BANJAR - Di bulan puasa tak hanya jamaah shalat tarawih yang banyak, sejumlah kasus korupsi pun kebanyakannya berjamaah. Tak menutup kemungkinan pada kasus mega korupsi PD Baramarta senilai Rp9,2 miliar itu.
Kasus dugaan korupsi PD Baramarta Rp9,2 miliar dengan tersangka utama Teguh Imanullah, mantan Dirut Baramarta sendiri dipercaya tak hanya sampai di sini. Sebab masih akan ada jilid berikutnya.
Selasa (27/4/2021), pengamat hukum dan pemerintahan Supiansyah Darham SE SH kepada AP Tour mengatakan bahwa penetapan Teguh sebagai tersangka tunggal diprediksinya hanya merupakan strategi cerdas dan jitu penyidik Kejati Kalsel.
"Menurut saya, kenapa Teguh jadi tersangka dan selanjutnya akan naik status menjadi terdakwa sendirian karena memang saat ini dia tersangka utamanya. Nah, ini adalah langkah cerdas penyidik kejaksaan untuk mengungkap fakta sebenarnya nanti di persidangan," bebernya.
Dalam persidangan ia memperkirakan Teguh akan 'bernyanyi' untuk.mengungkap siapa-siapa saja yang terlibat meminta dan menerima aliran dana ilegal Baramarta tersebut. "Di depan hakim keterangan terdakwa maupun saksi-saksi dan disertai bukti-bukti tentunya akan menjadi fakta persidangan dan fakta hukum sehingga cukup bagi langkah selanjutnya untuk menjerat pihak lainnya," ungkapnya.
Sebab, ujar praktisi hukum ini, sangat mustahil Teguh sendirian yang mampu menikmati dana Rp9,2 miliar tersebut. Apalagi banyak kasus korupsi ternyata memang korupsi itu kebanyakan dilakukan secara berjamaah.
"Makanya strategi ini hanya upaya penyidik saja untuk memunculkan fakta hukum, selanjutnya menjerat pihak terkait lainnya yang diduga sejumlah oknum pejabat," tandasnya.
Maka dari itu Supiansyah memperingatkan agar pihak lain tidak serta merta tertawa-tawa ketika hanya berstatud sebagai saksi. "Ini jangan dianggap sepele, jangan lantas tertawa-tawa lepas sebagai tersangka dan hanya sebagai saksi. Sebab penyidik ada cara tersendiri untuk membuka kasus Baramarta jilid II," tutupnya.
Komentar