Taylor Fritz Jawara Indian Wells




TAYLOR Fritz mengklaim gelar ATP Masters 1000 pertamanya dengan memberi Rafael Nadal kekalahan pertamanya musim 2022 di final BNP Paribas Open (Indian Wells) pada hari Minggu atau Senin Wita. Dalam pertandingan terbesar dalam karirnya, petenis Amerika itu meraih kemenangan 6-3, 7-6(5) untuk memenangkan trofi ATP Tour keduanya.

Petenis berusia 24 tahun itu melancarkan serangan habis-habisan kepada petenis Spanyol itu untuk menggagalkan Nadal meraih gelar ATP Masters 1000 ke-37 sekaligus mengakhiri rekor kemenangan 20 kali berurutan.

Tapi Fritz hampir tidak yakin juara karena cedera di semifinal kala menghadapi Andrey Rublev pada hari Sabtu. "Saya bahkan tidak bisa menggambarkan betapa konyolnya saya bisa bermain seperti yang saya bisa mainkan hari ini," kata Fritz, menahan air mata setelah memenuhi impian masa kecilnya untuk menang di negara asalnya California Selatan. "Saya tidak pernah mengalami rasa sakit yang lebih buruk dalam hidup saya sebelum pertandingan. Kami melakukan banyak pekerjaan menjelang 
pertandingan dan saya mengalami emosi yang naik turun sebelum pertandingan, dari berpikir tidak mungkin saya bisa bermain," ujarnya.

Fritz kembali melakukan pemanasan kedua di lapangan luar di Indian Wells Tennis Garden, tetapi setelah sesi tersebut, timnya menyarankan dia untuk tidak memainkan pertandingan. "Saya ingin tetap ke lapangan bersama Rafa dan melihat apakah saya bisa mengatasinya.' "

Setelah start cepat dari petenis Amerika itu, Nadal lah yang mencoba untuk mengalahkannya. Fritz nekat untuk selalu menekan, berlomba untuk memimpin 4-0 di set pembuka sebelum Nadal mengambil timeout medis di antara set.

Nadal mulai menyerap kecepatan lawannya di set kedua, menemukan pijakannya dengan memperluas reli dan tetap solid dari baseline. Namun setelah empat break point terjadi pada 2-2, dan satu lagi pada 4-4, Fritz mulai menegaskan kembali dirinya sebagai kekuatan dominan di Stadion 1.

Petenis Spanyol menyelamatkan poin di 4-5, membuka jalan bagi tie-break yang penuh ketegangan. Nadal mulai meningkatkan agresinya pada poin-poin kunci, tetapi Fritz menemukan penangkalnya dan akhirnya menyelesaikan pertandingan.

Fritz, yang bermain di final Masters 1000 pertamanya, menjadi juara putra Amerika pertama di Indian Wells sejak Andre Agassi pada 2001 dan juara putra Indian Wells termuda sejak Novak Djokovic pada 2011.

"Saya harus menahan air mata untuk setiap wawancara yang saya lakukan, setiap pidato di lapangan," tambah Fritz. "Ini akan menjadi sulit karena saya adalah seorang pria yang bahagia. Memenangkan turnamen Indian Wells, adalah salah satu impian masa kecil yang tidak pernah Anda pikirkan bisa menjadi kenyataan. Saya terus berkata, 'Tidak, tidak. Tidak mungkin itu nyata.'"

Kemenangan tersebut menyamai kemenangan terbaik Fritz dalam kariernya. Menyamai Alexander Zverev di perempat final Indian Wells 2021. Tapi ini adalah kemenangan pertama Fritz dalam sembilan pertandingan melawan 'Tiga Besar', sekaligus menyamakan rekor pertemuannya dengan Nadal menjadi 1-1.

"Saya telah kalah dalam pertandingan melawan orang-orang besar sepanjang hidup saya," katanya. “Selalu terasa seperti mereka tidak terkalahkan. Jadi untuk melakukannya di panggung terbesar, tidak ada cara lain. Untuk memenangkan gelar besar, Anda harus mengalahkan yang terbaik. Bayangkan dia tidak terkalahkan tahun ini. Saya harap dia baik-baik saja. Jelas ada beberapa hal yang terjadi. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya setelah pertandingan 20-an."

Fritz diproyeksikan naik ke peringkat 13 setelah kemenangan ini, mengambil kembali gelar No. 1 Amerika dari Reilly Opelka. Nadal, yang selanjutnya akan berlaga di Monte-Carlo, akan naik ke urutan ketiga dunia. (atptour)

Komentar

Advertorial Post