Membangun Politik Harapan

(Ambin Demokrasi)


Oleh: Noorhalis Majid

Orang bijak mengatakan, kalau lebih banyak kekhawatiran, rasa takut dan pesimisme, maka kegagalan di depan mata. Sebaliknya, bila harapan, keberanian dan optimisme yang mendominasi, peluang keberhasil semakin besar.

Khawatir tentu saja boleh, tapi jangan berlebihan, sebab dapat menjadi penghambat melakukan berbagai hal dalam menciptakan peluang. Sebaliknya, rasa percaya diri berlebihan, berpotensi melengahkan, sehingga tidak teliti dan kurang waspada. 

Moderat dalam bersikap, mungkin itu yang paling bijak. Tidak ekstrim kiri, atau pun ekstrim kanan. Di tengah-tengah saja, agar seimbang, selalu kontrol dan waspada.  

Politik pun demikian, kalau mendengarkan segala pesimisme, entah itu terkait money politik, dominasi oligarki, generasi muda yang ‘acuh kada bagaduh’ atau pragmatisme pemilih – hanya berpihak kalau ada uang, maka sepertinya hopeless - kehilangan harapan melakukan perbaikan. 

Sang sufi memberi nasehat, “dunia ada seperti yang engkau perlihatkan, Bukan seperti apa yang engkau lihat. Bukan seperti apa yang engkau dengar, melainkan bagaimana engkau mendengar. Bukan seperti apa yang engkau rasakan, melainkan bagaimana engkau merasakanya”. Jadi, realitas kehidupan adalah deskripsi dari jiwa dan pikiran kita sendiri. 

Kemudian Thomas Kuhn, Peter L. Berger dan Thomas Luckman, para pemikir filsafat yang sangat terkenal, memperkenalkan konsep konstruksionisme melalui tesisnya tentang konstruksi atas realitas. Bahwa, realitas membutuhkan kesadaran. Kesadaran membentuk keyakinan. Keyakinan memiliki kekuatan mengkonstruksi dan menghidupkan realitas, membedakannya dari mimpi. Kalau yakin bahwa sesuatu itu ada, maka dia akan ada dan menjadi realita.

Dengan demikian, mari bangun sekuat mungkin harapan dan kesadaran, melalui konstruksi pikiran positif, bahwa politik tidak dikuasai uang, oligarki itu tidak sekuat yang diceritakan – bohon mampu mendominasi. Yakin ada generasi muda dengan segala kesadaran, mampu melawan pragmatisme. Politik itu membangun harapan, melalui kesadaran bersama, pasti akan lebih baik. (nm)

Komentar