Dirut Tak Hafal Neraca PDAM Intan


BANJARBARU - Meski baru saja menyelesaikan rapat umum penyerta modal (RUPM) PDAM Intan, dan memaparkan kinerja selama setahun ini (2019), namun Dirut PDAM Intan Syaiful Anwar mengaku tak hafal neraca keuangan perusahaan yang dipimpinnya. Hal itu ia sampaikan kepada pers, Selasa (28/1/2020).


"Nilainya saya tidak begitu hafal. Tapi, nanti akan kita publikasikan melalui media supaya masyarakat mengetahuinya," kilahnya begitu mendapat pertanyaan berapa neraca secara umum yang meliputi pendapatan dan belanja perusahaan. "Namun yang jelas, kita sudah diaudit oleh BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Kalselteng) dan beberapa kali sudah meraih WTP (wajar tanpa pengecualian)," tambahnya.

Angka neraca keuangan PDAM Intan penting diketahui masyarakat mengingat PDAM Intan secara hakikat adalah milik publik, di samping beberapa tahun terakhir tidak dikenai kewajiban oleh Pemkab Banjar menyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Dalam data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Banjar, PAD dari PDAM Intan ialah 0 rupiah.

Perputaran uang di perusahaan ini diperkirakan minimal 3,4 miliar rupiah, itupun jika tiap sambungan rumah cuma bayar beban saja Rp40.000.

Namun, Syaiful mengklaim bahwa para penyerta modal baik Pemkab Banjar maupun Pemko Banjarbaru sudah puas dengan laporan pertanggungjawaban 2019 yang mereka sampaikan. "Insya Allah 2020 akan kita tingkatkan lagi, seperti menambah jaringan pipa dari Gubernur Syarkawi hingga ke Bandara Syamsudin Noor, begitu juga dengan wilayah Kabupaten Banjar lainnya yang masih belum maksimal tersambung," jelasnya.

Berdasar data, meski Pemkab Banjar memiliki saham mayoritas di PDAM Intan, namun data pelanggan dan sambungan justru mengalami kejomplangan. Dari 86 ribu sambungan rumah (SR), warga Kabupaten Banjar hanya kebagian 35 ribu SR. Bandingkan dengan Banjarbaru yang Pemko Banjarbaru cuma menyumbang saham 40 persen justru mendapat 51 ribu SR dan bahkan sudah mencakup 75 persen dari 100 persen warga Banjarbaru.

Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani mengatakab bahwa pihaknya puas dengan kinerja PDAM Intan. Bahkan, 2020 ini pihaknya akan menyertakan modal Rp35 miliar dalam tiga tahap Rp10 miliar, Rp15 miliar dan Rp10 miliar. "Rencananya ada penambahan jaringan pipa dari Jl Gubernur Syarkawi hingga ke Bandara Syamsudin Noor untuk mendukung Aero City," jelasnya.

Sementara pihak Pemkab Banjar melalui I Nyoman Yudiana (salah satu anggota Badan Pengawas PDAM Intan), mengatakan bahwa secara umum PDAM Intan sudah memuaskan, dan akan diupayakan penambahan aset ke PDAM melalui hibah lahan Pinus seluas 4,4 haktar juga sambungan pipa, sehingga dalam waktu dekat Pemkab Banjar akan memiliki saham 60 persen. "Sekarang proses sedang apraisal. Kalau sudah selesai akan segera dihibahkan," jelas Nyoman.


Komentar

Advertorial Post