Dishub Banjar Digoyang Isu Suap



MARTAPURA - Beberapa bulan lalu, Dinas Perhubungan Banjar diterpa isu adanya dugaan penyimpangan yang menimpa oknum pejabat di institusi tersebut, sampai si pejabat tidak nyaman hati hingga terbawa meninggal dunia. Tak itu saja, ada pula pekerjaan halte yang sejatinya belum selesai namun terlanjur dibayar lunas, namun isu ini belakangan langsung diatasi dengan tergesa-gesa menyelesaikan proyek sesuai RAB.

Baru-baru ini, Kadishub Banjar Aspihani mesti siap-siap mengklarifikasi adanya tudingan dari sumber internal kalau penerimaan sejumlah tenaga honor baru di instansi itu sarat dengan 'permainan uang'. Meski tidak besar, karena diduga tiap calon honorer mesti merogoh kocek dari 25 juta hingga 30 juta rupiah demi pekerjaan di sana.
 
Isu sampai ke telinga pers, setelah kebijakan kurang populer dilakukan petinggi di sana untuk memberhentikan sejumlah tenaga honor yang sudah lama bekerja di sana. Usut punya usut, menurut sumber tersebut, ternyata memang ada udang di balik batu, sebab ada penerimaan tenaga honor baru. Sayangnya, pemberhentian sejumlah tenaga honor sebelumnya tanpa disertai alasan, namun penerimaan tenaga baru justru disertai isu suap.  

"Assalamualikum bang maaf mengganggu pian. Kami handak menyampaikan uneg2 nah. Kami mewakili eks honorer Dishub Banjar yang diampihi awal tahun tadi.Kami diampihi tanpa ada alasan yang jelas kadada surat peringatan 1 lembar pun padahal sudah honor sejak tahun 2011.
Awal tahun kami dirumahkan dan diganti honorer hanyar. Padahal hanya gajih itu kami harapkan gasan anak bini. Setelah lawas kami selidiki ternyata kepala dinas, pak sekretaris dan kabid menerima honorer baru dengan suap antara 25 s/d 30 juta. Pantas aja kami diampihi karena ada yang wani bayar banyak. Silakan pian tanyakan ke kepala dinas apa dasar kami diampihi. Kadada yang bermasalah. Karena kami bayar lagi bila handak lanjut honorer.
Kami sakit hati dizalimi," tulis sumber.
 
Kadishub Banjar Aspihani yang dikonfirmasi via WA terkait isu tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. "Sepengetahuan ulun tidak ada, tks," ujar Aspihani singkat, Senin (1/3/2021).

Komentar