Jelang Haul ke-18 Guru Cantung

 


Minggu (31/10/2021) malam puncak Haul ke-18 Guru Cantung dilaksanakan dan dipusatkan di area kubah beliau di Laladang Musafir Desa Sei Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu Kabupaten Kotabaru.

Sejak Sabtu (30/10/2021) jemaah haul dari berbagai pelosok Kalimantan seperti dari Martapura, Banjarmasin, Pelaihari, Hulu Sungai bahkan Kaltim berdatangan.

Untungnya, peziarah tak akan khawatir soal makanan, karena warga Kelumpang sudah mempersiapkan dapur umum untuk menjamu para jemaah.

Ada belasan dapur umum dan juga area parkir gratis dibuka secara swadaya oleh warga. "Mirip kaya di Sekumpul ya," timpal Fauzan peziarah asal Martapura.
Guru Cantung


Uniknya Kelumpang terlihat lebih sibuk namun dengan keceriaan yang sama dalam menyambut tamu haul.

Betapa tidak, diperkirakan jemaah haul tahun ini bisa mencapai 20 ribuan. Jika ini terjadi maka jemaah meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

"Tahun tadi (2020) jemaah mencapai 10 ribuan. Tahun ini kalau melihat animo peziarah bisa mencapai 20 ribuan," ujar Arul, warga setempat.

Kasyful Anwar, relawan haul menerangkan, akomodasi dan hidangan haul selain yang dipersiapkan ahli bait Laladang Musafir, juga dipersiapkan swadaya oleh warga.

"Banyak warga mengambil bagian baik menyumbang beras, telur atau lauk-pauk lainnya. Kemudian diolah dengan bergotong-royong," ujar Kasyful sambil memandu rombongan dari Grogot yang baru tiba.

Guru Cantung yang bernama asli Syaikh H Muhammad Dahlan bin Ahmad Abbas memang dibuka kewaliannya oleh Abah Guru Sekumpul.

Mulanya beliau tak banyak yang mengetahui, namun justru menjelang wafat 2004, beliau mulai terkenal. Menurut sejumlah kalangan memang begitu lah biasanya jika seorang wali mastur.

Sebagian karamah beliau ialah sampai hanya beberapa menit cuma naik sepeda ontel dari Cantung ke Martapura (Majlis Ar Raudhah Sekumpul) yang berjarak 250 km.

Komentar