RDP Sengketa TCT dan AGM Alot




RAPAT Dengar Pendapat yang digelar DPRD Kalsel coba menyelesaikan masalah sengketa PT TCT dan PT AGM berjalan panas dan belum bisa membuka police line Jl Hauling Km 101.

Meski sudah ditengahi oleh fasilitator Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Selasa (4/1/2022) kedua pihak belum menemukan kata sepakat.

Dalam artian TCT tetap kukuh menutup Jl Hauling Km 101 Tatakan Tapin, meski perwakilan para sopir dan juga AGM menerangkan dampak sosial ekonomi akibat penutupan jalan.

Supiansyah Darham kuasa hukum para sopir angkutan, Rabu (5/1/2022) mengatakan, memang soal sengketa tersebut juga sedang berjalan di pengadilan. Hanya saja ia meminta ada kebijakan  membuka police line agar para sopir dapat bekerja kembali menafkahi keluarganya.

"Silakan TCT dan AGM bernegosiasi, terpenting segera buka police line, agar masyarakat bisa bekerja kembali. Dan silakan TCT dan AGM selesaikan secara perdata di pengadilan,” ungkapnya.

Direktur PT AGM, Widada mengatakan, persoalan ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat angkutan jasa angkutan. Menurutnya semua mesti fokus memecahkan persoalan.

Menurut dia, hal itu merupakan jeritan hati masyarakat Kalsel, agar kelangsungan usaha mereka pulih.

Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, Supian HK berharap agar persoalan antara kedua pihak dapat diselesaikan di luar pengadilan.  “Yang terpenting bisa membantu urang banyak,” katanya.

Sementara Direktur PT TCT, Anto menyatakan, pihaknya menyambut baik agenda RDP.

“Kami ingin memberitahukan, bahwa kami adalah pemilik sah  tanah yang menjadi lokasi jalan. Ini tanah kami," tegasnya. 

Menyikapi pekerja yang tidak bisa beroperasi, Anto menawarkan bahwa pihaknya memiliki pelabuhan dan bisa dimanfaatkan oleh jasa angkutan.

Anto menambahkan pihaknya juga punya karyawan punya tanggungan kewajiban di bank yang mesti dipahami. “Kami ingin diselesaikan bisnis to bisnis,” katanya.

Sampai di sini sejumlah perwakilan LSM setengah berteriak meminta menyebutkan apa yang dimaksud bisnis to bisnis tersebut.

Sementara perwakilan sopir H Safi'ie menyatakan, pihaknya sudah sebulan lebih tak bekerja sehingga ekonomi keluarga memburuk.

Ia berharap ada kebijakan membolehkan melintasi jalan nasional demi pihaknya bisa lagi bekerja.

Komentar