20 Ribuan KK Mesti Ditanggung Pangannya Jika Lockdown Terjadi di Kabupaten Banjar



MARTAPURA - Skenario terburuk ialah bila wabah Corona semakin parah dan lockdown benar-benar terjadi, maka Kabupaten Banjar bakal ikut terdampak. Diperkirakan, 15.914 KK hingga 20 ribu KK mesti mendapat jaminan pangan dari pemerintah, dalam hal ini Pemkab Banjar.


Tantri Narindra, Kepala Bappedalitbang Banjar, baru-baru tadi menerangkan, pihaknya sedang memperhitungkan jika kemungkinan terburuk terjadi, bilamana wabah semakin tak terkendali dan kebijakan lockdown terpaksa diambil. "Jika karantina wilayah terjadi, rakyat berhak mendapat perlakukan yang sama, pelayanan medis, pangan dan kebutuhan sehari-harinya. Pemerintah pusat bertanggung jawab dan diaplikasikan melalui pemerintah daerah. Kita menyusun startegi, ketahanan pangan ke masyarakat menengah ke bawah. Bansos untuk penduduk miskin di wilayah kita mencapai 15.914 KK. Bahkan, dampaknya bisa mencapai hingga 20 ribu KK," tukasnya.

Sedang dipetakan juga mana-mana daerah yang rawan, daerah perkotaan Martapura, Kertak Hanyar, Gambut, dan lain-lain. Strategi bantuan bisa dengan paket sembako, pasar murah, dan lain-lain. "Namun, Dinsos diharap memperbaharui data penduduk miskin karena masih ada kekurangan," akunya.

Saat ini Pemprov Kalsel telah memberlakukan pembatasan arus orang masuk ke Kalsel yang diterapkan di Bandara Syamsuddin Noor, Pelabuhan Trisakti dan Pelabuhan Batulicin sehingga kebijakan ini diharap dapat memperkecil kemungkinan penyebaran virus Corona dari luar wilayah ke dalam wilayah Kalsel. Ada perlakuan khusus orang yang akan masuk baik itu pendataan maupun pengecekan kesehatan, sampai pada kekarantinaan.

Sementara beberapa sektor diupayakan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. Kadis Ketahanan Pangan Banjar Eddy Hasby menjelaskan bahwa cadangan pangan ada di pemerintah dan ada juga di masyarakat. 2019 cadangan pangan beras sebanyak 4,5 ton di Bulog. "Kalau masa darurat diperpanjang, kita menyiapakan 5,4 ton yang diharapkan bisa membantu warga miskin 1.600 KK. Kemudian 14 ton lagi mampu menghandel 4.142 KK. Cadangan itu ada di LDPM Pasar Lama 3,7 ton, Lumbung Sei Rangas 3 ton, Benua Riam 1,8 ton," imbuhnya.

Kadis Perikanan Banjar Riza Dauly menjelaskan juga bahwa komoditas unggulan, ikan patin dan nila, kondisi per hari, berdasar informasi penyuluh dan kelompok pembubidaya, nila 24 juta ekor dan patin 750 ribu ekor. Nila siap panen dalam waktu dekat 199 ton. Ikan bawal baru tebar 70 ribu ekor, siapa panen patin 1.350.000 ekor atau 192 ton. "Angka ini belum termasuk budidaya milik Pak Suhadi, Pak Fauzan dan pengusaha besar lain yang kami perkirakan 400 ton siap panen," ujarnya Riza.

Harga patin 15.500-16 ribu/kg, dan nila 27-29 ribu/kg. Mengenai sektor perikanan tangkap dalam 1 minggu ini mengalami penurunan 4 ton, sebab produksi hanya 3 ton saja. Produksi tangkap meliputi udang. Hanya saja, ini lebih disebabkan karena nelayan juga merangkap sebagai petani. "Mengingat memasuki musim tanam maka nelayan banyak beralih sementara menjadi petani. Ditambah muara Sungai Barito diduga tercemar limbah kelapa sawit," ungkapnya.

Selain itu, sejumlah pasar dan pengolah ikan menutup pabrik, distribusi juga terkendala. Sektor olahan terjadi penurunan pada jenis olahan abon ikan asin dan frozen food, karena sebagain karyawan dirumahkan, sehingga produksi menurun selain itu daya beli masyarakat juga menurun. "Jika benar-benar lockdown, berapa ketersediaan protein dari sumber ikan dihitung lagi," ucap Riza.

Komentar