Pangeran Khairul Saleh Salut Kinerja Polda Kalsel




JAKARTA - Pangeran Khairul Saleh salah satu wakil rakyat Kalsel yang duduk sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI mengapresiasi kinerja Polda Kalsel.

Politisi PAN ini kepada pers, Rabu (21/9/2022) menilai, banyaknya barbuk narkoba yang dimusnahkan Polda Kalsel serta banyaknya tersangka yang dijerat membuktikan kerja tinggi aparat Polda Kalsel.


"Sehubungan dengan pemusnahan barang bukti narkotika sebanyak 26 kilogram sabu-sabu dan 3.429 butir ekstasi seberat 1.215,53 gram oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Selatan, berikut beberapa catatan yang bisa saya sampaikan. Pertama, saya amat apresiasi pemusnahan 26 kilogram sabu-sabu ini. Bagi saya, pemusnahan ini merupakan wujud dari keseriusan dan semangat transparansi pemberantasan narkoba oleh Kapolda Kalsel dan jajarannya, dalam hal ini Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan," tukasnya.

Apalagi ia menyebutkan, berbarengan dengan pemusnahan itu, seperti yang disampaikan oleh Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa'i ada 64 tersangka yang ditangkap dalam (penyitaan) barang bukti.

"Kedua, saya bersyukur bahwa pemusnahan barang bukti sebesar 26 kilogram sabu-sabu dan 3.429 butir ekstasi atau seberat 1.215,53 gram ini merupakan hasil pengungkapan kasus dalam rentang waktu yang pendek, yaitu dari periode Juli sampai September 2022 saja. Ini membuktikan kinerja Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalsel patut diakui telah membukukan prestasi istimewa," tambahnya.

Meski begitu, Pangeran berharap prestasi ini tidak boleh membuat jajaran Polda Kalsel lengah. Apalagi harus diakui tidak sedikit terdapat kawasan rawan dan rentan narkoba di Kalsel. 

"Karena itu mesti terus diawasi dan dibongkar lebih jauh jaringan peredaran narkoba di wilayah Kalsel ini. Bukan saja melalui modus perdagangan antar pengedar dan pemakai, tetapi mesti dioptimalkan lagi kinerja intelijen dalam upaya membongkar kejahatan narkoba yang lebih besar yang melibatkan bandar dan cukongnya. Mengingat modus peredaran narkoba in terkait erat dengan penetrasi kawasan kosong yang dinilai minim penjagaan. Maka dari itu optimalisasi kinerja intelijen untuk pencegahan atas ancaman penyelundupan narkoba mesti terus digencarkan," imbuhnya.

Ketiga, ia juga berharap Polda Kalsel ikut mendorong lebih intens lagi untuk membendung peredaran narkoba dengan melibatkan peran serta masyarakat. Mesti lebih ditingkatkan lagi pembentukan organisasi masyarakat untuk Pencegah Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Masyarakat (PPNBM) di kawasan yang rawan dan rentan narkoba, seperti yang telah terbentuk di kawasan Pekauman, Banjarmasin.

"Karena harus diakui, mengingat ancaman dan berdasarkan data korban pemakai narkoba yang semakin meningkat, maka pelibatan pencegahan narkoba berbasis masyarakat amat mendesak saat ini. Dari sinilah harapan sekaligus tantangan kita bersama, khususnya pada institusi Polri, dan juga pada BNN," tandas Pangeran Khairul Saleh.

Komentar