Kejari Gagal Buktikan Amplop di DPRD Banjar Berisi Uang




KETERANGAN Kejari Banjar terkait hasil pulbaket terkait amplop coklat di DPRD Banjar sepertinya sudah tertebak. Dalam pers rilis, Kajari Banjar, M Bardan menyampaikan bahwa isi amplop hanya berkas alat kelengkapan dewan (AKD).

Ia pun dengan keterangan itu seolah menepis dugaan yang beredar di masyarakat bahwa isi amplop yang disampaikan Rahmadi (satu wartawan media online) kepada sejumlah anggota DPRD Banjar diduga uang.

Menurut Bardan, sejak 15 April 2022 pihaknya telah mengundang untuk diwawancarai 13 orang yang diduga terlibat dalam kaitan amplop tersebut. 13 orang tersebut antara lain, Aslam (setwan) diklarifikasi pada tanggal 18 April 2022, Rahmadi (wartawan) 19 April 2022, Mulkan (anggota DPRD Banjar) 20 April 2022, Mardani (anggota DPRD Banjar) diklarifikasi pada 20 April 2022. 

Kemudian Marbawi (anggota DPRD Banjar) 21 April 2022, M Zaini (anggota DPRD Banjar) 21 April, Safariansyah (jurnalis) 22 April 2022, Derwana (anggota DPRD Banjar) 22 April 2022, Rofiqi (Ketua DPRD Banjar) 25 April 2022, Rizani Anshari (Waket DPRD Banjar) 26 April 2022, Zacky Hafizi (Waket DPRD Banjar) 26 April 2022, Abdurrahman (anggota DPRD Banjar) 27 April 2022 serta Hamdan (anggota DPRD Banjar) 27 April 2022.

Salah satu keterangan Rofiqi, lanjut Kasi Intel Kejari Banjar Fajar Gigih, mengakui bahwa amplop-amplop itu, ada enam semuanya merupakan berkas usulan masing-masing fraksi untuk menempatkan anggotanya di sejumlah komisi.
 
"Rofiqi dalam klarifikasinya mengakui juga kalau ia menyuruh Rahmadi untuk menyampaikan berkas itu ke staf protokol untuk disampaikan ke masing-masing fraksi. Dirinya memberikan amplop pada 6 April 2022 saat paripurna untuk mengingatkan ketua-ketua fraksi tentang susunan anggota yang menurutnya kenapa mesti berbeda dengan hasil rapat komisi," ujar Fajar Gigih, yang pada sesi jumpa pers mendampingi Kajari.

video 

Menurut pihak kejaksaan, Rofiqi kebetulan ada di luar rapat paripurna, sehingga menyuruh Rahmadi yang kebetulan ada di kantor perumahan. Tak dinyana, belakangan, justru Rahmadi yang langsung menyerahkan sebagian besar amplop, sehingga kemudian ada yang menangkap aksi itu dan menjadi viral di pemberitaan media online maupun medsos.

"Makanya kita mengeluarkan sprint untuk mengklarifikasi soal amplop ini karena beredar isu kalau isinya uang. Namun, setelah di-pulbaket, hingga selanjutnya, melakukan konfontasi melibatkan semua pihak (13 orang tersebut) pada Rabu 18 Mei 2022, seluruh pihak berkaitan sama-sama bersesuaikan kalau amplop itu berisi berkas AKD," tegas Bardan.

Meski begitu, Bardan memastikan bahwa ini baru hasil sementara yang bisa disampaikan dalam pers rilis, sebab jika ada fakta-fakta atau bukti-bukti baru yang mengarah bahwa isi amplop itu memang uang, maka pihaknya akan membuka kembali kasus amplop ini.

Sayangnya, antara jarak kejadian pembagian amplop 6 April 2022 dengan dimulainya klarifikasi 18 April 2022 ada hampir dua minggu jeda. Sejumlah warga menyayangkan, sebab jeda cukup lama, sehingga diduga bisa saja telah terjadi kesepakatan tak tertulis agar ada keseragaman keterangan para pihak di depan aparat intel.

"Silakan saja warga berasumsi, namun, semua dugaan mesti diiringi dengan fakta dan bukti-bukti yang jelas. Seperti saya bilang tadi, bila ada fakta baru, kasus ini bisa saja dibuka kembali," bebernya.

Video terkait 

Sempat dalam pemberitaan di awal, ada dugaan amplop berisi uang yang seyogyanya untuk mengamankan kasus perjalanan dinas DPRD Banjar yang sedang berproses di aparat hukum. "Namun dalam pulbaket, tak ada hal-hal mengarah ke uang ataupun soal lain terkait kejaksaan, selain berkas AKD," tutup Bardan. (ap)

Komentar