Bundaran Sekumpul Semestinya Masuk Blue Print Penataan Sekumpul Sebagaimana Impian Guru Sekumpul



MARTAPURA - Sejumlah kalangan menyayangkan tidak adanya bundaran pada dua simpang empat area Sekumpul Martapura dalam blue print atau masterplan penataan Sekumpul sebagai objek wisata nasional.

Selasa (23/12/2020), Aliansyah Ketua LSM Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen justru heran dengan masterplan yang tidak memasukkan model bundaran pada simpang empat Sekumpul luar maupun dalam.

"Kalau cuma memanfaatkan lampu merah dan kebijakan buka tutup, justru tidak memecahkan masalah kemacetan. Padahal, masalah utama Sekumpul justru macet ketika delay terlalu lama di lampu merah," bebernya.

Arus kendaraan peziarah baik masuk maupun keluar Sekumpul bakal menimbulkan masalah jika akhir pekan apalagi menjelang dan sesudah haul Guru Sekumpul.

Menurutnya, pelebaran jalan dan drainase berkapasitas besar sudah bagus. Namun kalau memperbanyak gapura di sana-sini justru terkesan kurang esensial. Di samping akan memakan anggaran lebih besar namun kurang efektif jika dihubungkan dengan soal kemacetan.

"Bandingkan kalau biaya gapura justru dialihkan untuk membuat bundaran di Sekumpul luar dan dalam apa tidak lebih efisien. Selain estetikanya masih dapat, juga bermanfaat untuk mengurangi kemacetan dan delay yang lama," cetus Ali.

Ia berharap agar tim perencanaan bisa lebih membuka kesempatan bagi LSM maupun jurnalis untuk ikut urun rembug memikirkan konsep penataan Sekumpul. Menurutnya sayang kalau perencanaan yang mahal malah menghasilkan konsep yang kontraproduktif bagi solusi kemacetan. 

Sementara Fery mengatakan ia pernah mendengar langsung dari seorang habib bahwa Guru Sekumpul pernah mengimpikan di simpang empat Sekumpul dibangun bundaran. "Habib melihat bagaimana sketsa bundaran yang ada air mancurnya hasil goretan Guru Sekumpul," ujarnya.

Komentar