Darurat Miras dan Pembunuhan, Budaya Mambasuh Batis Kuitan Dihidupkan




RANTAU - Luar biasa juga upaya Kapolres Tapin Ernesto Saiser guna menekan minuman keras dan pembunuhan, menggalakan budaya mambasuh batis kuitan di Mapolres Tapin, Senin (20/3/2023).

Sejumlah pemuda yang kedapatan mengedarkan miras di aula setempat tampak membasuh batis kuitannya masing-masing. 


Sengaja identitasnya dirahasiakan, seorang pemuda tampak terharu saat membasuh batis kuitannya. Sang ayah juga dengan lembut menepuk bahu anak agar tak lagi mengulangi perbuatannya.

Acara itu cukup khidmat sebagai bagian dari kampanye Kapolres AKBP Saiser guna menekan angka peredaran miras serta kasus pembunuhan.

"2022 ada temuan 2.208 botol miras berbagai merk. Dan 3.299 botol tahun 2023 ini. Ini memang setelah kita giatkan operasi pekat jepang Ramadan. Dibantu para tokoh masyarakat dan adat. Semoga ke depan dengan acara budaya membasuh batis kuitan angka pekat berkurang," harapnya.


Ia mengaku prihatin karena tahun 2022 ada 8 kasus pembunuhan yang rata-rata pelakunya sedang mabuk miras.

Pengabdian kepada orang tua menurutnya kunci sukses para pemuda. "Kalau kita patuh apa kata orang tua dan berusaha menyenangkan orang tua, akan selalu ada jalan untuk meraih rezeki dan kesejahteraan," tandas Kapolres yang mengaku sangat menghormati dan menyayangi orang tua tersebut.



"Kita akan selalu laksanakan bila memasuki bulan Ramadan. Guna memberi pengertian kepada masyarakat bahwa polisi tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan tokoh agama dan masyarakat," aku Saiser.

KH Hamdani Ketua MUI Tapin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada jajaran Polres Tapin yang sudah berupaya optimal menekan penyakit masyarakat. (ap)

Komentar