Bantuan Agar Efektif Koordinasi dengan Posko Terpadu



MARTAPURA - Berangsur para pengungsi mulai meninggalkan pengungsian. Senin (25/1/2021) berdasar data Posko Induk Banjar pengungsi tinggal 33.315 jiwa dari sebelumnya 90 ribuan.

Menurut Komandan Posko Induk Letkol Siswo Budiarto, ada penurunan air yang signifikan sehingga sebagian pengungsi mulai pulang ke rumah masing-masing. Meski begitu dari 19 kecamatan yang terendam masih ada 17 kecamatan yang terendam.

"Kami tentu menyanbut baik bantuan berbagai pihak. Namun untuk mengefektifkan bantuan sehingga bisa ke objek yang tepat diharapkan bantuan bisa dikoordinasikan ke posko induk atau posko di kecamatan yang digalang bersama koramil, Polri dan aparatur kecamatan," harap pria yang juga Dandim 1006 Martapura ini.

Demikian juga dalam upaya mempercepat proses pembangunan jembatan darurat di Sungai Salim perbatasan Astambul dan Mataraman diharapkan warga sekitar bisa bekerjasama dengan mempermudah relokasi warung sekitar jembatan.

Sementara Kepala Bappedalitbang Banjar Dr Tantri Narindra menginfokan bahwa dampak banjir menimpa 55.904 KK atau 235.076 jiwa. Juga 488 rumah ibadah sempat dan sedang terendam, sekolah 589 unit, kantor 15 buah, jembatan rusak 29 unit, jalan 888,52 km, rumah hilang 19 buah, rumah rusak berat, sedang dan ringan 7.057 unit, serta 34 fasilitas kesehatan ikut terdampak.


Banjir juga menyebabkan delapan orang tewas, dan 15 orang rawat inap. "Dampak di bidang pertanian luas tanam terendam 12.796 Ha, tanam DPI 59.205 kg, tanaman 2.758 Ha," tukas Tantri.

Kemudian perkebunan sawit 1.483 Ha, karet 22.513 Ha, kopi 792 Ha, terus bidang perikanan 1.806 RTP, 1.181 RJP dan 625 RPP dan kolam ikan terdampak 2.809 Ha. "Ini dimaklumkan mengingat dari wilayah Kabupaten Banjar 64 persennya terendam air," jelasnya.

Khusus mengenai rumah yang akan dibantu diperbaiki menurut Siswo perlu aturan daerah sehingga penataan rumah di tepi sungai bisa lebih berwawasan lingkungan dan menghargai sungai sebagai sumber kehidupan.

Komentar