DIMULAI DARI DEMOKRASI WARGA

(Ambin Demokrasi)



Oleh: Noorhalis Majid

Di lingkungan kami, setidaknya tumbuh dua komunitas kewargaan, anggotanya terdiri dari berbagai latar belakang, baik suku atau pun agama, yang satu fokus pada soal kuliner – kemudian mereka namakan Warung Rukun, sebuah komunitas UMKM dengan puluhan bahkan ratusan bentuk usaha kuliner dan anggotanya lebih dari 150 orang.

Komunitas kedua berfokus dalam soal kerajinan, mulai dari menjahit dan sasirangan, terutama pewarna alam, dengan berbagai rangkaian proses produksi. Tiap proses terdapat komunitas kecilnya, misal komunitas menjelujur dan komunitas mewarna. Jumlah komunitas kedua ini kurang lebih sama dengan kuliner, sekitar 100 orang.

Kedua komunitas tersebut kemudian membentuk satu komunitas besar, terhimpun dalam satu wadah yang mereka beri nama Koperasi Produksi, namanya Koperasi Jalujur Banua Bawarna, biasa disingkat KP-JBB. 

Pada koperasi ini mereka bergotong royong berproduksi, membangun usaha, serta memenuhi kebutuhan permodalan untuk usaha kuliner atau pun kerajinan. Selain menangani berbagai usaha produksi dan jasa, juga melayani pinjaman simpan pinjam. Karena dananya terbatas, anggota hanya boleh meminjam maksimal 10 juta. Bergantian meminjam, guna menambah modal usaha. Pengurus dan pengawas koperasi ini gabungan dari kedua komunitas di atas. 

Setiap bulan komunitas besar ini bertemu, dengan agenda peningkatan kapasitas dan shering pengalaman usaha. Berbagai kendala dalam usaha dipecahkan bersama, termasuk meningkatkan kapasitas, agar mampu menjawab tantangan dan perubahan zaman. 

Dan, pada setiap pertemuan bulanan itu diadakan pelatihan, baik soal kuliner, kerajinan, digital marketing, foto produk, hingga public speaking, karena UMKM juga perlu mahir berkomunikasi, agar mampu menyakinkan pembeli tentang produk yang dijualnya.

Begitu aktifnya komunitas ini, tidak jarang agen produk, perbankan, atau bahkan Caleg, datang dan meminta waktu menyampaikan visi-misi dan programnya dalam soal UMKM, dan komunitas ini tidak alergi atau pun menolaknya. Bahkan menerima siapa saja yang ingin datang bersosialisasi atau berkolaborasi. (nm)

Komentar