Banjir yang Lebih Besar dari 2006




MARTAPURA - Kabupaten Banjar sejak tanggap darurat 11 Januari 2021 berupaya mengatasi dampak banjir yang luar biasa. Hal itu bermula dari hujan dengan intensitas ekstrim (>150mm) selama lebih dari tiga hari. Alhasil, Sungai Riam Kiwa, dan Sungai Riam Kanan meluap.

Luapan sungai bisa mengakibatkan tinggi muka ari di dalam rumah di kawasan yang rendah bisa satu meter hingga tiga meter. Hampir semua kecamatan atau 20 kecamatan di Kabupaten Banjar ada terdampak, terparah, Kecamata Pengaron, Mataraman, Astambul, Karang Intan, Martapura Timur, Martapura Barat dan Martapura, dan Sungai Tabuk.

Sejauh ini, korban jiwa mencapai lima orang, terakhir di Sei Lulut Kecamatan Sungai Tabuk, seorang ketua RT tersengat aliran listrik. Rawat inap ada sembilan orang dan rawat jalan 25 orang. Penduduk yang terdampak ada 236.832 jiwa (39,82 persen dari total penduduk 594.753 jiwa) atau 44.545 KK. Luas wilayah yang tergenang mencapai 356.504 hektar dari total wilayah 466.850 Ha (74,22 persen).

Menurut Sekda Banjar HM Hilman, infrastruktur yang ikut terendam dan berpotensi rusak antara lain, jembatan rusak empat buah, jembatan putus dua buah, jalan desa 651,9 km, jalan kabupaten 193,92 km, jalan provinsi 12,3 km, dan jalan negara terendam 30,4 km. Kemudian fasilitas pengolahan air milik PDAM ada enam unit terendam, Pamsimas 92 titik.

"Selain itu, sektor pertanian yang terdampak 12.796 Ha, luas tanaman terkena DPI untuk semai 59.205 kg, tanaman 2.758 Ha dan terancam fuso 30.045 kg dan 156 Ha tanaman. Terbesar di Karang Intan 3.870 Ha," jelas Hilman.

Prakiraan jumlah pembudidaya perikanan sebanyak 1.806 RTP terdiri dari kolam 1.181 RJP, KJA 625 RTP. Luas kolam budidaya terdampak 289,64 Ha Untuk sektor perkebunan, kelapa sawit 1.483 Ha, karet 22.513 Ha dan kopi 792 Ha.

Pengungsian yang terdata, di luar pengungsi mandiri yang mengungsi ke sanak famili, tercatat ada 59.304 jiwa yang tersebar di 135 titik pengungsian, terbesar adanya di Martapura ada hampir 24 ribu jiwa. "Boleh dikata ini musibah terbesar dan lebih besar ketimbang tahun 2006 lalu," tegas Hilman.

Hal-hal yang sudah dilakukan dan akan terus dilakukan yaitu, evakuasi warga terjebak banjir ke lokasi yang aman, pendirian posko-posko dan dapur uum, untuk memudahkan koordinasi dan penyaluran bantuan, penyaluran logistik yang bekerjasama dengan para relawan dan dermawan, penanganan jembatan darurat, dan sebagainya. 





Komentar