2 Hari Saja, 290 Triliun Rupiah Ludes

Bill Hwang. (web)

2 Hari Saja, 290 Triliun Rupiah Ludes 

BILL Hwang diketahui sebagai seorang investor Wall Street yang memiliki kekayaan hingga 20 miliar dollar AS atau sekitar RP291,3 triliun jika dihitung dengan kurs per 28 April 2021. Namun kekayaan sejumlah itu lenyap hanya selama dua hari. Koq bisa?

Hwang mengumpulkan kekayaan tidak sebentar. Ia merintis lewat karirnya di Tiger Management. Saat itu, kekayaannya baru mencapai 200 juta dollar AS atau senilai 2,9 triliun rupiah.

Pada tahun 2013 lah ia berhasil membengkakkan hartanya hingga ke angka 291,3 triliun rupiah lewat investasi sukses di sejumlah perusahaan teknologi, seperti dikutip Kompas.

Saat itu, ia berinvestasi di sejumlah perusahaan seperti Archegos Capital Management miliknya, Expedia, LinkedIn, dan Netflix dengan keuntungan terakhir sekitar 1 miliar dollar AS atau 14,6 triliun rupiah.

Iklim investasi yang sangat ramah bagi Hwang sebelumnya menyebabkannya lebih berani untuk bergeser ke arah perusahaan yang lebih beragam, bahkan ia juga menjajal investasi di konglomerasi media massa.

ViacomCBS, Discovery, Baidu, dan GSX Techedu adalah beberapa nama dari perusahaan yang dicobanya.

Investasinya di Archegos pada kuartal terakhir 2020 kian melejit, dengan banyak saham yang dimilikinya melonjak lebih dari 30 persen.

Sayang seribu sayang, sebagian besar harta dengan jumlah fantastis yang ia kumpulkan lewat investasi saham tersebut raib dalam waktu dua hari pada bulan Maret 2021 lalu.

Kesialan itu berawal dari investasinya di ViacomCBS yang mulai jatuh mulai tanggal 22 Maret.

Hal ini mengakibatkan broker-broker utama Archegos meminta lebih banyak uang sebagai jaminan, atau yang dikenal juga dengan sebutan margin call dalam dunia bisnis.

Karena Hwang tidak dapat menyediakan uang tunai, beberapa bank investasi seperti Morgan Stanley dan Goldman menjual miliaran saham kepemilikannya di Archegos dengan harga diskon.

Alasan utama yang menjadi penyebab dinasti investasi Hwang hancur dengan sangat cepat adalah karena ia menggunakan leverage yang besar.

Maksudnya, perusahaan Archegos yang dimilikinya meminjam uang dalam jumlah yang sangat besar untuk mendanai investasinya, sehingga perusahaan mengalami kerugian besar-besaran saat nilai saham turun.

Menurut beberapa media keuangan, Hwang bisa saja menyelamatkan hartanya jika ia melikuidasi harta-hartanya yang berbentuk investasi itu.

Investasi yang dilakukannya memang sebagian besar tak berbentuk bisnis berwujud seperti miliarder lainnya yang memilih berinvestasi untuk real estate, klub olahraga, atau karya seni.

Kini, ia harus kembali memupuk kekayaannya dari awal lagi lantaran seluruh uangnya lenyap begitu saja.

Bill Hwang sendiri sebelumnya tak begitu terkenal apalagi dibandingkan dengan miliarder lainnya di dunia, tapi kebangkrutannya ini membuat namanya melejit secara signifikan.

Banyaknya uang membuat Hwang kemaruk berinvestasi meski bukan pada jalur keahliannya. Ia gagal fokus pada usaha yang mulanya telah membesarkannya. Entah karena nafsu atau apa ia menanamkan sahamnya di bidang yang sejatinya tak terkait dengan bisnis riilnya. (jalantikus.com)

Komentar