Cacat Bawaan Demokrasi

(Ambin Demokrasi)


Oleh: Noorhalis Majid

Sebagus apapun ciptaan manusia, yakinlah tidak ada yang sempurna. Termasuk demokrasi. Sistem ini walau telah memberi kontribusi besar memerdekakan manusia bebas berbeda pendapat, bebas menyatakan kepentingannya, bebas membentuk kelompok dan berorganisasi, mampu mendorong dan mengaspirasikan hasrat kekuasaan setia orang, dengan tujuan mencegah terjadinya dominasi satu kelompok terhadap kelompok lain. Bahkan sukses menggusur kekejaman dan penindasan rezim otoriter yang mengoyak nilai-nilai kemanusiaan. 

Tapi Demokrasi juga memiliki ‘cacat bawaan’ yang seketika bisa menelikung cita-cita mulianya dalam sekejap. Apa cacat bawaan tersebut? Yaitu ‘kebebasannya’ itu sendiri, menjadikannya mudah dibajak. 
 
Dominasi ‘paham liberal’, membuat teori demokrasi gagal menghilangkan hierarki kelembagaan yang menindas. Melahirkan pemerintahan elitis, memuluskan kesenjangan dan ketimpangan sosial, dan mengesampingkan mayoritas. 

Dengan kata lain, demokasi mudah berbelok arah, bila pemerintahan mengabdi pada kepentingan korporasi, dan kekuasaan hanya dipegang serta diatur oleh segelintir elite.

Tapi bagaimana pun itu, inilah sistem terbaik dari yang terburuk, yang memberikan kebebasan serta ‘kedaulatan’  yang sama pada semua orang, walau mungkin kedaulatan tersebut hanya terjadi pada saat Pemilu, itu pun bila tidak dimanipulasi. 

Karena itu, sekalipun tidak sempurna, harus terus dikawal serta dimantapkan lewat berbagai proyek demokrasi seperti pemilu, good governance, civic education, Kebebasan Pers, Hak Asasi Manusia, dan lain sebagainya. 

Hanya berhasil dikawal, bila proyek-proyek tersebut berjalan dengan sebenarnya. Tidak sekedar ada, atau sebatas memenuhi prosedurnya saja. Terutama menyangkut civic education, atau pendidikan kewarganegaraan. Bagian ini sesuatu yang sangat penting dalam demokrasi dan tidak dapat diabaikan.

Entah dengan cara apapun – baik formil maupun non formil, pendidikan kewarganegaraan mesti dilakukan secara terus menerus, sehingga ada kesadaran warga untuk berpartisipasi dan mengawal demokrasi. (nm)

Komentar