Senyum H Mansyur Meski Diprediksi H Rusli Menang



MARTAPURA - Menarik Pilkada Banjar 2020 ini untuk diulas, meski puncaknya sudah diselesaikan 9 Desember 2020 lalu. Walaupun ada sejumlah TPS mesti dilaksanakan pemilihan ulang, namun kemenangan Saidi Mansyur-Said Idrus Al Habsy yang berjargon Manis (Maju, Mandiri dan Agamis) ini diperkirakan tak goyah lagi sampai 17 Desember 2020 ini atau sampai ketetapan KPU Banjar.

Pesaing utama, yakni H Rusli-KH Fadhlan Asyari yang berjargon Manuntung (Mandiri, Santun dan Gotong-royong), sejatinya sudah menjadi pemenang, mengingat diusung oleh parpol-parpol raksasa seperti Golkar, Gerindra, PPP, PAN, PKS, PDIP dan lain-lain.

Bandingkan dengan Saidi-Habib bernomor urut 1, parpol masih yang mengusung calon lima tahun lalu, yakni PKB, Nasdem dan Demokrat. Kembali pertarungan ini menempatkan Saidi melawan kekuatan multi parpol yang kala 2015 mengusung Gusti Chairiansjah.

Bahkan, dari penuturan sejumlah orang kasyaf pun, wajah H Rusli lah yang terbayang-bayang akan menduduki jabatan bupati Banjar periode 2021-2024. Waktu arak-arakan pendaftaran calon ke KPU pun, armada H Rusli-Guru Fadhlan begitu mewah, karena diiringi puluhan mobil-mobil mewah.

Bertolak belakang dengan rombongan Saidi-Habib yang paling banter hanya diiringi mobil Innova dan beberapa mobil kelas medioker. Sampai-sampai ada seorang timses Rusli-Fadhlan yang kagum dengan kemegahan rombongan sempat bilang, "Nah, sudah kelihatan saja kan siapa yang akan menjadi pemenang."

H Mansyur disuguhi kabar demikian hanya tersenyum. Ia tak berkomentar, namun seseorang didekatnya kemudian mengisahkan sebuah kisah lama bahwa pernah seorang murid yang kasyaf melihat bahwa di dahi gurunya ada tertulis kalimat ahli neraka. Si murid mulai malas mengikuti majlis sang guru. Lama tak muncul, sang guru kangen dan hendak mengetahui hal ihwal si murid. Setelah didesak, si murid terus-terang kepada gurunya. Mendengar itu guru bukannya marah malah tertawa. Sang guru mengatakan kepada si murid bahwa ia sudah sejak lama tahu kalau dirinya ahli neraka, namun ia bertekad tetap berprasangka baik kepada Allah dan terus saja dalam perjuangan di jalan Allah.

Beberapa waktu kemudian si murid kembali dianugerahi kasyaf dan kali ini ia melihat sang guru sebagai ahli surga. Akhirnya, si murid kembali berkhidmat kepada sang guru dan terus berdakwah dalam kebaikan.   

Adapun paslon lainnya, Andin Sofyanoor-KH Syarif Busthomi bernomor urut 2, memang sejak awal diprediksi sekadar penggembira dalam pesta demokrasi lima tahunan ini. Andin meski juga politisi muda dipastikan akan kesulitan melewati popularitas Saidi yang sudah sejak lama familiar di kalangan pemuda, mengingat Saidi sudah terkenal hobi olahraga yang notabene menjadi kegemaran para anak muda, seperti futsal. Untuk kegiatan para pemuda pun, Saidi terkenal ringan tangan menjadi sponsor utama atau minimal berpartisipasi ikut membantu pendanaan sehingga kegiatan-kegiatan olahraga, dan komunitas penghobi bisa terlaksana dengan baik di tengah minimnya anggaran olahraga dan kepemudaan di Pemkab Banjar.

Sebelum berpolitik, ayahnda Saidi Mansyur yakni H Mansyur pun sudah terkenal pemurah bagi para pengurus mesjid dan musholla. Hampir tak ada pengurus mesjid, musholla hingga majelis maulidan yang tak mengenal kedermawanan H Mansyur. Konon, sifat yang mudah membantu orang lain ini hasil didikan Abah Guru Sekumpul langsung terhadap pribadi H Mansyur. 

H Mansyur dahulu adalah seorang yang sangat sederhana. Namun, berkat sokongan dan bimbingan Guru Sekumpul, H Mansyur menjelma menjadi pengusaha super sukses namun tak kehilangan sifat mudah berdermanya. Jadi, ini satu faktor pendorong kesuksesan sang anak, Saidi Mansyur. "Pernah ketika kunjungan ke salah satu kampung, para tetuha di sana mengingatkan bahwa rumah ibadah di sana pernah dibantu ayah. Jujur, saya tak bisa sepenuhnya meniru ayah," ujar Saidi. Tugas kampanyenya pun terbilang banyak terbantu dengan masih kuatnya para orang tua, yang simpati dengan H Mansyur.

Faktor habib pun dianggap punya pesona tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Banjar. Ada kejenuhan lima tahun terakhir, ketika bupati dipegang seorang kyai. Sebagian warga memandang bahwa tak banyak kemajuan kala H Khalilurrahman naik memerintah. Bahkan bukan rahasia lagi, sejak tahun kedua ada kerenggangan hubungan antara Guru Khalil dengan sang wakil Saidi Mansyur. "Sudah terasai jua kaya apa bila kyai memimpin, handak meubah rasa ae pulang memilih habib," ujar satu warga pemilih. Menurutnya, ia ingat bagaimana petuah Guru Sekumpul agar ulama tidak terjun dalam politik praktis, namun lebih menjadi penyeimbang serta netral berada di tengah-tengah umat. Faktanya, dua paslon yang tertinggal suaranya, para wakilnya diisi ulama.
 
Dari kubu timses paslon independen Andin-Guru Oton, Ahmad Fauzan Saleh secara ksatria mengakui kemenangan Saidi-Habib. Tokoh agama sekaligus politisi ini terus-terang membeberkan keunggulan Saidi-Habib berdasar catatan timnya, yakni Saidi-Habib 140.834 (50,15 %), Andin-Guru Oton 34.224 (12,18 %) serta Rusli-Guru Fadhlan 105.805 (37,67 %). Menurutnya, penting berdamai dengan kenyataan yang merupakan kehendak Tuhan YME. 

Sementara Guru Fadhlan pendamping H Rusli mengatakan terima kasih kepada warga yang sudah mencoblos dan menaruh harapan kepada mereka. Menurutnya, dalam Pilkada Banjar 2020 ini ada fakta bahwa banyak warga Kabupaten Banjar yang tulus menaruh harapan besar kepada mereka. Ia mengimbau kepada simpatisan tetap menunggu hasil resmi dari KPU Banjar. 

Begitu juga Saidi kepada pers berpesan kepada para simpatisannya untuk tidak bereforia secara berlebihan, mengingat hasil yang sebenarnya nanti diumumkan oleh KPU Banjar. Ia berterima kasih dan mohon doa restu warga bilamana diamanahi memimpin Kabupaten Banjar dapat bertugas dengan baik lagi amanah.

Komentar