Daur Ulang Sampah Tanggung-jawab Bersama



MARTAPURA - Program kerjasama Bank Sampah Sekumpul Martapura bersama Radio Suara Banjar “Bakisah” (Bijak Kelola Sampah) kembali hadir dengan narasumber CSR Specialist PT Banjar Bumi Persada Nor Qomariyah dan Manager Administrasi dan Keuangan Bank Sampah Sekumpul Gt Rahmah, Kamis, (30/11/2023) pagi.

Membahas tema Daur Ulang Sampah Untuk Generasi dan SDGs Indonesia, Nor Qomariyah mengatakan keterkaitan pengelolaan sampah terhadap SDGs adalah suatu pertanyaan kenapa sampah begitu penting untuk di daur ulang?. Ternyata menurutnya, sampah di Indonesia itu sudah sangat banyak bahkan klimaks di dunia. Menurut data KLHK setiap orang menghasilkan 240 kg sampah setiap tahun dan itu bisa dibayangkan berapa banyak sampah yang harus  dikelola.

”Daur ulang tadi penting dan itu tidak berlaku hanya untuk plastik namun juga bisa untuk sampah non organik. Kemudian plastik sendiri banyak jenis macamnya, bisa didaur ulang dan merupakan cara cukup efektif. Kemudian jika dikaitkan dengan generasi karena kita tidak akan tahu ke depan, karena kalau tadi setiap orang punya 250 kg sampah maka bayi-bayi mendatang tidak cuma menanggung utang negara namun juga kita mewariskan “sampah” kepada generasi mendatang,”tutur Nor

Nor menambahkan, pastinya dengan SDGs itu akan terkait sebanyak 5 poin, bisa dicapai pemenuhannya melalui daur ulang sampah.

“Kita bisa contoh seperti di Korea Selatan, yang paling dekat dengan kita dalam arti budaya, fashion dan lain-lain. Di sana sejak tahun 1990 mereka sudah punya sistem bagaimana sampah itu dihitung volumenya, jadi per 1 KK ada batasan menggunakan sampah plastik, misal 1 KK boleh menggunakan sampah plastik 1 kg selama satu minggu, maka ketika satu minggu lebih penggunaanya dari 1 Kg maka akan dikenakan sanksi," ungkapnya.

Ditambahkannya, pada tahun 2007 di Korsel sudah bisa mengurangi sekitar 57.8 persen sampah padat dan mampu membuka 3.200 lapangan kerja baru hanya dari pengelolaan sampah yang baik dan benar. Jika di negara lain bisa, harusnya di Indonesia juga bisa dengan dukungan semua pihak.

”Dua hal yaitu regulator dan operator menjadi penting dalam penanganan sampah ini, dua hal tersebut dari pengalaman kami di Banjar Bumi Persada yang pertama adalah penguatan di bagian operator, kita pegang personnya semisal disuatu sekolah sudah ada center poin A disini kita sudah punya orang-orang yang punya kesadaran untuk menjadi operator, ini memang tak mudah. kemudian kita butuh off taker, makanya kita jalin persahabatan dengan Bank Sampah Sekumpul, yang kemudian bersedia menjadi off taker dan mengedukasi masyarakat”ujarnya.

Nor Qomariyah menegaskan saat ini PT Banjar Bumi Persada sendiri masih dalam tahap pemilahan, edukasi, kolaborasi dan mengidentifikasi akses pasar mana yang tepat dengan kolaborasi bersama Bank Sampah Sekumpul Martapura.

Sementara Gt Rahmah dari Bank Sampah Sekumpul mengharapkan kedepannya semua peran serta masyarakat baik itu umum, perkantoran, rumah sakit apalagi satuan pendidik sudah mengakomodir untuk pengelolaan sampah agar mengurangi timbulan sampah, terkait pengelolaan sampah 3 R perlu ditekankan kedepannya. (banjarkab)

Komentar

Advertorial Post