CALEG, MAILUNG LARUT



(Ambin Demokrasi)
Oleh: Noorhalis Majid

Apakah semua caleg yang diajukan Parpol benar-benar serius ingin jadi caleg? Atau sekedar masuk, ditawari dan bahkan dimodali Parpol ikut dalam daftar caleg? Sekedar mengadu nasib, bahkan “iseng”, bila terpilih alhamdulillah, gagal pun tidak mengapa. 

Jangan-jangan hanya sebagian saja yang serius menjadi caleg. Serius dimaksud, dimulai dari niat yang tertanam dalam hati, dilanjutkan dengan perencanaan, lalu menyusun langkah strategi, membentuk tim kerja, mempersiapkan program dan kegiatan, dan setelah itu melakukan berbagai upaya yang terukur.  Sederhananya mungkin demikian yang dimaksud serius. 

Bila setelah melengkapi berkas dan mendaftar, tidak ada strategi dan langkah apapun yang dilakukan, boleh dikatakan tidak serius. 

Apalagi saat melengkapi berkas adminsitratif, yang memerlukan waktu, tenaga dan dana, ternyata semua diurus dan dibiayai Parpol, bisa dipastikan caleg tersebut hanya menjadi penggembira saja, pelengkap daftar caleg yang diajukan.

Karena hanya menjadi pelengkap, tentu tidak ada hal serius yang dilakukan, ikut angin atau arus saja. Dalam kebudayaan Banjar disebut “mailung larut”. Seperti ilung (eceng gondok), yang hanyut mengikuti arus sungai, tidak ada upaya apapun yang dilakukan, selain mengikuti arus yang sudah ada.

Kenapa sampai terjadi? Salah satunya karena Parpol tidak memiliki kader yang cukup mumpuni untuk terjun dalam kancah politik. Bahkan, boleh jadi tidak melakukan kaderisasi terstruktur lagi terprogram, guna mempersiapkan sumber daya manusia yang mengerti politik dan paham ideologi partai. 

Sesederhana apapun strategi dirumuskan, tentu sangat penting. Kotler dan Armstrong (2008:13) mengatakan, strategi adalah tujuan panjang dari suatu kegiatan, dengan mendayagunakan dan mengalokasikan semua sumber daya penting untuk mencapai tujuan.

Orang bijak mengatakan, proses tidak pernah mendustai hasil. Produk yang baik, ditentukan oleh bahan baku dan proses yang baik pula.

Lantas, bagaimana mungkin berharap hasil Pemilu akan baik lagi berkualitas, kalau sebagian calegnya mailung larut? (nm)

Komentar