Pembangunan Industri Dirancang

Made Suryawati


MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas Koperasi, Usaha Mikro,Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) menggelar ekspose awal kajian revisi Rencana Pembangunan Industri Kabupaten Banjar (RPIK) 2025-2045, di Aula Barakat lantai 2 Martapura, Rabu (24/4/2024) pagi.

Sekda Banjar HM Hilman mengatakan, kegiatan ini dalam rangka mengkaji capaian pembangunan industri selama periode sebelumnya, mengindentifiksi potensi baru yang dapat dikembangkan dan menyesuaikan strategi kebijakan.

Kajian ini lanjut Hilman melibatkan stakeholder dari pemerintah daerah dan akademisi melalui Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang memberikan arahan untuk memberikan hasil yang optimal dalam rangka merumuskan langkah-langkah yang tepat dan berkelanjutan.

“Harapannya dengan kolaborasi bersama dapat menghasilkan rencana pembangunan industri Kabupaten Banjar yang lebih relevan dan berkelanjutan,” harapnya.

Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar I Gusti Made Suryawati menjelaskan, tujuan dari kajian ini adalah sebagai pedoman untuk melaksanakan revisi RPIK 2025-2045.

“Salah satunya pedoman untuk memperbaharui data mikro dan makro sesuai kondisi riil sebagai tolak ukur awal sasaran dan target pembangunan industri dalam 20 tahun kedepan,” jelasnya.

Anggota Tim LPPM ULM Yusanto Nugroho menjelaskan, berdasarkan perubahan rencana pembangunan industri di tingkat provinsi dan nasional maka perubahan atau revisi pembangunan industri di Kabupaten Banjar juga dilakukan.

“Revisi RPIK selama 20 tahun ke depan ini harus sinkron dengan RPJMD dan RPJPD Kabupaten Banjar sesuai dengan potensi berdasarkan prioritas dengan menggali berbagai komoditas unggulan,” jelas Yusanto.

Dari hasil kajian sementara ini didapatkan dari industri prioritas yang ada di Kabupaten Banjar antara lain industri pertanian, perikanan dan pariwisata.

“Data yang didapatkan pada tahap awal ini dari instansi masih dalam tahap awal belum mendapatkan data berdasarkan visual di lapangan,” ungkapnya.

Ia berharap dalam kajian 5 bulan ke depan didapatkan data visual di lapangan oleh Tim LPPM ULM sehingga bisa diketahui unggulan pokok yang menjadi prioritas dengan memetakan secara utuh kondisi riil industri-industri dan UMKM-UMKM yang ada di desa dan kecamatan se-Kabupaten Banjar. (banjarkab)

Komentar

Advertorial Post