Bupati Banjar Malah Bersyukur Tak Berdialog dengan Presiden




SEJUMLAH kalangan menyayangkan kalau Bupati Banjar Saidi Mansyur malah tampak bersyukur karena terbebas dari kesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi saat dialog virtual, Kamis (21/10/2021).

"Padahal, dialog itu kesempatan yang baik bagi Kabupaten Banjar melalui bupati menyampaikan kendala apa yang terjadi, sehingga vaksin di Kabupaten Banjar masih 21 persen. Ini koq malah bersyukur tak sempat berdialog," ujar satu warga memberi kritik, Jumat (22/10/2021).

Sejauh ini, Kabupaten Banjar masih bertahan di level 3 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), karena data sementara, jumlah warga yang tervaksin masih rendah berkisar 21 persen, lebih rendah dari total Kalsel yang mencapai 33 persen.

Memang Presiden berjanji akan mendroping vaksin ke daerah yang masih kekurangan vaksin dan masih rendah capaian vaksinasi Covid-19-nya. Ia meminta kepala daerah dibantu polres dan kodim setempat untuk benar-benar berbuat agar terget 70 persen di akhir tahun bisa tercapai dengan baik. 

Kepada pers, Saidi Mansyur berjanji menyurati Menkes juga Dinkes Kalsel bahwa Kabupaten Banjar masih kekurangan stok vaksin sehingga capaian baru 21 persen. "Namun, secara jumlah penduduk, kita masih terbanyak sebanyak 93 ribuan warga yang telah divaksin. Semoga dengan kedatangan Presiden mengetahui kendala kita masih kekurangan vaksin. Ke depan kita akan berkoordinasi dengan TNI-Polri sehingga akhir tahun target 70 persen bisa tercapai," ujar Saidi.

Kabupaten Banjar saat ini naik ke level 3 PPKM. Naiknya ke level 3 sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No 54 Tahun 2021. Intruksi Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia berlaku dari tanggal 19 Oktober 2021 sampai dengan tanggal 8 November 2021 mendatang. Sebelumnya, Kabupaten Banjar lebih satu bulan berada di level 2.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dokter Diauddin menegaskan bawa Kabupaten Banjar naik ke level 3 berdasarkan jumlah vaksinasi bukan berdasarkan penyebaran Covid-19. Saat ini penyebaran Covid-19 di Kabupaten Banjar sudah melandai.

“Sesuai dengan jumlah yang terdata dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sebanyak 22 persen untuk dosis pertama dan untuk dosis kedua sekitar 13 persen. Target agar berada di level 1 harus melakukan vaksinasi kurang lebih 70 persen,” bebernya.

Kalau dihitung dari jumlah yang melakukan vaksinasi, sebenarnya banyak, hanya saja data yang masuk adalah vaksinasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banjar, selain dari pemerintah, tidak masuk ke dalam data Kabupaten Banjar.

Dokter Diauddin mengakui bahwa data vaksinasi di Kabupaten Banjar belum sinkron karena data warga yang vaksinasi dengan instansi lain maka tidak masuk ke dalam data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. Sehingga boleh jadi, penyelenggara vaksin Pemko Banjarbaru, atau instansi vertikal lain ada banyak warga Kabupaten Banjar yang ikut, namun secara data tidak termasuk dalam data Dinkes Banjar. 

Komentar

Advertorial Post