2023 Kasus Kejahatan Cenderung Menurun




MARTAPURA - Berdasar data yang disampaikan oleh Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat dalam konferensi pers ungkap kasus selama 2023, ada tren penurunan kasus.

Minggu (31/12/2023) di Polres Banjar, Kapolres menganggap bahwa masyarakat Kabupaten Banjar mulai tertib hukum dibanding tahun 2022. "Meski begitu, kita bersama-sama, baik pemerintah, tokoh masyarakat untuk tidak menutup mata dan telinga, karena dari pengungkapan kasus narkoba, ternyata masih ada keterlibatan warga setempat sebanyak 73 persen," ujar Ifan.

Pada kejahatan konvensional seperti pengeroyokan, pencurian, perkelahian jalanan total selama 2023 ada 440 kasus, jauh menurun ketimbang 2022 di mana terdata sebanyak 605 kasus.

Pada kejahatan trans nasional seperti narkoba, pada 2022 ada 146 kasus, sementara di 2023 turun menjadi 110 kasus atau turun sebanyak 24,6 persen. Terbanyak temuan adalah kasus ganja yakni 1.191 kg sedangkan yang terendah kasusnya ialah kasus ekstasi hanya 1,5 butir.

"Menariknya, para pelaku narkoba, dari data KTP pelaku, baik itu pengedar sebanyak 73 persen adalah warga Kabupaten Banjar. Kita berharap, semua stake holder bisa bersama-sama memantau hal yang mencurigakan berkait penyalahgunaan narkoba ini," cetusnya.

Bahaya narkoba akan sangat merugikan masa depan generasi muda, mengingat yang menjadi korban adalah orang yang berusia produktif, kisaran 20 tahun hingga 35 tahun hampir 70 persennya.

Angka kejahatan tertinggi adalah pencurian dengan pemberatan yang 2022 ada 54 kasus, di 2023 menjadi 96 kasus. Sedangkan angka kejahatan terkecil yakni asusila dan percobaan pencurian masing-masing satu kasus. Kasus viral di Sei Tabuk seorang kakek menodai balita juga sedang ditangani pihak berwajib.


Kejahatan terhadap kekayaan negara, seperti penambangan tanpa izin batubara dan hasil bumi lainnya, ialah 10 kasus selama 2023 ini, dibanding 2022 yang cuma 7 kasus. 

Polres sebenarnya sedang menyelidiki 10 kasus dugaan korupsi. Namun, karena masih pengumpulan alat bukti, maka masih dalam proses.

Kasus menonjol selama 2023 ini ialah kasus pembunuhan di Mengkauk, di mana Polres sudah mengamankan 6 tersangka bersama barbuk berupa pisau dan parang. "Meski begitu, masih ada dua orang lagi yag telah kita terbitkan DPO-nya," jelas Ifan lagi.


Untuk kasus di lalu lintas, terjadi penurunan kasus, di mana pelanggaran dengan penilangan pada 2023 terjadi 4.087 kasus, menurun 13 persen dibanding tahun 2022 yang ada 4.702 kasus.

Pada lakalantas juga menurun sebanyak 21 persen, di mana pada 2022 terjadi 114 kasus, maka di 2023 cuma 89 kasus. Meninggal dunia di 2022 sebanyak 59 orang, pada 2023 meninggal dunia 55 orang. Luka berat pada 2022 sebanyak 22 orang dan di 2023 nihil. Kemudian, luka ringan pada 2022 111 orang, sementara 2023 korban luka ringan 68 orang.

"Ini, berarti sudah ada kemajuan tertib berlalu-lintas. Kami terima kasih juga kepada Pemkab Banjar dan Kakorlantas yang memfasilitasi alat perekam pelanggaran di Simpang Empat Sekumpul. Mulai awal tahun baru kita operasikan dan diharap bisa mengurangi pelanggaran seperti tidak menggunakan helm dengan benar, membonceng melebihi kapasitas. Tilang elektronik mulai diberlakukan," jelasnya.

 

Komentar