Lokasi di Alun-alun Ratu Zalecha
MARTAPURA - Pihak Disbudporapar Banjar kembali menggelar Pasar Wadai Ramadhan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun, wajah kali ini agak beda.
Lokasi pasar wadai yang biasanya di bahu jalan di sisi Alun-alun, maka pada tahun ini ditempatkan di lapangan terbuka Alun-alun Ratu Zalecha.
"Konsepnya kali ini memang beda. Kalau dulu even even terpisah, pasar wadai tersendiri, rudat dan becatuk dauh terpisah. Maka berdasar pengalaman sebelumnya, kata Irwan Jaya, maka semua even kita satukan lokasinya menjadi Festival Ramadhan," kata Kadisbudporapar Banjar Irwan Jaya didampingi Kabid Kebudayaan M Syahid dan Kasi Kesenian Ina Wangsih.
Pada pasar wadai diisi 80 pelaku terdiri pelaku usaha kecil, UMKM, dan pelaku usaha kreatif lainnya.
Irwan Jaya (kiri) |
Pasar wadai tidak lagi di bahu jalan karena dikhawatirkan mengganggu arus lalu lintas dan cenderung memacetkan jalan. "Diharapkan masyarakat sambil menyaksikan lomba becatuk dauh juga sambil berbelanja aneka wadai, dan hiasan Islami," harap Irwan Jaya.
Peserta becatuk dauh diperkirakan puluhan peserta dari berbagai kecamatan. Di mana sehari akan ditampilkan 3 regu. Kemudian pada minggu kedua Ramadhan akan digelar rudat di lokasi yang sama.
Video terkait:
Irwan mengatakan becatuk dauh dan rudat adalah tradisi asli masyarakat Banjar sehingga mereka merasa perlu melestarikannya. Adapun pasar wadai karena melibatkan pelaku usaha kecil, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku UKM.
"Mari saksikan budaya daerah kita yang bernilai Islami, becatuk dauh dan rudat sambil mampir ke pasar wadai, khas Banjar," imbaunya.
Komentar