Khidmatnya Haul ke-19 Abah Guru Sekumpul

Lautan manusia di Sekumpul


MARTAPURA - Tak salah kalau berjuta-juta jemaah begitu antusias mengikuti Haul ke-19 Abah Guru Sekumpul, karena suasana yang khidmat berharap berkah dari Allah SWT tentu diharapkan jemaah yang menuju ke Sekumpul, Martapura, Minggu (14/1/2024).

Begitu usai shalat Maghrib yang diimami Guru Sa'aduddin Salman, suasana hening beberapa saat. Tetiba shalawat menggema, ternyata Dua Putra Mahkota Sekumpul, Syaikh Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali sekelebatan keluar dari kamar samping mihrab Mushalla Ar Raudhah untuk duduk di balik tirai ukir.

Hal Badali bersaudara yang bila acara maulid tiap malam Senin berada dibalik tirai itu diperkirakan sudah berjalan 3 tahun. Sejumlah sumber menerangkan, keduanya sedang masa khalwat.

Syaikh Muhammad Amin kemudian membuka rawi Maulid Simtudhuror. Begitu giliran tiba pada syair, "Khobbiri" begitu menyentuh karena memang ini adalah syair yang paling disukai Abah Guru Sekumpul.

Tak sedikit diantara jemaah meneteskan air mata tanda haru, rindu, hingga bahagia kala ikut melantunkan Khobbiri. Sesuai dengan temanya berisi kerinduan mendalam kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.

Acara ditutup dengan acara tahlil yang pahalanya dihadiahkan kepada Abah Guru Sekumpul dan para shalihin, juga muslimin muslimat.

Sejak tengah hari kawasan Sekumpul mulai dipadati jemaah laki-laki maupun perempuan. Puncaknya selepas ashar ratusan ribu pejalan kaki mulai menghamparkan sejadahnya untuk sekalian mendengarkan rekaman ceramah ulama murah senyum bernama lengkap Al Alimul Alamah Al Arifbillah Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani.

Belasan ribu relawan sibuk mengatur lalu lintas dan posko posko aktif mengarahkan pemotor maupun rombongan yang menggunakan mobil. 

Diauddin, Kadinkes Kalsel mengakui kalau diantara jemaah ada puluhan yang kelelahan sehingga harus mendapat perawatan di posko kesehatan. "Tadi bahkan ada yang meninggal," jelasnya.

Sementara Bupati Banjar H Saidi Mansyur didampingi Forkopimda terus memantau penanganan aparat baik di jalur lalu lintas, maupun posko penanganan medis. Diharapkan Saidi, para petugas bisa melayani tamu Abah Guru Sekumpul dengan sebaik-baiknya.

Meski musim hujan, Martapura saat haul tidak diguyur hujan dan udara tidak terlalu panas. Namun, beberapa jam usai haul atau ketika rombongan mobil mulai jalan sekita pukul 22.30 Wita, hujan mencurah.

"Berkah sekali haul ini. Semoga kita semua selamat dunia akhirat berkat sahibul haul," ujar pemuda asal Balikpapan yang berangkat hanya menggunakan sepeda motor.





Komentar