40 Ribuan Orang Banjar di Kepri, KBB Kepri Bangga Dikunjungi Sultan Banjar



KEPRI - Kerukunan Bubuhan Banjar (KKB) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak dapat menyembunyikan suka citanya bertemu langsung dengan Sultan Banjar Yang Mulia Sri Paduka Sultan Haji Khairul Saleh Al Mu'tashim Billah di Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Bintan, Kepri, baru-baru tadi.  

Silaturahmi KBB Kepri, Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan dengan Sultan Banjar, berlangsung penuh haru dan bahagia. "Kami bersyukur kepada Allah dapat bertemu langsung dengan Paduka sultan. Ini sebuah anugerah karena kami dipertemukan Allah dengan Sultan kami yang merupakan pemangku adat orang Banjar di mana pun berada," ungkap Fajrin Sihab, Wakil Ketua KBB Kepri. 

"Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Paduka Sultan yang sudi kiranya telah meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami dan menyambut hangat penuh kebahagian. Semoga ini bukan pertemuan yg terakhir, tapi ini adalah awal yang baik bagi kami Kerukunan Bubuhan Banjar Provinsi Kepri," tambah Fajrin. 

Dalam pertemuan tersebut, terungkap kalau orang Banjar yang ada di Kepri saja, lebih kurang ada 40.000 jiwa. "Dengan bertemu Sultan, kami mendapatkan informasi berupa pencerahan terkait keberadaan suku Banjar yang ada di perantauan," demikian ungkap Fajrin Sihab. Diperkirakan orang Banjar yang ada tersebar di Kepri kurang lebih 40.000 orang. 


Sultan Khairul Saleh lantas mengingatkan agar orang Banjar di perantauan untuk tetap menjaga marwah agama Islam dan adat Banjar dan terus cangkal dalam berusaha dan menuntut ilmu. 

Sultan juga berharap ke depan ada orang Banjar yang sukses dan terjun ke dunia politik. 
Sultan juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada tuan rumah, Hamid Rizal yang telah memfasilitasi pertemuan dengan masyarakat Banjar di Kepri. 

Pertemuan berlangsung di kediaman tokoh masyarakat Kepri Hamid Rizal mantan Bupati Natuna yang juga Ketua DPW PAN Kepri.

"Kami terdiri dari pengurus KBB Provinsi Kepri, KBB Kota Tanjung Pinang, KBB Kabupaten Bintan, Laskar Banjar Dalas Hangit, Ormas Pangeran Antasari, Dewan Adat Dayak, tokoh agama, dosen, guru guru, pengusaha dan lain sebagainya," jelas Fajrin kepada Sultan.

Selanjutnya setelah pertemuan dengan Kerukunan Bubuhan Banjar Kepri, Paduka Sultan juga melakukan ziarah ke makam Syekh Syihabuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari di Pulau Penyengat.

Syekh Syihabuddin merupakan salah satu tokoh ulama kharismatik keturunan Banjar yang ada di Pulau Penyengat. Tahun 1258 H/1842 M, raja-raja Riau di Pulau Penyengat Indera Sakti minta kesediaan Syekh Syihabuddin menjadi guru di Kerajaan Riau-Lingga. 


Syekh Syihabuddin juga adalah Mufti kerajaan Riau Lingga sekaligus gurunya para sultan Riau. Makam Syekh Syihabuddin bin Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari berada di lingkungan Masjid Raya Sultan Riau-Pulau Penyengat Tanjung Pinang. 

Makam keramat ini kerap dikunjungi kaum muslimin di Sumatra utamanya warga yang masih berdarah Banjar. Area makam juga termasuk objek wisata religi yang dikembangkan pemerintah setempat. 

Bangga menjadi orang Banjar dan memiliki Sultan Khairul Saleh selaku simbol persatuan orang Banjar di manapun berada, baik di Kalimantan maupun di perantauan.

Komentar