BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, dukung optimalisasi angkatan kerja sebagai pemanfaatan bonus demografi dalam rangka memperkuat ketahanan sosial budaya.
Dukungan tersebut disampaikan gubernur yang akrab disapa Paman Birin melalui Keynote Speech yang disampaikan oleh Sekretaris Daerah, Roy Rizali Anwar, pada Focus Group Discussion (FGD) Optimalisasi Angkatan Kerja guna Pemanfaatan Bonus Demografi dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Sosial Budaya yang dilaksanakan di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, pada Kamis (30/5) pagi.
“Optimalisasi angkatan kerja tidak hanya memanfaatkan bonus demografi untuk pertumbuhan ekonomi, tapi juga memperkuat ketahanan sosial, yang akan terwujud jika setiap individu merasa memiliki peran dan kontribusi dalam pembangunan bangsa. Dengan demikian kita akan mencipatakan masyarakat yang lebih inklusif, sejahtera dan harmonis. Ketahanan sosialnya juga akan menjadi benteng kuat bagi kita dalam menghadapi berbagai tantangan global,” sampai Paman Birin.
Sebagai kunci untuk memanfaatkan bonus demografi, Paman Birin mengatakan bahwa pada upaya optimalisasi angkatan kerja, harus dipastikan bahwa setiap individu dalam angkatan kerja memiliki kesempatan untuk berkontribusi secara maksimal.
Dan untuk itu, Pemprov Kalsel telah berusaha mewujudkan hal tersebut melalui Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2025 Kalsel, yang diantaranya adalah penguatan sektor industri UMKM serta pemanfaatan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Paman Birin mengatakan bahwa langkah pembangunan daerah yang dilakukan daerah Pemprov Kalsel tidak terlepas dari perlunya dukungan para stakeholder dimana beberapa langkah strategis memang perlu ditempuh bersama.
“Mari kita berkomitmen untuk bekerja keras dan bergandengan tangan dalam mewujudkan visi ini. Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi, saya yakin kita dapat memanfaatkan bonus demografi ini dengan optimal, dan memperkuat ketahanan sosial bangsa kita. Setiap langkah yang kita ambil hari ini akan menentukan generasi mendatang. Oleh karena itu marilah kita berusaha sebaik mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,” ajak Paman Birin pada kesempatan ini.
Plt Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI, Letjen TNI Eko Margiyono, mengatakan Provinsi Kalsel yang merupakan lokus pendalaman kajian kedua setelah Provinsi NTB, merupakan salah satu provinsi yang kaya akan kearifan lokal dan budaya.
“Pendalaman kajian di lokus Provinsi Kalsel, yang merupakan salah satu provinsi yang kaya akan kearifan lokal dan budaya dan memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi kreatif di wilayahnya,” sampainya.
Dan sebagai salah satu daerah yang berdampingan langsung dengan IKN di Provinsi Kaltim, membuat perumusan strategi pengembangan ekonomi dan SDM di Kalsel menjadi penting, sebagai salah satu daerah yang diyakini akan terdampak dari masifnya pembangunan IKN.
“Pengembangan IKN di Kaltim berpotensi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Kalsel. Penting upaya pemerintah bersama lintas sektoral agar dapat merumuskan strategi pengembangan ekonomi dan SDM untuk siap menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan berkelanjutan bagi penduduknya, serta meningkatkan ekonomi masyarakat secara keseluruhan,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Pengkajian Strategik Lemhanas RI, Reni Mayerni dalam laporannya mengatakan bahwa sebelumnya sudah dilakukan dua kali FGD terkait dengan kajian ini di Lemhanas RI.
“Pendalaman materi kajian di lokus ini sangat penting guna menggali data dan fakta yang diperlukan oleh tim kajian nanti,” sampainya.
Sejumlah narasumber yang hadir pada FGD ini adalah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalsel, Danrem 101/Antasari, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, Wakil Rektor 1 Universitas Lambung Mangkurat serta Ketua Aliansi Pekerja Buruh Banua.
Hadir sebagai pembahas, Direktur Pengkajian Sosial Budaya dan Demografi Lemhanas serta Tenaga Ahli Pengkaji Madya Bidang Hukum dan HAM Lemhanas RI. (adpim/kalselprov)
Komentar