HM Rusli: DPRD Banjar Bukan Perusahaan

HM Rusli


BANJARBARU - Ketua DPD Partai Golkar Banjar HM Rusli menilai bahwa semestinya pimpinan DPRD Banjar menjalankan kepemimpinan kolektif kolegial.

Ia mengkritik keras adanya kegaduhan politik di gedung wakil rakyat itu yang menandakan tiadanya kebersamaan dalam kepemimpinan sesama unsur pimpinan dewan. "Dewan tidak bisa dipimpin seperti layaknya perusahaan," cetus mantan Ketua DPRD Banjar dua periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Hal itu ia sampaikan di sela acara silaturahmi dan buka bersama Partai Golkar se-Kabupaten Banjar yang digelar di vila pribadinya H Rusli kawasan Palm Banjarbaru, Sabtu (8/4/2023).

Sebagaimana pengalamannya memimpin, unsur pemimpin dewan adalah sejajar sehingga ia merasa perlu mendengarkan dan menyerap keinginan politik sesama parpol.

Begitu juga pimpinan dewan perlu membangun komunikasi yang baik dengan kepala daerah, Forkopimda hingga stake holder sampai pers/jurnalis.

Menurutnya semua harus bekerja membangun daerah bukan mengangkat ego pribadi (syahwat politik).

"Memang kemampuan komunikasi itu tidak ada dalam buku, karena menyangkut seni politik. Termasuk bagaimana menghargai pendapat orang lain," bebernya. Di sini Rusli melihat bahwa kepemimpinan semestinya tidak dipegang politisi yang terlalu muda dan terlalu tua. 

Video terkait:

Ia meminta kader tidak larut dalam kegaduhan, baik itu "menembak" pemerintah atau berpihak satu koalisi. "Sebab bagaimanapun dewan itu tugasnya membantu agar upaya pemerintah menyejahterakan rakyat bisa berjalan dengan baik. Kritik boleh disampaikan dalam forum dengar pendapat namun sifatnya membangun. Tidak perlu gaduh sampai diketahui daerah lain. Kan kalau ribut kita juga malu dengan daerah lain," imbuhnya prihatin.

Ia tidak mau Golkar jadi bumper politik pihak tertentu namun sebaiknya diarahkan untuk fokus pada perbaikan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banjar.

Sementara itu Ketua Fraksi Golkar Abdul Razak mengatakan pihaknya tetap fokus menyerap aspirasi rakyat tanpa perlu sibuk terlibat dalam kegaduhan di gedung dewan.

"Fraksi memperjuangkan aspirasi masyarakat demi kesejahteraan rakyat. Infrastruktur yang belum terselesaikan. Isu banjir makin parah contoh perhatian kami," jelas Razak mantan birokrat ini.

"Kepentingan memuluskan pembangunan bendungan Riam Kiwa guna bisa mengurangi kiriman air dari gunung. Menyempurnakan aturan pilkades agar lebih kuat dan sebagainya. Sekecil apapun harus bisa berkarya untuk kemaslahatan masyarakat," tandasnya lagi.

Sebelum berbuka puasa acara menghadirkan Guru Hadi yang menekankan pentingnya persatuan meski partai berbeda-beda. Sebab kemenangan yang sejati itu hakikatnya menang memerangi hawa nafsu (ego pribadi). (ap)

Komentar