MESKI kompetisi tenis putra kurang bagus di Indonesia, jika dibandingkan kompetisi liga sepakbola, namun secara peringkat dunia dan prestasi, cabor tenis masih boleh berbangga.
Tengok saja, peringkat ITF dari total partisipan tenis 139 negara, Indonesia berada di peringkat 61 dunia.
Bahkan tim Indonesia pernah lolos putaran final ITF Davis Cup tahun 1983 (Yustejo Tarik dkk), dan tahun 1989 (Tintus Arianto Wibowo dkk).
Sementara saat ini timnas PSSI berada di peringkat FIFA masih memprihatinkan bahkan untuk sekadar menjadi superior dari tetangga di Asia Tenggara.
Dari 211 anggota FIFA, Indonesia berada di posisi 155. Sejak Indonesia merdeka 1945, timnas belum pernah sekalipun lolos ke putaran final FIFA World Cup.
Dari sini sangat wajar kalau penggemar tenis Indonesia kadang melihat sepakbola masih kalah elit ketimbang tenis.
Itu baru level putra, kalau tim tenis putri sudah kelewat banyak yang mendunia seperti Yayuk Basuki, Wynne Prakusya, Angelique Widjaja dll. Maka secara peringkat dunia, tim tenis putri tentu jauh di atas lagi.
Kalau dibanding bulutangkis, semua juga sadar, cabor tenis, sepakbola dan lainnya sama mengakui bulutangkis putra Indonesia salah satu raksasa dunia bahkan kerap juara dunia IBF Thomas Cup.
Komentar