Mawardi Abbas Berpulang, Figur Yang Rendah Hati




KABAR duka datang dari Kabupaten Banjar, salah satu putera terbaiknya H Mawardi Abbas berpulang ke pangkuan Illahi.

Mantan Wakil Bupati Banjar yang dikenal santun dan rendah hati tersebut, berpulang pada Selasa (17/05/2022) sore, sekitar pukul 15.45 Wita, di RSUD Ratu Zalecha Martapura, setelah menjalani perawatan karena sakit.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar HM Aidil Basith juga sampaikan duka cita mendalam darinya beserta jajaran.

”Beliau adalah orang baik, pekerja keras dan disiplin yang tinggi,” kenang Basith

Dikatakan, selama almarhum memimpin sebagai Wabup Banjar 2000-2005 mendampingi Bupati Rudy Ariffin, dirinya banyak merasa dididik tentang bagaimana disiplin, ketegasan dalam bertindak.

”Semoga Allah SWT menerima segala amal perbuatannya, dan diampuni segala kesalahannya, dan masuk surga firdaus tanpa hisab,” doanya.

Wartawan Senior Safariansyah yang bertugas di Kabupaten Banjar mengaku sangat kehilangan sosok almarhum.

Dikatakannya, almarhum merupakan sosok yang sangat dihormati, baik ketika menjadi anggota DPRD Banjar maupun ketika menjabat sebagai Wakil Bupati Banjar.

”Beliailu sangat dekat dengan kalangan wartawan. Apa saja selalu dijawabnya dengan sangat lugas, utamanya kalau bicara soal ekonomi kerakyatan dalam kontek koperasi, beliau luar biasa,” ucapnya.

Ditambahkan Safariansyah, bagi teman-teman seprofesi yang bertugas kala itu, pasti juga merasakan kedekatan dimaksud. Seperti makan siang bersama setiap hari Jumat.

”Tiap hari Jumat pasti ngajak makan siang bersama, kita ngobrol lepas, ngga ada yang khusus. Obrolan lepas ja, kadada nang khususan ataua pesan pesan politik,” kenang Safar.

Dia berharap amal ibadah almarhum diterima dan mendapatkan tempat yang layak.

Jenazah almarhum saat ini disemayamkan di rumah duka di Komplek Al Jihad Kelurahan Sungai Paring, Martapura. 

Adi Permana membenarkan hal itu. "Yang berkesan kalau mengajak wartawan naik mobil, beliau sendiri yang menyetir. Buhan ikam ne sebenarnya harat lagi. Sabab yang menyetir akan buhan ikam adalah wabup, kata beliau," kisah Adi. (banjarkab)

Komentar