Proyek Penataan Sekumpul Dicibir

Pagar menjorok ke tengah Jl Sekumpul


PROYEK Penataan Sekumpul I dari tiga sesi rencananya beberapa waktu lalu sudah mulai kontroversial. Kontroversial molornya waktu pengerjaan 240 hari yang diberi mulai April hingga akhir 2021. Tak hanya itu, soal kaligrafi di gerbang juga menuai kritik pedas. 

PT CSA yang memenangkan tender juga oleh sejumlah kalangan diragukan kapabilitasnya mengerjakan proyek skala nasional yang menelan dana Rp30,5 miliar tersebut. 

"Bagaimana tidak, untuk torotoarnya saja, masih kalah bagus dibanding proyek sejenis yang dikerjakan di Pemko Banjarbaru atau proyek lokal di depan Pasar Martapura. Bagaimana ini? Padahal Sekumpul direncanakan jadi ikon wisata nasional, koq hasilnya kurang memuaskan warga," ujar warga Sekumpul, Selasa (22/2/2022).

Warga lain juga menimpali bahwa ada penyempitan jalan di bawah gerbang dan sebagian ruas juga berpotensi menimbulkan kemacetan baru di kawasan Sekumpul. Mau tidak mau mengingat kawasan tersebut termasuk area aktivitas tinggi warga boleh jadi ada mobil yang naik ke trotoar. "Ada juga cibiran agak sadis kalau proyek itu terkesan purici (amburadul)," ujarnya.


Warga khawatir kalau proyek yang berskala nasional tersebut justru menjadi bumerang dan memalukan sebab tak sesuai dengan estetika dan nilai dana yang sudah dikeluarkan. GD agak ekstrim juga melihat bahwa seolah-olah pengorbanan warga yang mau tanahnya dipangkas demi drainase yang memadai justru dibalas dengan pengerjaan proyek yang terkesan asal-asalan tersebut.

"Belum lagi ada satu warga yang seolah tidak toleran dengan penataan Sekumpul, sehingga pagar rumahnya menjorok ke badan jalan. Akibatnya trotoarnya menjadi terlihat tidak lurus. Ini kan menjadi kurang bagus, dan seolah ada ketidakadilan," ungkapnya.

Dari pengamatan memang ada pagar rumah yang masih menjorok yang gagal dipangkas sehingga trotoar kurang bagus dari estetikanya. Belum lagi soal kualitas pondasi batu trotoar yang rawan anjlok bila dibebani mobil bertonase berat. Meski trotoar fungsinya cuma buat pejalan kaki, nyatanya sejak beberapa waktu lalu banyak mobil parkir di atas trotoar, memprihatinkan.

Dari serangkaian kekecewaan warga itu, proyek yang diperjuangkan oleh satu anggota DPR ini dikhawatirkan menuai soal lanjutan, yaitu proses penyelidikan aparat hukum. 

Apalagi dikabarkan sebelum proyek ini tuntas hingga Penataan Sekumpul II dan III, ternyata ada isu gratifikasi. Waw. Semoga isu ini tidak benar. "Sekumpul itu sakral, jadi keterlaluan kalau proyek ini dikorup," tutup satu warga.

Komentar