 |
| Ilustrasi |
SEJUMLAH keluhan mulai terjadi seiring meningkatnya aktivitas vaksinasi. Menyusul adanya limbah sisa vaksin yang dibuang sembarangan ke tumpukan sampah biasa hingga sampai ke TPS.
Padahal, sampah sisa vaksin termasuk limbah medis yang perlakuannya mesti berbeda dari sampah biasa. Sampah medis mesti dibuang dan dimusnahkan di tempat khusus.
Petugas kebersihan yang identitasnya dirahasiakan, beberapa waktu lalu menginfokan bahwa pihaknya ada beberapa kali menemukan sampah sisa vaksin digeletakkan di tumpukan sampah biasa yang dimanfaatkan masyarakat membuang sampah rumah tangga.
"Meski berbahaya, ya terpaksa kami angkut saja agar tidak mengotori lingkungan masyarakat umum," ujar satu petugas kebersihan. Parahnya, bundelan sampah diduga dari puskesmas tertentu di Kota Martapura.
Sampah medis harus diperlakukan khusus oleh petugas dengan perlengkapan khusus. Kemudian sampah medis dimusnahkan di insinerator. Bila melongok pada fakta di atas, sepertinya Kabupaten Banjar tidak memiliki insinerator yang memadai.
Belakangan, ada iklan di halaman Facebook Martapura Marketplace, dibuka lowongan kerja untuk mengangkut sampah rumah sakit dan medis.
Namun, ketika dikonfirmasi ke Kadinkes Banjar drg Yasna Khairina, Selasa (1/3/2022), yang bersangkutan belum memberikan tanggapan soal sampah medis (sisa vaksin Corona) yang dibuang ke pembuangan sampah biasa.
Komentar