MARTAPURA - Sebuah kemajuan berharga bagi dunia olahraga di Kabupaten Banjar setelah M.Rofiqi sebagai Ketum KONI Banjar memperjuangkan anggaran 2023 sebesar Rp1,7 miliar.
Sejauh ini, nilai anggaran adalah yang terbesar dalam situasi normal tanpa ada multi even seperti Porprov. "Biasanya anggaran KONI termasuk untuk pembinaan prestasi cabor-cabor, rata-rata berkisar Rp800 jutaan," aku Wakil Sekretaris KONI Banjar Kun Nasrullah dalam rapat intern KONI Banjar, baru-baru tadi.
Hal tersebut tentu patut disyukuri, selain KONI setempat, maka Pemkab Banjar melalui Disbudparpora Banjar juga berperan baik untuk bersama-sama membangkitkan kembali olahraga daerah setelah pada Porprov Kalsel di HSS 2022 memperoleh hasil kurang bagus.
Sementara, Irwan Bora, Sekretaris KONI Banjar dalam pembahasan interal menyampaikan rencana kerja di 2023 diantaranya mekanisme rencana pencairan dana pembinaan ke cabor-cabor.
Selain itu, pembicaraan reshuffle kepengurusan supaya sinergitas dengan cabor bisa lebih fokus lagi.
Adapun Ketum KONI Banjar M Rofiqi, menekankan agar atlet berprestasi perlu diberi pekerjaan sehingga tidak loncat ke daerah lain. "Ini tentu mesti mendapat perhatian dari kita semua. Sebab kalau atlet berprestasi sudah diikat dengan pekerjaan misal di pemda, maka ia tidak akan ke daerah lain lagi," cetusnya.
Gizi atlet pun mesti diperhatikan. Dana juga mesti difokuskan kepada cabor yang banyak prestasinya. Seperti panjat dinding, sambo, atletik, renang,
Dana Rp1,7 miliar totalnya itu, yang ke cabor-cabor kurang lebih Rp 1,1 miliar, di mana sesuai Pagunya termin pencairan 60 dan 40 atau dua tahap.
10 cabor yang belum masuk proposal kegiatannya akan dipertimbangkan dengan secermat-cermatnya agar tidak sampai salah sasaran.
Meski telah berhasil meningkatkan anggaran olahraga, namun Rofiqi mengakui dibanding daerah lain yang lebih serius membina olahraga, anggaran Banjar masih kalah. Padahal, Rp1,7 miliar itu berarti peningkatan dua kali lipat dari anggaran kebiasaan tiap tahunnya. (iwn)
Postingan
Komentar