Hingga Sekarang, Pimpinan Komisi IV Dianggap Belum Ada


Rizanie (kanan). (dok)


WAKIL Ketua DPRD Banjar Ahmad Rizanie Anshari, Rabu (17/5/2022) kepada pers bahwa Komisi IV DPRD Banjar masih belum memiliki pimpinan. Sehingga untuk kegiatannya sementara dihandle oleh pimpinan DPRD Banjar secara bergantian.

Dikatakan, anggota Komisi IV sebenarnya berjumlah 12 orang, dan dalam dinamikanya, ada dua kubu di dalamnya yang sama-sama memiliki kekuatan enam suara. "Kubu Pak Antung Aman ada enam suara dan kubu Derwana ada enam suara, sehingga berimbang. Maka demi kepentingan masyarakat, kita sepakat pembahasan soal pimpinan di komisi tersebut deadlock. Dalam artian pimpinan Komisi IV belum ada," cetusnya.

Rizanie dari Fraksi Nasdem menambahkan, mengenai polemik pembentukan komisi maka semua sepakat perlu ada revisi tata tertib, sehingga dibentuk pansus tatib. "Sebab redaksional tatib yang sekarang rancu, tidak jelas sehingga kedua kubu memiliki terjemahan sendiri-sendiri," ungkapnya.

Sementara Supiansyah, pengamat politik mengatakan, meski belum ada pimpinan Komisi IV DPRD Banjar, ia mengingatkan agar pimpinan DPRD Banjar tidak salah mengambil sikap. "Artinya mesti ada dasar hukumnya. Sementara pimpinan Komisi IV belum terbentuk, maka apakah sudah sesuai aturan kalau kegiatan Komisi IV dikoordinir pimpinan DPRD Banjar," ingatnya.

Ia menyarankan agar semua pihak mengemukakan kepentingan rakyat ketimbang ego kekuasaan. "Makanya dalam politik, jika sesuatu menemui deadlock dilakukan lobi-lobi politik. Nah, saya percaya dengan kedewasaan, lobi-lobi itu dijalankan," paparnya.

Supiansyah berharap ada jadwal dari banmus terkait rapat Komisi IV untuk memilih unsur pimpinan komisinya. "Kalau di dalam aturan, memilih pimpinan komisi itu terletak penuh di rapat anggota komisi bersangkutan, bukan pemilihannya dibawa dalam rapat paripurna. Paripurna hanya mendapatkan laporan hasil rapat komisi dan kemudian mengesahkannya," cetusnya.

Sebelumnya, kubu Antung Aman pada Rabu (27/4/2022) lalu sudah mengklaim pimpinan Komisi IV sudah terpilih. Rapat itu dihadiri enam politisi masing-masing Antung Aman (Golkar), Diah Miyatri (PDIP), M Iqbal dan Syahrin (Gerindra), Soraya (PAN) serta Ahdiat Nurhan (PKS).

Rapat kemudian dipimpin Diah dan anggota komisi berhasil memilih sebagai ketua Gt Abdurrahman/Antung Aman, Diah Miyatri sebagai wakil ketua dan Ahdiat sebagai sekretaris.

Belakangan, kubu Derwana yang sama-sama memiliki enam suara menolak hal tersebut, dan oleh Rizanie dari kubu koalisi penguasa menganggap pimpinan Komisi IV belum ada alias deadlock. Padahal, komisi ini meliputi bidang paling strategis dalam pembangunan, karena ada soal kesehatan dan pendidikan yang menjadi domainnya.

Uniknya, pimpinan komisi-komisi lainnya telah berhasil disusun, di mana unsur pimpinannya, semua berada pada kubu koalisi penguasa, dan tak ada kursi pimpinan yang diraih Koalisi Dungu yang diusung Rofiqi , Antung Aman dll.  (ap)

Alat Kelangkapan Dewan

Komisi I
Ketua : Abdul Razak (Fraksi Golkar)
Waket : Marbawi (Fraksi Demokrat)
Sekretaris: Lauhul Mahfuz (Fraksi Nasdem)

Komisi II
Ketua : M Zaini (Fraksi KDI)
Waket : Ahmad Sarwani (Fraksi Nasdem)
Sekretaris : Mukarramah (Fraksi Golkar)

Komisi III
Ketua : Mulkan (Fraksi PPP)
Waket : Pribadi Heru Jaya (Fraksi KDI)
Sekretaris : Rusmini (Fraksi Demokrat)

Komisi IV
???

Komentar