Andin Merasa Bersalah Jika Tak Turun Gunung




MARTAPURA - Salah satu paslon di Pilkada Banjar 2020 dari jalur independen, Dr Andin Sofyanoor merasa bersalah bila tak berbuat sesuatu.

Kepada pers, baru-baru tadi, pemuda yang maju bersama KH Syarif Busthomi atau Guru Oton ini menjelaskan bahwa majunya mereka karena sudah tak ada pilihan lagi.

"Kami memang tidak punya pilihan lagi, sehingga kami harus turun (gunung). Bagaimana bisa kami biarkan negara ini daerah ini. Ini perjuangan. Apa kita diamkan saja sehingga sampai di mana keterpurukan daerah kita," ujarnya.

Menurutnya tak pantas baginya untuk berdiam diri sementara politik uang (transaksional) sudah merajalela di mana-mana. "Ini perjuangan dari tanggung-jawab yang besar bagi kami. Maka sangat berdosa kami jika tinggal diam. Kami harus lawan politik uang dengan menawarkan program yang realistis kepada masyarakat," tegasnya.

Politik uang atau politik transaksional tidak akan membuat masyarakat semakin dewasa. Bahkan itu menjadi biang kemerosotan moral dan ekonomi masyarakat.

"Nah kita paham soal itu karena lama berkecimpung baik secara akademis di kampus maupun praktis. Kita paham bagaimana semestinya agar masyarakat bisa lebih sejahtera, sehingga tak bisa ditawar lagi bahwa kami memang harus ikut dalam kontestasi ini," bebernya.

Sebagai dosen di satu perguruan tinggi Andin mengaku prihatin karena di sisi lain mahasiswa mengerti bahwa langkah mensejahterakan masyarakat harus dilakukan dengan baik dan benar tanpa menciderainya dengan politik uang. "Namun di sisi lain para orang tua justru menghadapi kesulitan ekonomi bahkan sebelum pandemi Covid-19 dan diperparah lagi dengan situasi pandemi," tuturnya.

Menurutnya adalah keniscayaan baginya didukung Guru Oton dan ulama-ulama lainnya untuk berbuat kebajikan berpolitik jujur tanpa transaksi uang menuju masyarakat yang agamis lagi sejahtera membingkai Kabupaten Banjar Lebih Bersinar.

Komentar