Ratusan Miliar Belanja Pegawai Dipotong, Dialihkan ke Pembangunan



TEROBOSAN besar dilakukan dengan memotong anggaran sebesar Rp670 miliar dari belanja pegawai yang diduga mau digunakan untuk senang-senang pegawai. 

"Sekitar Rp670 miliar saya potong, rencananya (dialihkan ke modal). Kalau tak dipangkas, tidak ada yang bisa kita bangun. Cuman kasih habis uang saja untuk pegawai, untuk senang-senang saja," kata Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto Danny dalam keterangannya kepada wartawan di kediamanya, Jalan Amirullah Makassar, Rabu (8/9/2021).

"Masa kerjanya hanya makan makan saja, terus masa kerjanya Pemerintah Kota hanya jalan-jalan terus," lanjutnya. Danny menegaskan, dana Rp670 miliar itu ditemukan dari anggaran bahan bakar pegawai, anggaran kegiatan, anggaran gaji kontrak, hingga anggaran perjalanan dinas yang dinilai tak efektif.

"Jadi sangat tidak efektif, sangat tidak efektif. Saya coba hitung, masa kerja jalan-jalan terus, bikin habis uang rakyat. Tenaga kontrak dan pemborosan pemborosan tenaga kontrak, makanya, jadi saya potong semua jadi harus kerja," jelasnya.

Danny bahkan menyebut, anggaran untuk pembangunan Makassar hanya berkisar Rp150 miliar sementara sisanya berupa kegiatan SKPD. Namun anggaran itu disebut bukan ia yang merancang dari awal.

"Belanja modal masa cuman Rp150 miliar, untuk membangun saja, yang dibangun di Makassar itu, padahal dulu itu kita 72 persen belanja langsungnya. Hampir semua itu boros, tapi merancang itu bukan kita itu, dirancang kemarin itu, sangat tidak efektif," terangnya.

Pemotongan anggaran senilai Rp670 miliar ini akan dialihkan pada belanja modal di Pemerintah Kota Makassar, baik berupa pembangunan, program lorong, pemulihan ekonomi, hingga kegiatan yang menyentuh masyarakat langsung.

"Rp670 miliar itu anggaran pemborosan. Ini sudah saya jadikan belanja modal dan itu bisa bikin jalan, memperbaiki lorong, yang membangkitkan ekonomi, jadi semua kita akan ke masyarakat, jadi belanja modal itu artinya masyarakat langsung menikmati, masa kita cari uang untuk pegawai," paparnya.

Selain itu, Danny juga akan memotong Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Ia menilai besaran TPP pegawai Makassar tak sesuai dengan kinerja yang dimiliki.

"Termasuk TPP, TPP bertambah kinerja nya menurun, jadi saya juga saya 70 miliar (pangkas), saya juga bikin dia modelnya kompetensi kinerja, jadi ada nanti the best yang terbaik pegawai, terbaik 10 pegawai, terbaik di bulan ini dan ada SKPD terbaik, itu dapat, ada tambahan," tegasnya.

Meski begitu, masyarakat diminta ikut memonitor program Pemerintah Kota Makassar. Kontrol sosial sangat dibutuhkan.

"Jadi saya akan membangun transparansi dan teman-teman silahkan mengontrol belanja, dengan belanja, nanti jadi orang akan lihat, jadi sebentar malam finalis solusinya," tutupnya. (detik)

Komentar