Penjual Kresek Yang Dihormati Guru Sekumpul




SI penjual kantongan plastik yang biasa disapa warga sebagai Anang Usuf sebenarnya sama seperti warga kebanyakan, tidak terlalu menonjol dan aktivitasnya hanya menjual kantongan plastik ke para pedagang di Pasar Martapura.

Namun, siapa sangka, di hari wafatnya, justru Syaikh Zaini Ghani atau Guru Sekumpul yang memandikan jenazahnya, menshalatkannya, bahkan mengusung jenazah termasuk menyambut di dalam liang lahat di pemakaman umum Karangan Putih, Jl Menteri Empat Martapura sekitar tahun 90-an itu. 

Alhasil, banyak murid-murid Guru Sekumpul dan ratusan warga ikut pula menyaksikan dari dekat prosesi pemakaman seorang aulia yang tergolong mastur itu. "Dari penuturan para saksi mata, begitu jenazah sudah ditanam, Guru Sekumpul sempat berbincang dengan sang paman, Syaikh Semman Mulia atau Guru Padang bahwasanya andai digali kembali makamnya, niscaya jenazah Anang Usuf sudah hilang," kisah H Arul, warga Keraton Martapura, Minggu (15/8/2021).

Dari riwayat sebagian warga yang dikisahkan kembali oleh Arul, saking memuliakannya Guru Sekumpul terhadap Anang Usuf, jenazahnya sempat hendak dimakamkan di Sekumpul. 

Namun, kebetulan saat itu lokasi dalam regol masih belum ada alkah seperti sekarang yang dikenal sebagai Al Mahya. Selain itu, ahli waris memang sudah sepakat memakamkan jenazah Anang Usuf di pemakaman umum saja.

Dikisahkan bahwa Anang Usuf orang yang rendah hati, tidak banyak berbicara kecuali seperlunya. Ia berprinsip tidak ingin menerima belas kasih orang lain, terkecuali hasil usaha keringatnya sendiri. Bahkan, kecintaannya kepada Allah ditujukan dengan tidak mengambil upah pembangunan Musholla Al Fatah di dekat rumahnya.

"Beliau hanya ikhlas mengerjakan musholla itu, tanpa sedikit pun minta diupah pengurusnya. Setelah hampir selesai, ada pengurus yang nekat memberi hadiah diam-diam melalui keluarga beliau, beliau tahu dan langsung berhenti mengerjakan musholla yang sebenarnya sudah tinggal finishing saja lagi," kisahnya.

Anang Usuf juga dikenal sebagai penjual kresek yang jujur, dan tidak terlalu mengejar kenyamanan dunia. "Pernah ada orang China yang terkesan menyerahkan permodalan besar dan minta beliau mengelola, juga ditolak dengan halus. Anak-anak beliau pun mempunyai akhlak yang pantang dikasihani dan lebih berikhtiar guna meraih hasil yang halal lagi barokah," bebernya.

Komentar