Adu Stetmen Dinamika Biasa di Dewan



MARTAPURA - Menyikapi soal apresiasi yang diberikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Banjar M Rofiqi terkait pelantikan eselon II yang dilantik H Saidi Mansyur Bupati Kabupaten Banjar, hingga menimbulkan diskursus perdebatan di internal anggota DPRD Kabupaten Banjar.

Hal itu pun turut menarik perhatian dan mendapat beragam komentar dari beberapa anggota DPRD Kabupaten Banjar.

Saidan Pahmi anggota DPRD Kabupaten Banjar dari Fraksi Partai Demokrat juga turut memberikan komentar saat dihubungi oleh wartawan, pada Sabtu (29/4/2023).

"Penunjukan pejabat eselon II yang berlatar belakang dokter menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Banjar," tutur Saidan.

Bahkan pada periode DPRD yang lalu, dirinya dan beberapa koleganya sempat membentuk pansus Hak Angket menyoroti soal mutasi dan promosi jabatan, kendati isu yang lebih dominan melatarbelakangi sehingga dibentuknya pansus hak angket waktu itu adalah soal isu jual beli jabatan.

"Jadi bukan hanya karena ada pejabat yang berlatarbelakang dokter menjadi kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, sehingga DPRD menggunakan Hak Angket. Meskipun hasil dari pansus hak angket ketika itu kandas secara politis di DPRD, karena Paripurna DPRD tidak menyetujui hasil pansus tersebut untuk ditindaklanjuti ke aparat penegak hukum maupun ke eksekutif," beber Saidan

Ditanya soal saling mengapresiasi  antara Ketua DPRD Rofiqi dari Gerindra dengan Wakil Ketua DPRD Rizanie Anshari dari Nasdem berkaitan dengan pengangkatan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang berujung pada ketersinggungan dari pihak keluarga yang notabene juga anggota fraksi Gerindra yakni Muhammad Iqbal, Saidan berkomentar singkat bahwa hal itu hanya dinamika yang terjadi di DPRD Kabupaten Banjar.

 "Stetmen dijawab dengan stetmen, biasa saja terjadi, dan insya Allah kawan-kawan di DPRD dewasa aja dan mengerti soal ini karena telah banyak makan asam-garam selama periode DPRD ini," tutupnya. (*/iwn)

Komentar