Legenda Si Utuh Bersurban



UTUH akhir-akhir ini rajin ke mushalla. Tak ketinggalan rajin memakai surban yang diletakkan di bahu kanan. 

Suatu hari, di kampung ada ribut-ribut. Utuh pun demi mendengar keributan coba mencari tahu sumbernya. Ternyata ada seorang pemabuk yang mengeluarkan sajam teriak-teriak tak jelas.

Rupanya si pemabuk ingin minta sejumlah uang, namun tidak diindahkan oleh warga. 

Utuh pun coba memberi nasihat, namun karena kondisi sedang mabuk, si pemabuk malah balik marah dan mengayunkan sajam ke arah Utuh.

Utuh menghindar. Rupanya ilmu silat yang dipelajari Utuh waktu masih remaja tak hilang-hilang amat.

Sejurus kemudian, Utuh dengan hanya mengibaskan surbannya, si pemabuk langsung terjatuh pingsan.

Warga yang menyaksikan hal itu pun terkagum-kagum. Rupanya Utuh yang selama ini dikenal selengean sudah menjadi manusia yang benar-benar insyaf, dan terbukti mulai rajin shalat berjamaah ke mushalla. Tak hanya itu, sebagian berpikir Utuh sudah menjelma menjadi orang sakti. Hanya mengibaskan surban, si pemabuk langsung pingsan.

Si pemabuk yang pingsan kemudian dievakuasi dua orang polisi yang kebetulan sudah tiba di lokasi kejadian. Awal-awal si pemabuk berbuat ulah, rupanya ada warga yang berinisiatif mengontak polisi.

Utuh pun kemudian pulang ke rumah yang tak jauh. Ia disambut Acil Inur istrinya yang sempat cemas. Begitu masuk rumah, batu dacing seberat 1 kg jatuh dari balik surban. "Ah pantasan, saya mau menimbang beras jualan bingung batu dacing tidak ada. Rupanya Abang yang bawa," semprot Acil Inur. "Ssstt...Jangan keras-keras nanti kedengaran tetangga," sergah Utuh.  

Komentar