PERTAMA : DARI TORAT :
"Torat" dari bahasa Ibrani artinya Qur'an dalam bahasa Arab (bacaan). Dengan ini Nabi Musa menerima wahyu dari Tuhan dibacakan kepada kaumnya yaitu orang-orang Israil. Sewaktu membacakan Torat, dia harus dalam keadaan bersih, benar-benar suci badannya dari segala yang kotor, dan dikala menyebutkan Allah dia harus sujud dengan khusuk dan takut kepada Tuhan yang Maha Tinggi.
Nabi Musa a.s. menyebutkan kebangkitan Muhammad s.a.w. dalam berbagai ayat pada Torat sebagai berikut :
1. Disebutkan dalam Kitab Ulangan 33 : 2
"Bahwa Tuhan telah datang dari Tursina dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia dengan gemerlapan cahaya dari Gunung Paran"
Ayat ini ialah suatu berkah Nabi Musa terhadap bani Israil di belantara Sinai sebelum kembalinya menuju keperistirahatan abadi. Untuk kita mengerti arti-arti ini, kita tidak mendapat keluasaan kecuali memikirkan yang tersebut dalam Al-Qur'an, sebagai berikut :
Artinya :
"Demi (perhatikanlah) tiin dan zaitun dan gunung Sina dan negeri yang aman ini " (Q.S. At-Tin: 1-3).
Dari ayat-ayat Al-Qur' ini kita dapati persesuaian yang sangat tepat dalam redaksinya. Tuhan bersumpah dengan tanah yang diberkahi dan besar yang timbul disitu kebaikan dan berkah karena ditempat para Nabi, maka tin dan zaitun sebagai kata kiasan dari pada tempat berpindahnya Nabi Ibrahim dan tempat kelahiran Nabi Isa dan Gunung Sina adalah gunung yang disitu terdengar oleh Nabi Musa Tuhan berbicara dengan dia. Negeri yang aman ialah Mekkah al-Mukarramah disitu lahirnya dan dari situ dibangkitkannya semulia-mulia makhluk, ialah Muhammad s.a.w. dan disitu pula terletak Ka'bah yang diagungkan.
Persesuaian antara ayat yang tersebut dalam Torat dan yang tersebut dalam Al-Qur'an, yaitu kata "Sina" kata-kata kiasan kepada bumi yang diberkahi yang disitu Nabi Isa dilahirkan serta tinggal disitu dan berkeliling disekitarnya membikin kebaikan kebaikan kepada manusia. Dan kata-kata "Paran" kata kiasan dari pada bumi yang kesitu nenek moyangnya Nabi Muhammad tinggal, ialah Nabi Ismail a.s.
Soal yang menarik perhatian ialah; Kenapa kita berdalil bahwa Paran itu bumi yang diberkahi yang disitu Nabi Ismail nenek moyang Nabi Muhammad tinggal.
Orang-orang Kristen mengartikan khabar-khabar gembira itu ditujukan kepada Yesus. Yang sebenarnya khabar gembira yang dibawa oleh Musa dalam Kitab Ulangan 18 : 18, tidak tepat kalau ditujukan kepada Yesus, kenapa ? Lantaran yang dikhabar gembirakan seorang Nabi sedangkan Isa adalah Tuhan, kata mereka. Dan pula bahwa Nabi itu mempunyai syariat yang cukup sempurna, sedangkan Isa tidak mempunyai syariat, dan bahwa dia sendiri mengakuinya :
"Bukannya aku datang hendak merombak melainkan hendak menggenapkan" (Injil Matius 5 : 17).
Musa beristeri dan punya anak, sedangkan Al-Masih anak Maryam tidak beranak. Musa memerangi musuh-musuh Tuhan, sedangkan Al-Masih tidak berperang sama sekali. Kalau Al-Masih menurut keyakinan mereka muncul dengan kelahirannya dan habis riwayat dengan kematiannya maka apa artinya pengikut-pengikutnya memberi khabar gembira bahwa kerajaan langit sudah dekat sedangkan khabar gembira itu dimaksudkan pada diri Al-Masih dan telah selesai sebagaimana kata mereka ? (kisah-kisah para Nabi karangan Abdul Wahab Annajjar).
Dalil untuk ini dari Torat dalam riwayat Nabi Ibrahim dengan kedua isterinya Sarah dan Hajar hamba sahayanya Sarah, lalu jadi isteri Ibrahim supaya dapat keturunan dari Ibrahim. Sarah isteri Ibrahim menyangka dan mengirakan bahwa hamba sahayanya Hajar tugasnya hanya untuk mendapatkan keturunan, tetapi tetap hamba sahaya dipekerjakan oleh Sarah dengan sesuka hatinya.
Hajar melahirkan anak dari Nabi Ibrahim. Anak ini belahan hatinya. Tetapi masa tidak memberikan kasih kepadanya, dihinanya Hajar itu oleh Sarah, Hajar tunduk saja, bertambahlah Sarah menghina dan merendahkannya, serta sangat berlaku keras. Lalu diminta bantuan Nabi Ibrahim, tetapi oleh Ibrahim ditinggalkan kepada Sarah sambil berkata : "Inilah hamba sahayamu". Bertambahlah caci maki dan penghinaan sehingga larilah Hajar untuk melepaskan diri dari penderitaannya, lalu ditemuinya Hajar itu oleh Malaikat di perjalanan. Inilah kisah Hajar dalam beberapa baris tersebut dalam Kitab Kejadian 21 : 17 : 21; "Lalu beserulah Malaikat kepada Hajar; Apakah yang kau susahkan hai hajar ? Janganlah takut , karena telah didengar oleh Allah akan suara itu dari tempatnya. Bangunlah engkau, angkatlah anak itu, sokonglah dia, karena aku hendak menjadikan dia suatu bangsa yang besar. Maka dibukakan Allah akan mata Hajar, sehingga terlihatlah ia akan suatu mata air, lalu pergilah ia mengisikan kirbat itu dengan air, diberinya minum akan anak itu. Maka disertai Allah akan budak itu sehingga besarlah ia, lalu ia pun duduklah dalam padang belantara Paran dan diambil oleh ibunya akan dia seorang perempuan dari tanah Mesir akan isterinya.
Jelaslah sudah keterangan dari Torat, yang tinggal di bumi Paran yaitu Ismail a.s. Rupanya Tuhan dalam hikmahnya mengizinkan arus-arus ini berlaku dirumah Ibrahim agar supaya Ismail menetap di bumi yang dia tersendiri disitu. lalu datang kabar kenabian melalui lisan Nabi Musa (kitab Ulangan 33 :2) :
"Dengan gemerlapan cahaya dari Gunung Paran".
2. Tercantum dalam Kitab Ulangan 18 : 15
"Bahwa seorang Nabi dari tengah-tengah kamu, dari antara segala saudaramu, dan yang seperti aku ini dia itu akan dijadikan Tuhan Allahmu bagi kamu, maka akan dia patutlah kamu dengar"
3. Tertulis dalam kitab ulangan 18 : 18
"Bahwa aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi dari antara saudaranya, yang seperti engkau, dan aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruh akan dia".
Kemu'jizatan dalam kedua ajat ini nampak pada susunan : "dari antara segala saudaramu, dari antara segala saudaranya". Dan kemu'jizatan yang lebih kuat lagi ialah pada susunan : "dan Aku memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia". Ini dia dalam soal ke Nabian.
Allah menghendaki, Dia Mahatahu sifatnya Bani Israil sebagai mana dijelaskan dalam Al-Qur'an:
Artinya :
"Orang-orang yang kuberi kitab, mereka tahu sebagaimana mereka tahu kepada anak-anaknya. segolongan dari mereka menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka tahu" (Q.S. Al-Baqarah : 146).
Tuhan menghendaki supaya soal itu menjadikan sebagai teka-teki bagi Bani Israil, sehingga mereka tidak merobah kata-kata dari tempatnya, lalu yang benar itu nampak dan muncul sedangkan yang bathil itu menjadi lenyap sirna. Mereka berusaha memelihara Nabi yang mulia itu tanpa mereka sadar, mereka menunggu-nunggu. Meraka kira Nabi itu dari bangsa Israil bukan dari bangsa Arab. Setelah Rasulullah bangkit, gagal harapan mereka, dan merasa cemas. Lalu dihadapinya rasulullah itu oleh mereka sebagai lawan. Seolah-olahnya Muhammad Rasulullah itu mencuri kenabian, kitab dan kerajaan dari mereka.
Dari sejarah agama merupakan suatu pelajaran bagi kita . Tuhan kasih contoh, perumpamaan kepada manusia agar supaya menjadi petunjuk bagi mereka.
Telah ditentukan oleh kehendak Tuhan yang Mahakuasa menyelamatkan ummatnya, Bani Israil dari kelaliman dan kekejaman Fir'aun ingin mengelakkan dirinya dari apa yang diramalkan oleh Padri-padri bahwa akan dilahirkan seorang anak dari Bani Israil, yang akan mencabut dan mencopoti kekuasaan dan kerajaannya. Lalu diperintahkannya, semua laki-laki yang lahir dari Bani Israil supaya dibunuh. Setelah Musa lahir Tuhan memperolok-olokan Fir'aun dan bala tentaranya untuk memelihari anak itu sampai-sampai diporolokan sebegitu rupa, dibuatnya kemanan dan tempat perlindungannya dirumah Fir'aun itu sendiri supaya anak itu bisa mengetahui bagaimana ilmu pengetahuan dan taktik-taktik mereka, serta dapat mengenal rahasia-rahasia dan sampai dimana kekuatan mereka itu. Seolah-olah dengan kehendak Tuhan, dia dibuatnya sebagai mata-mata Israil untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan persiapan-persiapan mereka. Inilah tindakan Tuhan kepada setiap orang yang licik serta keras kepala, sedangkan Tuhan jauh lebih bijaksana. Begitu pula Israil ingin padam cahaya pada pribadi Ismail, malah oleh Tuhan cahaya itu bertambah terang benderang, walupun meraka itu tidak sudi dan tidak menyukainya.
Syukur, terima kasih kepada Israil, lantaran mereka memelihara silsilah nasab nabi Muhammad s.a.w. pada nenek moyangnya Ismail. Syukurlah, terima kasih kepada mereka lantaran menguatkan kejayaan Arab pada diri Ismail. Tetapi sayang mereka menghendaki terhapusnya. Namun Tuhan tidak mengizinkan, ditetapkannya oleh Tuhan kerajaannya pada cucunya Muhammad s.a.w. Lalu mereka menghendaki penyiksaan, sebagaimana tersebut dalam perkataan mereka :
"Nyahlah sahaya perempuan ini serta degan anaknya, karena anak sahaya perempuan ini tidak boleh menjadi waris serta dengan anakku Ishak itu" (kitab kejadian 21 : 10).
Tetapi Tuhan, mengokohkan Ismail dengan kebenaran, tersebut dalam kitab kejadian 21 : 13 sebagai berikut :
"Aku hendak menjadikan dia suatu bangsa yang besar"
Lahirlah dari padanya junjungan anak Adnam, Muhammad s.a.w. Demikianlah pergulatan antara kemauan Bani Israil dan kemauan Tuhan yang Mahakuasa lagi Mahamulia. Kemana Israil mau merobah maksud kemauan Tuhan yang Mahatinggi lagi Mahabesar itu ?. Mereka tetap dalam kerugian dan dalam penyesalan. "Maka mereka kembali dengan menanggung amarah dan murka".
Biarkanlah kami wahai netter/pembaca yang budiman, mengikuti kabar-kabar gembira dari pada Nabi, mengikuti dari yang tersebut dalam Torat yang tersebut dalam Injil, kemudian kita pertautkan rentetan-rentetan dan persambungan ini dengan pandangan dari kebangkitan Muhammad s.a.w. lalu berpindah kepada perkabaran yang benar atau ramalan-ramalan yang berlandaskan, memberikan kabar dan ramalan gembira mengenai utusan Tuhan yang dimuliakan Tuhan itu, sebagaimana tersebut dari para Nabi-nabi.
KEDUA : DARI NABI-NABI
1. Dalam Kitab Nabi Daniel
Dalam periode tahun 597 - 538 sebelum Masehi dan pada masa Nabi Daniel dalam masa kerajaan Babilonia di bumi tawanan dalam tahun ke 2 dari kerajaan Raja Nebuchonnezzar Raja Babilonia, Tuhan yang Mahakuasa memberikan ilham atau inspirasi kepada Raja yang beragama penyembah berhala itu berupa impian, diketahuinya impire-impire pada berturut-turut serta silih bergantinya sampai dtangnya Islam sebagai Agama dan negara, hal itu diisyaratkan dengan batu terputus tanpa dipegang. Kisah itu tersebut dalam kitab Nabi Daniel 2 : 1-35. Kita baca yang tersebut dalam bagian ini (kitab Nabi Daniel 2 : 34 : 35).
"Maka dalam tuanku merenung-renung kepadanya tiba-tiba gugurlah sebuah batu gunung tiada dengan tolongan tangan lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari padanya besi bercampur tanah liat, dihancurkan besi dan tanah liat dan tembaga dan perak dan emas, semuanya itu jadi seperti sekam di tempat mengirik gandum pada musim kemarau; maka diterbangkan angin akan dia, sehingga tiada didapati lagi akan tempatnya; maka batu gunung yang sudah menghancur luluhkan patung itu, ia itu jadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi"
Inilah impian, penglihatan diwaktu tidur, yang diperlihatkannya oleh Tuhan yang Mahakuasa, Dia Tuhan semesta alam, Tuhannya orang-orang mu'min dan orang-orang beragama berhala. Kesemuanya berbuat harus sesuai dengan kemauanNya dan dalam pengetahuanNya sebelum itu. Tiap-tiap orang dari pada mereka tentu bisa melampaui lingkaran hidup mereka kecuali dengan izin Tuhan. Impian yang diimpikan oleh Nebuchodnezzar, ta'birnya ialah Nabi Muhammad, Nabi Tuhan yang mu'min, ditafsirkannya dengan izin Tuhan. Ini ternyata dalam masa-masa sejarah sebagaimana berikut ini :
Tahun 701 SM. kerajaan Babilonia dengan simbul kepala dari emas pada masa Nebuchodnezzar.
Tahun 612 SM. kerajaan Kaldan dimasa Medes dengan simbul perak.
Tahun 336 SM. kerajaan Yunani dimasa Alexander Macedenius dengan simbul tembaga.
Tahun 53 SM. empire-empire Romawi pada masa Pompeieus dengan simbol besi.
Tahun 612 M. empire-empire Byzantium di Barat dan empire-empire Persi, Sasani di Timur.
Tahun 637 M. Islam sebagai pertahanan diri dari serangan agresip lawan-lawan Islam. Patahnya empire-empire Byzantium di Barat dan empire-empire Persi di Timur.
Demikianlah berkibarnya bendera Islam di bumi ini dari Timur sampai ke Barat.
2. Dalam Kitab Nabi Yesaya.
Pada tahun 701 SM. di bumi tawanan, di negeri Babilonia Nabinya Israil, Nabi Yesaya mengabarkan tentang Islam selaku agama dan negra.
Dalam kitab Nabi Yesaya 60 : 1-7 disebut seperti berikut :
"Bangunlah engkau, nyalakanlah cahayamu karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan, terbitlah atas kamu. Karena sesungguhnya kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbit atas kamu dan kemulyaanpun bersinar kepada mu. Maka segala orang kafirpun akan datang kepada terangmu dan segala raja-rajapun kepada cahaya yang sudah terbit bagi kamu. Angkatlah matamu, lihatlah berkeliling; mereka sekalian berkerumun, mereka itu datang mendapatkan dikau, segala anakmu laki-laki datang dari jauh dan segala anakmu perempuan berjalan pada sisinya. Pada masa itu engkau akan kedatangan takut bercampur suka cita, maka hatimu akan bimbang dan meluaskan dirinya oleh kesukaan, apabila kekayaan segala laut dicurahkan atas kamu dan harta benda segala orang kafirpun datang kepada mu. Bahwa kawan-kawan unta akan menudungi muka tanah mu, yaitu unta yang pantas dari Median dan Hera, maka dari Syebapun datanglah sekaliannya sambil membawakan emas dan kemenyan, sambil memasyhurkan kepujian Tuhan. Segala domba Kedar *) dikumpulkan kepada mu segala domba jantan Nebajot diantar akan gunamu, sekalian itu naik keatas mezbahku, dipersembahkan keridlaan hati, maka rumahku yang mulia itu akan ku permuliakan pula".
*) Kedar yaitu anak Ismail a.s. baca kitab kejadian 25 : 1a-18, 21 : 13)
Dan dalam Kitab Nabi Yesaya 42 : 10 - 12 :
"Nyanyikanlah bagi tuhan suatu nyanyian yang bahara dan kepujaannya dari pada ujung bumi, hai kamu yang berlayar di laut segala yang di dalamnya, hai pulau-pulau dan segala orang isinya ! Hendaklah padang balantara dan segala negerinyapun menyaringkan suaranya demikianpun segala dusun yang di keduduki orang Kedar : hendaklah segala orang yang duduk di bukit batu ini bertempik sorak dan berseru dari atas ke muncak gunung ! Hendaklah diberinya hormat kepada tuhan dan di masyhurkannya kepujiannya pada segala pulau. Bahwa Tuhan akan keluar selaku orang perkasa dinyatakannya murkanya selaku orang-orang perang diangkatnya tempik sorak perang yang hebat bunyinya dan dialahkannya segala seterunya".
Disini kita bertanya : dimana Rasulullah Myhammad s.a.w. disebutkan dalam ayat-ayat tersebut diatas ?
Jawabannya kita temui hubungan nasab Muhammad s.a.w. dari Nabayut anak Ismail anak Ibrahim. Silsilah kenabian itu dicatat oleh Nabi Musa a.s. bunyinya dalam kitab kejadian 25 : 13 - 16 seperti berikut :
"Maka inilah nama-nama segala anak laki-laki Ismail masing-masing dengan namanya dan sejarahnya : maka anak sulung Ismail itu, Nebajot kemudian Kedar yaitu dua belas orang raja masing-masing dengan bangsanya".
Bertambah jelaslah persoalan ini dan bertambah terang nyata dengan disebutkannya simbul-simbul tertentu seperti "Kawan unta", "harta benda segala orang datang padamu", "domba kedar", "domba jantan Nebajot", "sekalian itu naik keatas mezbahnya", itu merupakan hari Korban di Mina. "Pulau-pulau dengan segala isinya", "segala dusun yang diduduki orang Kedar", "Tuhan akan keluar selaku orang perkasa dinyatakannya murkanya selaku orang perang", Orang Barat mengatakan : Islam itu tegak seperti peyerbu perkasa, bertampik sorak, serta dapat melemahkan lawan-lawannya.
3. Dalam kitab Nabi Habakuk :
Nabi perjanjian lama berkata :
"Bahwa Allah datang dari Taman dan yang Mahasuci dari pergunungan Paran.
Selah ! Maka kemuliaannya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya. Maka tangannya memancarkan sinar suatu cahaya seperti cahaya matahari maka ia itulah selimut kemuliaannya" (Kitab Nabi habakuk 3 : 3,4).
Nabi Habakuk mengkabarkan tentang utusan Tuhan, Muhammad s.a.w. dan risalahnya, dan meluasnya daerah Islam, lalu menjelaskan silsilah Muhammad s.a.w. tempat tumbuhnya nenek moyangnya Ismail a.s. di bumi Paran. Kemudian berbicara tentang perluasan Islam dimana bumi bertasbih dengan memuji syukur kepada Allah sambil berkata : Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah (utusan Allah). Kemudian berbicara tentang yang berukuk bersujud mereka memenuhi bumi dengan memuji syukur kepada Allah dan bertasbih (mengucapkan kesucian Tuhan), kemudian berbicara tentang kemu'jizatan Al-Qur'an, kemu'jizatan disegala bidang ilmiah, dan kemu'jizatan yang bersifat memberikan sugesti dan kesan terhadap para pendengarnya.
KETIGA : KABAR-KABAR DARI INJIL
Isa berkata kepada sahabat-sahabatnya :
"Banyak lagi perkara yang hendak aku katakan kepadamu tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia. Akan tetapi apabila ia sudah datang yaitu Roh kebenaran, maka iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkataan yang akan datang" (Yahya 16 : 12, 13).
Wahai netter/pembaca ! Anda tentu dapat memperpadukan perkataan Nabi Isa dalam ayat ini dengan perkataan Nabi Musa pada ayat yang tersebut diatas berbunyi :
"Dan aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruh akan dia".
Lalu anda dapati sorotan-sorotan mengenai Nabi yang akan datang. Siapa Nabi itu ? Bukan Musa dan bukan Isa. Lalu siapa Nabi itu.
Nabi Isa nampaknya menambahkan penjelasan dalam memperkenalkan siapa Nabi itu. Lalu dikatakannya : "Dia itu roh kebenaran" Nabi Muhammad mempunyai nama banyak, diantaranya Roh Kebenaran (Rohul Haq). Diceritakannya kepada kita oleh Tuhan tentang Muhammad s.a.w. itu :
Artinya :
"Dia tidak berbicara sesuka nafsunya, apa yang dikatakan itu tiada lain, melainkan apa yang diberi tahukan Tuhan yang Mahaperkasa itu".(Q.S. An-Najam 3-5).
Ini sesuai dengan perkataan dua Rasul yang besar itu Musa dan Isa a.s. :
"Sesungguhnya dia tidak mengatakan dari dirinya sendiri, tetapi dia mengatakan segala apa yang dia dengar".
"Aku buat segala firmanku dalam mulutnya, lalu dia mengatakan kepada mereka, segala apa yang kuwasiatkan kepadanya".
Almasih suara perkabaran kedatangan Muhammad s.a.w.
Al-Masih bersikap keras terhadap imam-imam, alim ulama, orang-orang Parsi dan orang-orang Soduk serta mengeritik mereka :
"Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku; Tuhan, Tuhan akan masuk kedalam kerajaan Surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak bapaku yang di surga. Pada hari itu banyaklah orang yang berkata kepadaku, Tuhan, Tuhan bukankah dengan nama Tuhan kami mengajar dan dengan nama Tuhan kami membuangkan setan dan dengan nama Tuhan mengadakan banyak mukjizat ? Pada ketika itu Aku akan berkata kepada mereka itu dengan nyata : Bahwa tiada pernah aku mengenal kamu; undurkanlah dari padaku hai kamu yang mengerjakan jahat". (Injil Matius 7 : 21-23).
Dia menyatakan perasaan kesal kepada bangsanya seraya katanya :
"Bahwa kaum ini menghormati aku dengan mulutnya tetapi hatinya jauh dari padaku. Sia-sialah mereka menyembah aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia" (Injil : Matius, 15-8,9).
Didalam perkataan ini merupakan pengulangan dari pada yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, nabinya Perjanjian lama, ia itu di bumi tawanan di Babilonia tahun 701 sebelum Masehi, tersebut dalam Torat, (kitab Nabi Yesaya 29 : 13-16).
"Dan lagi firman Tuhan demikian : Bahwa bangsa ini menghampiri aku dengan mulutnya dan lidahnya juga dimuliakannya aku, tetapi hatinya jauh dari padaku. Akupun pergi mereka itu berbuat ibadat kepadaku ia itu pengajar-pengajar hukum manusia belaka. Maka sebab itu sesungguhnya aku selalu akan melakukan kepada bangsa ini barang ajaib dan mengherankan, karena hikmat segala hakimnya akan hilang dan akal segala orang alimnya akan samar, Wai (celaka) bagi mereka yang hendak menyamarkan dirinya dari pada Tuhan dan menyembunyikan bicaranya, dan perbuatannya di dalam kegelapan sambil berkata : siapakah melihat kita ? Siapa mengenal kita ? Hai ! kamu yang terbalik hatimu ! seolah-olah penjuna di bilang seperti tanah liat ! seolah-olah perbuatan itu berkata akan hal tukangnya. Tiada diperbuatnya aku; atau barang yang dirupakan itu berkata akan hal orang yang merupakan dia, tiada ia tahu pekerjaannya".
Lalu Nabi Isa menetapkan keputusan Tuhan tentang tercabutnya kenabian dan kitab dari keturunan Ishak, diberikan kepada turunan siapa ?
Yesus berkata kepada mereka :
"Belum pernahkah kamu membaca dalam Al-Kitab; Bahwa batu yang dibuang oleh tukang-tukang rumah, ialah sudah menjadi batu penjuru, demikianlah perbuatan Tuhan, maka hal itu ajaiblah pada mata kita. Sebab itu aku berkata kepadamu bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menerbitkan buahnya" (injil Matius : 21 : 42,43).
Interpretasi dan penjelasan keputusan ini, kita mengambil landasan dari Al-Qur'an supaya lebih tepat dan jelas, bahwa itu benar-benar ditujukan kepada pribadi Rasulullah yang dibicarakan oleh Al-Masih Isa anak Maryam.
"Batu yang dibuang tukang-tukang rumah telah menjadi batu penjuru" Rasullullah berkata:
"Perumpamaanku dan perumpamaan Nabi-nabi sebelumku seperti laki-laki membina sebuah bangunan, lalu diperbaiki dan diperindah. Kecuali tempat sebuah batu disalah satu penjurunya. Lalu manusia mengelilinginya, serta bangunan itu mengherankan mereka seraya berkata ; kalau batu bata itu diletakkan disini, bangunan itu menjadi sempurna. Nabi muhammad berkata : Akulah batu bata itu; aku datang sebagai penutup Nabi-nabi".(hadis ini diriwayatkan dengan sebagai susunan, dari Abu Hurairah, Abu said, dan Jabir).
Kebenaran Muhammad Rasulullah ini dikuatkan oleh yang Mahakuasa dengan firmanNya dalam Al-Qur'an :
Artinya :
"Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam." (Q.S. Al-Haqqah : 40-43).
Diawal sudah kita jelaskan siapa dia Nabi yang ditolak oleh bangsanya. Itulah nenek moyangnya Nabi Muhammad, Ismail anak Ibrahim a.s. Hal itu menurut pengakuan ahli-kitab dan mereka berbangga karenanya, kata mereka ;
"Jadi kami bukannya anak hamba sahaya, tetapi anaknya orang merdeka".
"Kerajaan Tuhan akan dicabut darimu, dan diberikan kepada bangsa lain yang melakukan buahnya.
Tuhan berfirman dalam Al-Qur'an :
Artinya :
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Q.S. Imran : 110).
Pembaca yang budiman ! tentu anda menanggapi apa yang dimaksud dengan batu itu : Itu kata-kata kiasan yang ditujukan kepada pribadi Muhammad utusan Tuhan, sebagaimana kata-kata Paran itu pula kata-kata kiasan dimaksudkan adalah bumi yang ditempati oleh nenek moyangnya Muhammad s.a.w. yaitu Ismail a.s.
Dari sini kita tahu dan dapat menanggapi kenabian besar yang dikabarkan dan diramalkan oleh seorang Raja beragama penyembah berhala, dan di ta'birkan oleh seorang Nabi dari Bani Israil, Daniel Nabi Allah dengan kata-kata sebagai berikut termaktub dalam kitab Torat, kitab nabi Daniel 2 : 34, 35) sebagai berikut :
"Maka dalam tuanku merenung-renung kepadanya tiba-tiba gugurlah batu gunung tiada dengan tolongan tangan lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari pada besi bercampur tanah liat, dihancurkannya akan dia. Maka pada masa itu serempak sekali dihancurkan besi dan tanah liat dan tembaga dan perak dan emas, semuanya itu jadi seperti sekam yang ditempat pengirik gandum pada musim kemarau; maka diterbangkan angin akan dia, sehingga tiada didapati lagi akan tempatnya; maka batu gunung yang sudah menghancurkan luluhkan patung itu ia itu jadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi".
Ini dia fakta dan kenyataan sejarah yang tersebut dalam Nabi-nabi dalam kitab Nabi Daniel di kitab perjanjian lama, kitab Torat, dikuatkan oleh kenyataan dan fakta sejarah disaat timbulnya Islam dan di patahkannya empire Rumawi di Barat dan empire Persi di Timur, dan tersebarnya Islam di Timur dan di Barat, di Utara dan Selatan.
Dalam masa-masa itu di kabarkan pula oleh Nabi yang lain tentang jazirah Arabia, tentang negeri yang aman dan tentang manasik haji. Lalu membicarakan mengenai munculnya cahaya Islam dengan dikatakannya sebagai berikut :
"Karena sesungguhnya kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbit atas kamu dan kemuliaanpun bersinar kepadamu. Maka segala orang kafirpun akan datang kepadamu dan segala raja-rajapun, kepada cahaya yang sudah terbit bagi kamu (Torat, kitab Yeseya 60 : 2,3).
Inilah dia fakta sejarah ditetapkan oleh sejarah : Dikala dunia Timur dan dunia Barat dengan filsafatnya yang kosong melompong, hidup dalam kekelaman dan gelap gulita fikiran dan dalam kerusakan dan kehancuran peribadatan, muncullah dari Mekah Al Mukarammah pada pribadi Muhammad cahaya yang bersinar dan berpendar menyoroti alam dan dunia, dituntun dan ditunjuki kepada Islam.
Dan berbicara tentang bangsa-bangsa yang menyambut dan mendatangi Mekkah dan Baitullah Al Haram, menggiring binatang untuk disembelih diatas gunung Arafah, ini tertulis di kitab Torat (Perjanjian Lama) kitab Yesaya 60 : 6-7, sebagai berikut :
"Bahwa kawan-kawan unta akan menudungi muka tanahmu, ia itu unta yang pantas dari Midian dan Hefa, maka dari Syebapun datanglah sekaliannya sambil membawakan emas dan kemenyan sambil memashurkan kepujian Tuhan. Segala domba Kedar dikumpulkan kepadamu, segala domba jantan Nebajot dihancurkan gunamu, sekalian itu naik keatas mezbahku dipersembahkan dengan keredaan hati maka rumah ku yang mulia itu akan kupermuliakan pula"
Nabi itu berpaut dan bertalian dengan kemu'jizatan sepanjang masa sampai seterusnya, sebagaimana dikabarkan kepada kita oleh Al-Masih, Yesus :
"Dan mengkabarkan kepada kamu perkara-perkara yang akan datang".
Inilah kemu'jizatan, itulah al-Qur'an mu'jizat Muhammad s.a.w. abadi kekal buat selama-lamanya.
Maka Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan baru disegala segi dan sudutnya, disegala bidang dan lapangan, mengenai kedokteran, ilmu falak, geografi, geology, hukum kemasyarakatan, sejarah dan seterusnya.
Maka pada masa kita ini dapat melihat apa yang telah Al-Qur'an mendahului :
Artinya :
"Nampak garis putih dari garis hitam".
Titov dalam perjalanannya di ruang angkasa mengelilingi bumi, menyatakan, dia kagum melihat pemandangan sewaktu timbul garis pertama dari pada cahaya sesudah itu muncullah garis yang akhir dari pada gelap, dan dalam perjalanannya dapat melihat bulatan bumi, Al-Qur'an sudah lebih dahulu menjelaskan soal ini dengan firman Tuhan dalam Al-Qur'an Annaziat.
Artinya :
"Dan bumi setelah itu berguling"
Gargarin berbicara tentang perjalanan di ruang angkasa ke bulan dan melihat planit-planit. Al-Qur'an telah menyebutnya sebagai berikut :
Artinya :
"Dia yang menjadikan langit tanpa tiang yang kamu lihat lalu diletakkan pada bumi gunung (sebagai pasak-pasak) supaya kamu tidak terombang ambing" (Q.S. Luqman 10).
selanjutnya :
Artinya :
"Demi matahari dan cahayanya, demi bulan bila ia mengiringi. Demi siang hari bila ia terang cuaca, demi malam bila ia menudunginya. Demi langit dan yang menegakkannya demi bumi dan yang mendatarkannya, demi ruh dan yang menyempurnakannya" (Q.S. Asy-Syams 1-7)
selanjut firman Tuhan :
Artinya :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Q.S. Al-Baqarah : 164).
Saya (Ibrahim Chalil Ahmad) yakin dan percaya andai kata saya selaku manusia exictensiales dari orang-orangnya Filsuf Santre yang tidak percaya kepada risalah-risalah allah lalu datang kepada saya beberapa orang menceritakan bahwa Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan baru dari segala segi dan sudut niscaya dan pasti sudahlah saya percaya dan iman kepada Tuhan yang Mahaluhur, Perkasa, Pencipta langit dan bumi dan tidak akan saya musyrik, tidak akan menserikatkan Tuhan dengan apa dan siapapun.
Apalagi saya telah mendapat hidayah dari tuhan dengan cahaya iman kepada risalah-risalahnya. Maka begitu berpendar dan bersinar cahaya sang surya Islam maka lengkap muthlak sinar dan iman yang cukup kuat sempurna.
Artinya :
"Pada masa ini telah Ku cukupkan bagi kamu agama mu, dan telah ku lengkapkan untuk mu pemberian kurnia Ku, dan Aku rela buat kamu Islam sebagai agama (Q.S. Al-Maidah : 3 )
(dikutip dari www.geocities.com)
"Torat" dari bahasa Ibrani artinya Qur'an dalam bahasa Arab (bacaan). Dengan ini Nabi Musa menerima wahyu dari Tuhan dibacakan kepada kaumnya yaitu orang-orang Israil. Sewaktu membacakan Torat, dia harus dalam keadaan bersih, benar-benar suci badannya dari segala yang kotor, dan dikala menyebutkan Allah dia harus sujud dengan khusuk dan takut kepada Tuhan yang Maha Tinggi.
Nabi Musa a.s. menyebutkan kebangkitan Muhammad s.a.w. dalam berbagai ayat pada Torat sebagai berikut :
1. Disebutkan dalam Kitab Ulangan 33 : 2
"Bahwa Tuhan telah datang dari Tursina dan telah terbit bagi mereka itu dari Seir. Kelihatanlah ia dengan gemerlapan cahaya dari Gunung Paran"
Ayat ini ialah suatu berkah Nabi Musa terhadap bani Israil di belantara Sinai sebelum kembalinya menuju keperistirahatan abadi. Untuk kita mengerti arti-arti ini, kita tidak mendapat keluasaan kecuali memikirkan yang tersebut dalam Al-Qur'an, sebagai berikut :
Artinya :
"Demi (perhatikanlah) tiin dan zaitun dan gunung Sina dan negeri yang aman ini " (Q.S. At-Tin: 1-3).
Dari ayat-ayat Al-Qur' ini kita dapati persesuaian yang sangat tepat dalam redaksinya. Tuhan bersumpah dengan tanah yang diberkahi dan besar yang timbul disitu kebaikan dan berkah karena ditempat para Nabi, maka tin dan zaitun sebagai kata kiasan dari pada tempat berpindahnya Nabi Ibrahim dan tempat kelahiran Nabi Isa dan Gunung Sina adalah gunung yang disitu terdengar oleh Nabi Musa Tuhan berbicara dengan dia. Negeri yang aman ialah Mekkah al-Mukarramah disitu lahirnya dan dari situ dibangkitkannya semulia-mulia makhluk, ialah Muhammad s.a.w. dan disitu pula terletak Ka'bah yang diagungkan.
Persesuaian antara ayat yang tersebut dalam Torat dan yang tersebut dalam Al-Qur'an, yaitu kata "Sina" kata-kata kiasan kepada bumi yang diberkahi yang disitu Nabi Isa dilahirkan serta tinggal disitu dan berkeliling disekitarnya membikin kebaikan kebaikan kepada manusia. Dan kata-kata "Paran" kata kiasan dari pada bumi yang kesitu nenek moyangnya Nabi Muhammad tinggal, ialah Nabi Ismail a.s.
Soal yang menarik perhatian ialah; Kenapa kita berdalil bahwa Paran itu bumi yang diberkahi yang disitu Nabi Ismail nenek moyang Nabi Muhammad tinggal.
Orang-orang Kristen mengartikan khabar-khabar gembira itu ditujukan kepada Yesus. Yang sebenarnya khabar gembira yang dibawa oleh Musa dalam Kitab Ulangan 18 : 18, tidak tepat kalau ditujukan kepada Yesus, kenapa ? Lantaran yang dikhabar gembirakan seorang Nabi sedangkan Isa adalah Tuhan, kata mereka. Dan pula bahwa Nabi itu mempunyai syariat yang cukup sempurna, sedangkan Isa tidak mempunyai syariat, dan bahwa dia sendiri mengakuinya :
"Bukannya aku datang hendak merombak melainkan hendak menggenapkan" (Injil Matius 5 : 17).
Musa beristeri dan punya anak, sedangkan Al-Masih anak Maryam tidak beranak. Musa memerangi musuh-musuh Tuhan, sedangkan Al-Masih tidak berperang sama sekali. Kalau Al-Masih menurut keyakinan mereka muncul dengan kelahirannya dan habis riwayat dengan kematiannya maka apa artinya pengikut-pengikutnya memberi khabar gembira bahwa kerajaan langit sudah dekat sedangkan khabar gembira itu dimaksudkan pada diri Al-Masih dan telah selesai sebagaimana kata mereka ? (kisah-kisah para Nabi karangan Abdul Wahab Annajjar).
Dalil untuk ini dari Torat dalam riwayat Nabi Ibrahim dengan kedua isterinya Sarah dan Hajar hamba sahayanya Sarah, lalu jadi isteri Ibrahim supaya dapat keturunan dari Ibrahim. Sarah isteri Ibrahim menyangka dan mengirakan bahwa hamba sahayanya Hajar tugasnya hanya untuk mendapatkan keturunan, tetapi tetap hamba sahaya dipekerjakan oleh Sarah dengan sesuka hatinya.
Hajar melahirkan anak dari Nabi Ibrahim. Anak ini belahan hatinya. Tetapi masa tidak memberikan kasih kepadanya, dihinanya Hajar itu oleh Sarah, Hajar tunduk saja, bertambahlah Sarah menghina dan merendahkannya, serta sangat berlaku keras. Lalu diminta bantuan Nabi Ibrahim, tetapi oleh Ibrahim ditinggalkan kepada Sarah sambil berkata : "Inilah hamba sahayamu". Bertambahlah caci maki dan penghinaan sehingga larilah Hajar untuk melepaskan diri dari penderitaannya, lalu ditemuinya Hajar itu oleh Malaikat di perjalanan. Inilah kisah Hajar dalam beberapa baris tersebut dalam Kitab Kejadian 21 : 17 : 21; "Lalu beserulah Malaikat kepada Hajar; Apakah yang kau susahkan hai hajar ? Janganlah takut , karena telah didengar oleh Allah akan suara itu dari tempatnya. Bangunlah engkau, angkatlah anak itu, sokonglah dia, karena aku hendak menjadikan dia suatu bangsa yang besar. Maka dibukakan Allah akan mata Hajar, sehingga terlihatlah ia akan suatu mata air, lalu pergilah ia mengisikan kirbat itu dengan air, diberinya minum akan anak itu. Maka disertai Allah akan budak itu sehingga besarlah ia, lalu ia pun duduklah dalam padang belantara Paran dan diambil oleh ibunya akan dia seorang perempuan dari tanah Mesir akan isterinya.
Jelaslah sudah keterangan dari Torat, yang tinggal di bumi Paran yaitu Ismail a.s. Rupanya Tuhan dalam hikmahnya mengizinkan arus-arus ini berlaku dirumah Ibrahim agar supaya Ismail menetap di bumi yang dia tersendiri disitu. lalu datang kabar kenabian melalui lisan Nabi Musa (kitab Ulangan 33 :2) :
"Dengan gemerlapan cahaya dari Gunung Paran".
2. Tercantum dalam Kitab Ulangan 18 : 15
"Bahwa seorang Nabi dari tengah-tengah kamu, dari antara segala saudaramu, dan yang seperti aku ini dia itu akan dijadikan Tuhan Allahmu bagi kamu, maka akan dia patutlah kamu dengar"
3. Tertulis dalam kitab ulangan 18 : 18
"Bahwa aku akan menjadikan bagi mereka itu seorang Nabi dari antara saudaranya, yang seperti engkau, dan aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruh akan dia".
Kemu'jizatan dalam kedua ajat ini nampak pada susunan : "dari antara segala saudaramu, dari antara segala saudaranya". Dan kemu'jizatan yang lebih kuat lagi ialah pada susunan : "dan Aku memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang Kusuruh akan dia". Ini dia dalam soal ke Nabian.
Allah menghendaki, Dia Mahatahu sifatnya Bani Israil sebagai mana dijelaskan dalam Al-Qur'an:
Artinya :
"Orang-orang yang kuberi kitab, mereka tahu sebagaimana mereka tahu kepada anak-anaknya. segolongan dari mereka menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka tahu" (Q.S. Al-Baqarah : 146).
Tuhan menghendaki supaya soal itu menjadikan sebagai teka-teki bagi Bani Israil, sehingga mereka tidak merobah kata-kata dari tempatnya, lalu yang benar itu nampak dan muncul sedangkan yang bathil itu menjadi lenyap sirna. Mereka berusaha memelihara Nabi yang mulia itu tanpa mereka sadar, mereka menunggu-nunggu. Meraka kira Nabi itu dari bangsa Israil bukan dari bangsa Arab. Setelah Rasulullah bangkit, gagal harapan mereka, dan merasa cemas. Lalu dihadapinya rasulullah itu oleh mereka sebagai lawan. Seolah-olahnya Muhammad Rasulullah itu mencuri kenabian, kitab dan kerajaan dari mereka.
Dari sejarah agama merupakan suatu pelajaran bagi kita . Tuhan kasih contoh, perumpamaan kepada manusia agar supaya menjadi petunjuk bagi mereka.
Telah ditentukan oleh kehendak Tuhan yang Mahakuasa menyelamatkan ummatnya, Bani Israil dari kelaliman dan kekejaman Fir'aun ingin mengelakkan dirinya dari apa yang diramalkan oleh Padri-padri bahwa akan dilahirkan seorang anak dari Bani Israil, yang akan mencabut dan mencopoti kekuasaan dan kerajaannya. Lalu diperintahkannya, semua laki-laki yang lahir dari Bani Israil supaya dibunuh. Setelah Musa lahir Tuhan memperolok-olokan Fir'aun dan bala tentaranya untuk memelihari anak itu sampai-sampai diporolokan sebegitu rupa, dibuatnya kemanan dan tempat perlindungannya dirumah Fir'aun itu sendiri supaya anak itu bisa mengetahui bagaimana ilmu pengetahuan dan taktik-taktik mereka, serta dapat mengenal rahasia-rahasia dan sampai dimana kekuatan mereka itu. Seolah-olah dengan kehendak Tuhan, dia dibuatnya sebagai mata-mata Israil untuk mengetahui kekuatan-kekuatan dan persiapan-persiapan mereka. Inilah tindakan Tuhan kepada setiap orang yang licik serta keras kepala, sedangkan Tuhan jauh lebih bijaksana. Begitu pula Israil ingin padam cahaya pada pribadi Ismail, malah oleh Tuhan cahaya itu bertambah terang benderang, walupun meraka itu tidak sudi dan tidak menyukainya.
Syukur, terima kasih kepada Israil, lantaran mereka memelihara silsilah nasab nabi Muhammad s.a.w. pada nenek moyangnya Ismail. Syukurlah, terima kasih kepada mereka lantaran menguatkan kejayaan Arab pada diri Ismail. Tetapi sayang mereka menghendaki terhapusnya. Namun Tuhan tidak mengizinkan, ditetapkannya oleh Tuhan kerajaannya pada cucunya Muhammad s.a.w. Lalu mereka menghendaki penyiksaan, sebagaimana tersebut dalam perkataan mereka :
"Nyahlah sahaya perempuan ini serta degan anaknya, karena anak sahaya perempuan ini tidak boleh menjadi waris serta dengan anakku Ishak itu" (kitab kejadian 21 : 10).
Tetapi Tuhan, mengokohkan Ismail dengan kebenaran, tersebut dalam kitab kejadian 21 : 13 sebagai berikut :
"Aku hendak menjadikan dia suatu bangsa yang besar"
Lahirlah dari padanya junjungan anak Adnam, Muhammad s.a.w. Demikianlah pergulatan antara kemauan Bani Israil dan kemauan Tuhan yang Mahakuasa lagi Mahamulia. Kemana Israil mau merobah maksud kemauan Tuhan yang Mahatinggi lagi Mahabesar itu ?. Mereka tetap dalam kerugian dan dalam penyesalan. "Maka mereka kembali dengan menanggung amarah dan murka".
Biarkanlah kami wahai netter/pembaca yang budiman, mengikuti kabar-kabar gembira dari pada Nabi, mengikuti dari yang tersebut dalam Torat yang tersebut dalam Injil, kemudian kita pertautkan rentetan-rentetan dan persambungan ini dengan pandangan dari kebangkitan Muhammad s.a.w. lalu berpindah kepada perkabaran yang benar atau ramalan-ramalan yang berlandaskan, memberikan kabar dan ramalan gembira mengenai utusan Tuhan yang dimuliakan Tuhan itu, sebagaimana tersebut dari para Nabi-nabi.
KEDUA : DARI NABI-NABI
1. Dalam Kitab Nabi Daniel
Dalam periode tahun 597 - 538 sebelum Masehi dan pada masa Nabi Daniel dalam masa kerajaan Babilonia di bumi tawanan dalam tahun ke 2 dari kerajaan Raja Nebuchonnezzar Raja Babilonia, Tuhan yang Mahakuasa memberikan ilham atau inspirasi kepada Raja yang beragama penyembah berhala itu berupa impian, diketahuinya impire-impire pada berturut-turut serta silih bergantinya sampai dtangnya Islam sebagai Agama dan negara, hal itu diisyaratkan dengan batu terputus tanpa dipegang. Kisah itu tersebut dalam kitab Nabi Daniel 2 : 1-35. Kita baca yang tersebut dalam bagian ini (kitab Nabi Daniel 2 : 34 : 35).
"Maka dalam tuanku merenung-renung kepadanya tiba-tiba gugurlah sebuah batu gunung tiada dengan tolongan tangan lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari padanya besi bercampur tanah liat, dihancurkan besi dan tanah liat dan tembaga dan perak dan emas, semuanya itu jadi seperti sekam di tempat mengirik gandum pada musim kemarau; maka diterbangkan angin akan dia, sehingga tiada didapati lagi akan tempatnya; maka batu gunung yang sudah menghancur luluhkan patung itu, ia itu jadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi"
Inilah impian, penglihatan diwaktu tidur, yang diperlihatkannya oleh Tuhan yang Mahakuasa, Dia Tuhan semesta alam, Tuhannya orang-orang mu'min dan orang-orang beragama berhala. Kesemuanya berbuat harus sesuai dengan kemauanNya dan dalam pengetahuanNya sebelum itu. Tiap-tiap orang dari pada mereka tentu bisa melampaui lingkaran hidup mereka kecuali dengan izin Tuhan. Impian yang diimpikan oleh Nebuchodnezzar, ta'birnya ialah Nabi Muhammad, Nabi Tuhan yang mu'min, ditafsirkannya dengan izin Tuhan. Ini ternyata dalam masa-masa sejarah sebagaimana berikut ini :
Tahun 701 SM. kerajaan Babilonia dengan simbul kepala dari emas pada masa Nebuchodnezzar.
Tahun 612 SM. kerajaan Kaldan dimasa Medes dengan simbul perak.
Tahun 336 SM. kerajaan Yunani dimasa Alexander Macedenius dengan simbul tembaga.
Tahun 53 SM. empire-empire Romawi pada masa Pompeieus dengan simbol besi.
Tahun 612 M. empire-empire Byzantium di Barat dan empire-empire Persi, Sasani di Timur.
Tahun 637 M. Islam sebagai pertahanan diri dari serangan agresip lawan-lawan Islam. Patahnya empire-empire Byzantium di Barat dan empire-empire Persi di Timur.
Demikianlah berkibarnya bendera Islam di bumi ini dari Timur sampai ke Barat.
2. Dalam Kitab Nabi Yesaya.
Pada tahun 701 SM. di bumi tawanan, di negeri Babilonia Nabinya Israil, Nabi Yesaya mengabarkan tentang Islam selaku agama dan negra.
Dalam kitab Nabi Yesaya 60 : 1-7 disebut seperti berikut :
"Bangunlah engkau, nyalakanlah cahayamu karena terangmu ada datang dan kemuliaan Tuhan, terbitlah atas kamu. Karena sesungguhnya kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbit atas kamu dan kemulyaanpun bersinar kepada mu. Maka segala orang kafirpun akan datang kepada terangmu dan segala raja-rajapun kepada cahaya yang sudah terbit bagi kamu. Angkatlah matamu, lihatlah berkeliling; mereka sekalian berkerumun, mereka itu datang mendapatkan dikau, segala anakmu laki-laki datang dari jauh dan segala anakmu perempuan berjalan pada sisinya. Pada masa itu engkau akan kedatangan takut bercampur suka cita, maka hatimu akan bimbang dan meluaskan dirinya oleh kesukaan, apabila kekayaan segala laut dicurahkan atas kamu dan harta benda segala orang kafirpun datang kepada mu. Bahwa kawan-kawan unta akan menudungi muka tanah mu, yaitu unta yang pantas dari Median dan Hera, maka dari Syebapun datanglah sekaliannya sambil membawakan emas dan kemenyan, sambil memasyhurkan kepujian Tuhan. Segala domba Kedar *) dikumpulkan kepada mu segala domba jantan Nebajot diantar akan gunamu, sekalian itu naik keatas mezbahku, dipersembahkan keridlaan hati, maka rumahku yang mulia itu akan ku permuliakan pula".
*) Kedar yaitu anak Ismail a.s. baca kitab kejadian 25 : 1a-18, 21 : 13)
Dan dalam Kitab Nabi Yesaya 42 : 10 - 12 :
"Nyanyikanlah bagi tuhan suatu nyanyian yang bahara dan kepujaannya dari pada ujung bumi, hai kamu yang berlayar di laut segala yang di dalamnya, hai pulau-pulau dan segala orang isinya ! Hendaklah padang balantara dan segala negerinyapun menyaringkan suaranya demikianpun segala dusun yang di keduduki orang Kedar : hendaklah segala orang yang duduk di bukit batu ini bertempik sorak dan berseru dari atas ke muncak gunung ! Hendaklah diberinya hormat kepada tuhan dan di masyhurkannya kepujiannya pada segala pulau. Bahwa Tuhan akan keluar selaku orang perkasa dinyatakannya murkanya selaku orang-orang perang diangkatnya tempik sorak perang yang hebat bunyinya dan dialahkannya segala seterunya".
Disini kita bertanya : dimana Rasulullah Myhammad s.a.w. disebutkan dalam ayat-ayat tersebut diatas ?
Jawabannya kita temui hubungan nasab Muhammad s.a.w. dari Nabayut anak Ismail anak Ibrahim. Silsilah kenabian itu dicatat oleh Nabi Musa a.s. bunyinya dalam kitab kejadian 25 : 13 - 16 seperti berikut :
"Maka inilah nama-nama segala anak laki-laki Ismail masing-masing dengan namanya dan sejarahnya : maka anak sulung Ismail itu, Nebajot kemudian Kedar yaitu dua belas orang raja masing-masing dengan bangsanya".
Bertambah jelaslah persoalan ini dan bertambah terang nyata dengan disebutkannya simbul-simbul tertentu seperti "Kawan unta", "harta benda segala orang datang padamu", "domba kedar", "domba jantan Nebajot", "sekalian itu naik keatas mezbahnya", itu merupakan hari Korban di Mina. "Pulau-pulau dengan segala isinya", "segala dusun yang diduduki orang Kedar", "Tuhan akan keluar selaku orang perkasa dinyatakannya murkanya selaku orang perang", Orang Barat mengatakan : Islam itu tegak seperti peyerbu perkasa, bertampik sorak, serta dapat melemahkan lawan-lawannya.
3. Dalam kitab Nabi Habakuk :
Nabi perjanjian lama berkata :
"Bahwa Allah datang dari Taman dan yang Mahasuci dari pergunungan Paran.
Selah ! Maka kemuliaannya menudungilah segala langit dan bumipun adalah penuh dengan pujinya. Maka tangannya memancarkan sinar suatu cahaya seperti cahaya matahari maka ia itulah selimut kemuliaannya" (Kitab Nabi habakuk 3 : 3,4).
Nabi Habakuk mengkabarkan tentang utusan Tuhan, Muhammad s.a.w. dan risalahnya, dan meluasnya daerah Islam, lalu menjelaskan silsilah Muhammad s.a.w. tempat tumbuhnya nenek moyangnya Ismail a.s. di bumi Paran. Kemudian berbicara tentang perluasan Islam dimana bumi bertasbih dengan memuji syukur kepada Allah sambil berkata : Tidak ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah (utusan Allah). Kemudian berbicara tentang yang berukuk bersujud mereka memenuhi bumi dengan memuji syukur kepada Allah dan bertasbih (mengucapkan kesucian Tuhan), kemudian berbicara tentang kemu'jizatan Al-Qur'an, kemu'jizatan disegala bidang ilmiah, dan kemu'jizatan yang bersifat memberikan sugesti dan kesan terhadap para pendengarnya.
KETIGA : KABAR-KABAR DARI INJIL
Isa berkata kepada sahabat-sahabatnya :
"Banyak lagi perkara yang hendak aku katakan kepadamu tetapi sekarang ini tiada dapat kamu menanggung dia. Akan tetapi apabila ia sudah datang yaitu Roh kebenaran, maka iapun akan membawa kamu kepada segala kebenaran; karena tiada Ia berkata-kata dengan kehendaknya sendiri, melainkan barang yang didengarnya itu juga akan dikatannya; dan dikhabarkannya kepadamu segala perkataan yang akan datang" (Yahya 16 : 12, 13).
Wahai netter/pembaca ! Anda tentu dapat memperpadukan perkataan Nabi Isa dalam ayat ini dengan perkataan Nabi Musa pada ayat yang tersebut diatas berbunyi :
"Dan aku akan memberi segala firmanku dalam mulutnya dan iapun akan mengatakan kepadanya segala yang kusuruh akan dia".
Lalu anda dapati sorotan-sorotan mengenai Nabi yang akan datang. Siapa Nabi itu ? Bukan Musa dan bukan Isa. Lalu siapa Nabi itu.
Nabi Isa nampaknya menambahkan penjelasan dalam memperkenalkan siapa Nabi itu. Lalu dikatakannya : "Dia itu roh kebenaran" Nabi Muhammad mempunyai nama banyak, diantaranya Roh Kebenaran (Rohul Haq). Diceritakannya kepada kita oleh Tuhan tentang Muhammad s.a.w. itu :
Artinya :
"Dia tidak berbicara sesuka nafsunya, apa yang dikatakan itu tiada lain, melainkan apa yang diberi tahukan Tuhan yang Mahaperkasa itu".(Q.S. An-Najam 3-5).
Ini sesuai dengan perkataan dua Rasul yang besar itu Musa dan Isa a.s. :
"Sesungguhnya dia tidak mengatakan dari dirinya sendiri, tetapi dia mengatakan segala apa yang dia dengar".
"Aku buat segala firmanku dalam mulutnya, lalu dia mengatakan kepada mereka, segala apa yang kuwasiatkan kepadanya".
Almasih suara perkabaran kedatangan Muhammad s.a.w.
Al-Masih bersikap keras terhadap imam-imam, alim ulama, orang-orang Parsi dan orang-orang Soduk serta mengeritik mereka :
"Bukannya tiap-tiap orang yang menyeru Aku; Tuhan, Tuhan akan masuk kedalam kerajaan Surga; hanyalah orang yang melakukan kehendak bapaku yang di surga. Pada hari itu banyaklah orang yang berkata kepadaku, Tuhan, Tuhan bukankah dengan nama Tuhan kami mengajar dan dengan nama Tuhan kami membuangkan setan dan dengan nama Tuhan mengadakan banyak mukjizat ? Pada ketika itu Aku akan berkata kepada mereka itu dengan nyata : Bahwa tiada pernah aku mengenal kamu; undurkanlah dari padaku hai kamu yang mengerjakan jahat". (Injil Matius 7 : 21-23).
Dia menyatakan perasaan kesal kepada bangsanya seraya katanya :
"Bahwa kaum ini menghormati aku dengan mulutnya tetapi hatinya jauh dari padaku. Sia-sialah mereka menyembah aku, karena mereka itu mengajarkan hukum-hukum akal manusia" (Injil : Matius, 15-8,9).
Didalam perkataan ini merupakan pengulangan dari pada yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, nabinya Perjanjian lama, ia itu di bumi tawanan di Babilonia tahun 701 sebelum Masehi, tersebut dalam Torat, (kitab Nabi Yesaya 29 : 13-16).
"Dan lagi firman Tuhan demikian : Bahwa bangsa ini menghampiri aku dengan mulutnya dan lidahnya juga dimuliakannya aku, tetapi hatinya jauh dari padaku. Akupun pergi mereka itu berbuat ibadat kepadaku ia itu pengajar-pengajar hukum manusia belaka. Maka sebab itu sesungguhnya aku selalu akan melakukan kepada bangsa ini barang ajaib dan mengherankan, karena hikmat segala hakimnya akan hilang dan akal segala orang alimnya akan samar, Wai (celaka) bagi mereka yang hendak menyamarkan dirinya dari pada Tuhan dan menyembunyikan bicaranya, dan perbuatannya di dalam kegelapan sambil berkata : siapakah melihat kita ? Siapa mengenal kita ? Hai ! kamu yang terbalik hatimu ! seolah-olah penjuna di bilang seperti tanah liat ! seolah-olah perbuatan itu berkata akan hal tukangnya. Tiada diperbuatnya aku; atau barang yang dirupakan itu berkata akan hal orang yang merupakan dia, tiada ia tahu pekerjaannya".
Lalu Nabi Isa menetapkan keputusan Tuhan tentang tercabutnya kenabian dan kitab dari keturunan Ishak, diberikan kepada turunan siapa ?
Yesus berkata kepada mereka :
"Belum pernahkah kamu membaca dalam Al-Kitab; Bahwa batu yang dibuang oleh tukang-tukang rumah, ialah sudah menjadi batu penjuru, demikianlah perbuatan Tuhan, maka hal itu ajaiblah pada mata kita. Sebab itu aku berkata kepadamu bahwa kerajaan Allah akan diambil daripadamu dan diberikan kepada suatu bangsa yang menerbitkan buahnya" (injil Matius : 21 : 42,43).
Interpretasi dan penjelasan keputusan ini, kita mengambil landasan dari Al-Qur'an supaya lebih tepat dan jelas, bahwa itu benar-benar ditujukan kepada pribadi Rasulullah yang dibicarakan oleh Al-Masih Isa anak Maryam.
"Batu yang dibuang tukang-tukang rumah telah menjadi batu penjuru" Rasullullah berkata:
"Perumpamaanku dan perumpamaan Nabi-nabi sebelumku seperti laki-laki membina sebuah bangunan, lalu diperbaiki dan diperindah. Kecuali tempat sebuah batu disalah satu penjurunya. Lalu manusia mengelilinginya, serta bangunan itu mengherankan mereka seraya berkata ; kalau batu bata itu diletakkan disini, bangunan itu menjadi sempurna. Nabi muhammad berkata : Akulah batu bata itu; aku datang sebagai penutup Nabi-nabi".(hadis ini diriwayatkan dengan sebagai susunan, dari Abu Hurairah, Abu said, dan Jabir).
Kebenaran Muhammad Rasulullah ini dikuatkan oleh yang Mahakuasa dengan firmanNya dalam Al-Qur'an :
Artinya :
"Sesungguhnya Al Qur'an itu adalah benar-benar wahyu (Allah yang diturunkan kepada) Rasul yang mulia, dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kamu beriman kepadanya. Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran daripadanya. Ia adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan semesta alam." (Q.S. Al-Haqqah : 40-43).
Diawal sudah kita jelaskan siapa dia Nabi yang ditolak oleh bangsanya. Itulah nenek moyangnya Nabi Muhammad, Ismail anak Ibrahim a.s. Hal itu menurut pengakuan ahli-kitab dan mereka berbangga karenanya, kata mereka ;
"Jadi kami bukannya anak hamba sahaya, tetapi anaknya orang merdeka".
"Kerajaan Tuhan akan dicabut darimu, dan diberikan kepada bangsa lain yang melakukan buahnya.
Tuhan berfirman dalam Al-Qur'an :
Artinya :
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Q.S. Imran : 110).
Pembaca yang budiman ! tentu anda menanggapi apa yang dimaksud dengan batu itu : Itu kata-kata kiasan yang ditujukan kepada pribadi Muhammad utusan Tuhan, sebagaimana kata-kata Paran itu pula kata-kata kiasan dimaksudkan adalah bumi yang ditempati oleh nenek moyangnya Muhammad s.a.w. yaitu Ismail a.s.
Dari sini kita tahu dan dapat menanggapi kenabian besar yang dikabarkan dan diramalkan oleh seorang Raja beragama penyembah berhala, dan di ta'birkan oleh seorang Nabi dari Bani Israil, Daniel Nabi Allah dengan kata-kata sebagai berikut termaktub dalam kitab Torat, kitab nabi Daniel 2 : 34, 35) sebagai berikut :
"Maka dalam tuanku merenung-renung kepadanya tiba-tiba gugurlah batu gunung tiada dengan tolongan tangan lalu menimpa patung itu pada kakinya yang dari pada besi bercampur tanah liat, dihancurkannya akan dia. Maka pada masa itu serempak sekali dihancurkan besi dan tanah liat dan tembaga dan perak dan emas, semuanya itu jadi seperti sekam yang ditempat pengirik gandum pada musim kemarau; maka diterbangkan angin akan dia, sehingga tiada didapati lagi akan tempatnya; maka batu gunung yang sudah menghancurkan luluhkan patung itu ia itu jadi sebuah gunung besar yang memenuhi seluruh bumi".
Ini dia fakta dan kenyataan sejarah yang tersebut dalam Nabi-nabi dalam kitab Nabi Daniel di kitab perjanjian lama, kitab Torat, dikuatkan oleh kenyataan dan fakta sejarah disaat timbulnya Islam dan di patahkannya empire Rumawi di Barat dan empire Persi di Timur, dan tersebarnya Islam di Timur dan di Barat, di Utara dan Selatan.
Dalam masa-masa itu di kabarkan pula oleh Nabi yang lain tentang jazirah Arabia, tentang negeri yang aman dan tentang manasik haji. Lalu membicarakan mengenai munculnya cahaya Islam dengan dikatakannya sebagai berikut :
"Karena sesungguhnya kegelapan menudungi bumi dan kelam kabut menudungi segala bangsa, sementara terang Tuhan terbit atas kamu dan kemuliaanpun bersinar kepadamu. Maka segala orang kafirpun akan datang kepadamu dan segala raja-rajapun, kepada cahaya yang sudah terbit bagi kamu (Torat, kitab Yeseya 60 : 2,3).
Inilah dia fakta sejarah ditetapkan oleh sejarah : Dikala dunia Timur dan dunia Barat dengan filsafatnya yang kosong melompong, hidup dalam kekelaman dan gelap gulita fikiran dan dalam kerusakan dan kehancuran peribadatan, muncullah dari Mekah Al Mukarammah pada pribadi Muhammad cahaya yang bersinar dan berpendar menyoroti alam dan dunia, dituntun dan ditunjuki kepada Islam.
Dan berbicara tentang bangsa-bangsa yang menyambut dan mendatangi Mekkah dan Baitullah Al Haram, menggiring binatang untuk disembelih diatas gunung Arafah, ini tertulis di kitab Torat (Perjanjian Lama) kitab Yesaya 60 : 6-7, sebagai berikut :
"Bahwa kawan-kawan unta akan menudungi muka tanahmu, ia itu unta yang pantas dari Midian dan Hefa, maka dari Syebapun datanglah sekaliannya sambil membawakan emas dan kemenyan sambil memashurkan kepujian Tuhan. Segala domba Kedar dikumpulkan kepadamu, segala domba jantan Nebajot dihancurkan gunamu, sekalian itu naik keatas mezbahku dipersembahkan dengan keredaan hati maka rumah ku yang mulia itu akan kupermuliakan pula"
Nabi itu berpaut dan bertalian dengan kemu'jizatan sepanjang masa sampai seterusnya, sebagaimana dikabarkan kepada kita oleh Al-Masih, Yesus :
"Dan mengkabarkan kepada kamu perkara-perkara yang akan datang".
Inilah kemu'jizatan, itulah al-Qur'an mu'jizat Muhammad s.a.w. abadi kekal buat selama-lamanya.
Maka Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan baru disegala segi dan sudutnya, disegala bidang dan lapangan, mengenai kedokteran, ilmu falak, geografi, geology, hukum kemasyarakatan, sejarah dan seterusnya.
Maka pada masa kita ini dapat melihat apa yang telah Al-Qur'an mendahului :
Artinya :
"Nampak garis putih dari garis hitam".
Titov dalam perjalanannya di ruang angkasa mengelilingi bumi, menyatakan, dia kagum melihat pemandangan sewaktu timbul garis pertama dari pada cahaya sesudah itu muncullah garis yang akhir dari pada gelap, dan dalam perjalanannya dapat melihat bulatan bumi, Al-Qur'an sudah lebih dahulu menjelaskan soal ini dengan firman Tuhan dalam Al-Qur'an Annaziat.
Artinya :
"Dan bumi setelah itu berguling"
Gargarin berbicara tentang perjalanan di ruang angkasa ke bulan dan melihat planit-planit. Al-Qur'an telah menyebutnya sebagai berikut :
Artinya :
"Dia yang menjadikan langit tanpa tiang yang kamu lihat lalu diletakkan pada bumi gunung (sebagai pasak-pasak) supaya kamu tidak terombang ambing" (Q.S. Luqman 10).
selanjutnya :
Artinya :
"Demi matahari dan cahayanya, demi bulan bila ia mengiringi. Demi siang hari bila ia terang cuaca, demi malam bila ia menudunginya. Demi langit dan yang menegakkannya demi bumi dan yang mendatarkannya, demi ruh dan yang menyempurnakannya" (Q.S. Asy-Syams 1-7)
selanjut firman Tuhan :
Artinya :
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (Q.S. Al-Baqarah : 164).
Saya (Ibrahim Chalil Ahmad) yakin dan percaya andai kata saya selaku manusia exictensiales dari orang-orangnya Filsuf Santre yang tidak percaya kepada risalah-risalah allah lalu datang kepada saya beberapa orang menceritakan bahwa Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan baru dari segala segi dan sudut niscaya dan pasti sudahlah saya percaya dan iman kepada Tuhan yang Mahaluhur, Perkasa, Pencipta langit dan bumi dan tidak akan saya musyrik, tidak akan menserikatkan Tuhan dengan apa dan siapapun.
Apalagi saya telah mendapat hidayah dari tuhan dengan cahaya iman kepada risalah-risalahnya. Maka begitu berpendar dan bersinar cahaya sang surya Islam maka lengkap muthlak sinar dan iman yang cukup kuat sempurna.
Artinya :
"Pada masa ini telah Ku cukupkan bagi kamu agama mu, dan telah ku lengkapkan untuk mu pemberian kurnia Ku, dan Aku rela buat kamu Islam sebagai agama (Q.S. Al-Maidah : 3 )
(dikutip dari www.geocities.com)
Komentar