"Kalsel" Raih Emas PON Papua




DIANTARA ratusan atlet level nasional yang meraih medali emas di PON XX Papua, ada Rifki Fitriadi atau dikenal Arif (21).

Pemuda ini kelahiran Kalsel putra H Jani, pensiunan pegawai Pemprov Kalsel. Namun, medali emas cabor tenis tunggal putra yang direbut Arif bukan untuk Kalsel.

Secara meyakinkan Arif menaklukkan David Agung Susanto yang selama satu dasawarsa selalu mendominasi tenis nasional.

Ia sejak 2017 memang direkrut Jatim yang melihat bakatnya yang luar biasa sejak menjuarai even tenis junior baik di lokalan Kalsel hingga kelas nasional.

Jatim rupanya pandai melihat peluang bahwa suatu ketika remaja ingusan itu kelak jadi petenis terbaik di Indonesia. Kalsel? Seperti biasa melihat potensi atlet seperti biasa-biasa saja, bukan harta karun yang layak dijaga. 

Memang diakui para orangtua penggemar tenis. Untuk membesarkan anak-anak yang hobi tenis dan berusaha lebih baik, tidak bisa tidak mesti memerlukan pengorbanan besar.

Secara akomodasi dan transportasi mengikuti even diakui nasional di Pulau Jawa, Sulawesi, NTB dan lain-lain tentu lah besar.

Andai sokongan pemerintah setempat serius dan besar tentu bukan masalah bagi para orang tua petenis. Namun, karena minim sokongan lah terkadang orang tua mesti mengeluarkan dana ekstra dari kantong pribadinya.

Bahkan penulis kerap mendengar kisah ironis jika banyak para orang tua yang demi membentuk anaknya menjadi petenis hebat mesti menjual kendaraan kesayangan hingga rumah sekalipun.

Namun, 2017 itu beban H Jani orang tua Arif menjadi lebih ringan ketika Gresik juga Pelti Jatim menawarkan diri mengasuh dan membina Arif untuk menjadi aset penting tenis nasional.

Meski berat terpisah konsekuensi harus diterima. Arif pun berlatih di bawah pelatih berkualitas. Makan makanan yang bergizi tinggi. Juga uang saku yang lebih dari layak  memotivasinya lebih bersemangat.

Perlahahan tapi pasti Arif mulai meringsek ke papan atas petenis pria Indonesia. Ia bahkan masuk di skuad Davis Cup 2018 meski cuma sebagai cadangan.

Kini ia layak diperhitungkan oleh petenis nasional lainnya. Dan langkah pemuda ini masih belum cukup untuk nasional saja. Mesti ada tujuan lebih, ia harus bĂ nyak juga mengikuti ATP Chalenger demi peringkat dunia.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Gresik, Jombang dan Jatim yang sudah membina saya hingga seperti sekarang," ujar Arif di akun pribadinya.


Namun ia tak melupakan Kalsel sebab bagaimanapun di sini lah ia lahir dan mulai mengenal tenis lapangan. Tak mengapa Arif, kami lah yang sudah alpa sehingga sempat melupakan dan menyia-nyiakan kamu.

Sejauh ini kontingen Kalsel cuma di urutan 30 dari 34 provinsi dengan 4 perak dan 7 perunggu tanpa emas.

Bravo Arif, jawara tenis tunggal putra Indonesia asal Kalsel yang saat ini milik Jatim.

Komentar