PMII Demo BBM, DPRD Banjar Cuma Segelintir Menghadapi



PMII Sampaikan Aspirasi, DPRD Banjar Cuma 3 Orang

PULUHAN mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bergerak ke Gedung DPRD Banjar, Jl A Yani Martapura, Rabu (7/9/2022) sekitar pukul 10.00 Wita.

Mereka menyampaikan aspirasi warga yang keberatan atau tidak terima atas penyesuaian/kenaikan harga BBM juga tarif PTAM Intan Banjar.

"Koq 45 anggota DPRD Banjar yang hadir cuma tiga orang," tanya satu pendemo.

Kebetulan anggota DPRD Banjar yang hadir di kantor dan menerima pengunjukrasa ialah Rahmat Saleh, Warhamni, dan Syarifah Sakinah.

Video terkait

Belakangan muncul Akhmad Rizane dan sedikit lainnya. Para mahasiswa demo dan kemudian diterima berkait aspirasi dan kritik terhadap kebijakan pemerintah pusat menyesuaikan harga BBM subsidi.

Satu perwakilan Rasyid Zaki menerangkan kedatangan mereka dengan baju hitam-hitam sebagai keprihatinan situasi warga yang menghadapi berbagai kenaikan harga-harga dampak kenaikan BBM.

Mereka juga membawa sejumlah poster diantaranya "BBM naik rakyat menjerit".

Kami adakan kajian sejak 27 Agustus 2022 lalu tentang rencana kenaikan BBM sebagaimana dilontarkan sejumlah pejabat tinggi negara. 

"DPR sudah gagal menjalankan fungsi pengawasan kebijakan pemerintah. Pencabutan subsidi tidak tepat,krn seolah pemerintah berbisnis dengan rakyatnya tanpa berusaha membantu rakyatnya. Dana nganggur 200 triliun di perbankan kan bisa buat subsidi. BBM ini menjadi efek domino seperti inflasi atau kelemahan daya beli masyarakat. Cost untuk hidup sudah tinggi. Juga membahayakan bagi upaya pengendalian stunting karena ketidakmampuan membeli makanan bergizi. Kami minta DPRD bisa memberi masukan kepada pemerintah juga bagaimana legislatif menanggapi keluhan warga," ujar satu pengunjukrasa.

"Bagi pegawai pejabat mungkin tidak masalah krn ada gaji dan pensiun. Bagaimana dengan warga yang pendapatannya harian," tukas Rasyid Zaki sang koordinator.

Sementara Rahmat Saleh dari Golkar mengatakan aspirasi PMII akan disampaikan ke kawan mereka di dewan provinsi dan pusat. "Kami juga merasa prihatin. Memang ada kebijakan absolut pusat termasuk soal BBM tapi aspirasi adik-adik akan kami teruskan," ujarnya.

Sementara Syarifah Sakinah dari Gerindra mengatakan apresiasi dengan sikap mahasiswa karena ia juga ikut merasakan beban kenaikan BBM.

Ia berharap semoga ada langkah langkah terbaik mengatasi gejolak kenaikan harga BBM.

Ikhwansyah Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Banjar memuji mahasiswa penerus bangsa. "Kami juga bagian tim inflasi akan merapatkan lagi terkait dampak kenaikan BBM dan bahan pokok," tuturnya.

Komentar