Suara Mewakili Roh, Gerakan Menampilkan Jasad



KUN fa yakun...Allah pemilik adab..Rasulullah akhlak-Nya.  Ketika Allah berfirman Kun maka jadilah segala sesuatu termasuk jasad sekalian makhluk. 

Begitu pula kejadian Roh dan jasad (dua bagian diri) yang sama sama berasal dari Nur Muhammad. Roh sejatinya diciptakan terdahulu baru kemudian jasad.

Jasad ini kejadian lebih panjang malah. Dari uraian sejumlah ulama, jasad Nabi Adam dari tanah, tanah ini terjadi dari air, air dari angin, angin dari api dan api dari Nur Muhammad SAW.

Memesrakan dalam ibadah, sebaiknya berlafadz baru lah bergerak.

Takbir sepersekian detik baru lah menggerakkan anggota sholat. Bukan berbarengan, apalagi gerakan mendahului suara, jauh dari adab dan akhlak.

Tengok saja adab dan akhlak orang zaman dahulu, di mana orang bertamu akan didahuluinya dengan salam, baru lah mengetuk pintu. 

Dahulu ada seorang habib di kawasan Alalak yang langsung mengusir tamu yang mendahulukan ketukan di pintu ketimbang salam.

Atau ketika meresmikan sesuatu yang bakal jadi sejarah akan berkata, "Saya resmikan ini...." Baru mengetuk palu atau tombol sirine.

Atau ketika hakim membuka sidang, "Sidang saya buka..." Lalu mengetuk palu.

Atau sang komandan upacara meneriakkan aba-aba, "Hormat senjata.....Grak!" Barulah pasukan bergerak sesuai aba-aba. Dalam soal ini saja kadang jemaah shalat kalah tertib dibanding sekompi pasukan tentara.

Begitu juga nanti tatkala menyembelih hewan kurban, sang jagal akan membaca kalimat Basmallah barulah sajam dihunuskan.

Hematnya suara mewakili Roh dan gerakan itu identik tampilan jasad. Seyogyanya Roh mendahului, jasad  terkemudian. Wallahu a'lam

Komentar