Lagi, Tambang di Cintapuri Cemari Sungai dan Sawah 1.500 Ha




MARTAPURA – Nyatanya dugaan pencemaran lingkungan akibat tambang batubara tidak hanya terjadi di Paramasan, melainkan juga di Kecamatan Cintapuri Darussalam, Kabupaten Banjar Kalsel, tepatnya di Desa Tujuh Keramat Mina.

Air limbah tambang di musim penghujan ini menurut warga setempat meluber sehingga mencemari sungai dan menyasar hingga ke lahan pertanian warga. Ironisnya, limbah menyebabkan sungai yang dahulu tempat mancing sekarang menjadi dangkal dan keruh.

Sementara sawah milik warga jika dikalkulasi mencapai ribuan hektar yang digenangi air limbah air asam dan lumpur kuning bercampur muatan sisa batubara.

Wani, seorang petani mengatakan bahwa permasalahan air limbah tambang batubara yabg dekat lokasi sawah mereka ini sudah pernah dilaporkan ke aparatur dari desa hingga kabupaten namun sepi tanggapan.

Jarak anak sungai dekat dengan kolam sementara air bekas pertambangan. Ketika musim hujan dan intensitasnya makin tinggi,air genangan meluber ke jalan tanggul dan menyeberang ke sawah milik petani. 

Padahal, pemisah sawah dengan lokasi tambang hanya anak sungai jalan tanggul yang alirannya sampai ke Sungai Cintapuri Darussalam.   

Asnawi warga lain melaporkan bahwa Jalan Tanggul di desa mereka terendam air limbah sehingga sulit menembus ke ibukota kecamatan. "Warga terpaksa tidak jadi melewati karena jalanan terendam," cetusnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjar Boyke W Triestiyanto berjanji akan  menerjunkan personilnya dan mengecek langsung dugaan pencemaran lahan sawah akibat luberan air limbah tambang batubara.

Komentar