Kopi Bubuk Kemasan Merk Terkenal Pakai Kulit dan Daun Kopi?




MENGAPA kopi bubuk kemasan bisa dijual murah ribuan rupiah padahal sejatinya kopi berkualitas harganya mahal? Ada sejumlah rahasia yang akan dipaparkan dalam tulisan ini.

Devi seorang roaster dan ahli meracik kopi menuturkan bahwa kopi arabica adalah kopi yang mahal dan berkelas apalagi diawali dengan proses yang benar. "Mulai pemprosesan bibit, pemilihan kopi berkualitas kala panen, proses penjemuran, hingga takaran sangat menentukan kualitas sajian kopi," bebernya.

Sayangnya masyarakat kebanyakan justru tak menghiraukan kualitas kopi dan tanpa pikir panjang mengkonsumsi kopi murah apalagi dalam bentuk bubuk kemasan.

"Ribuan ton buah kopi yang rijek bahkan dimanfaatkan oleh perusahaan besar tertentu pemilik merk terkenal. Makanya mereka bisa menjual produk sangat murah," ujarnya. Ironisnya kopi yang hampir busuk pun ikut diproses.

Bahkan menurut petani kopi Mbah Prapto dari Banaran Jateng, bulan ini tadi, perusahaan tertentu justru mencampur produknya dengan daun kering kopi. "Setelah diolah lalu dicampur dengan kimia rasa kopi maka seolah kopi pun berkualitas tinggi," beber pria tua yang pernah meraih penghargaan dari Presiden SBY atas dedikasi menghasilkan kopi berkualitas.

Ditambahkan Devi, kopi berkualitas seharusnya bisa bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas, menenangkan pikiran hingga mencerdaskan otak.

"Justru kontraproduktif dampaknya bila terjadi kesalahan dalam mengkonsumsi kopi tak berkualitas. Sebab justru meningkatkan risiko mag lambung, meningkatkan kerja jantung yang akhirnya membuat mudah gelisah serta emosi kurang terkendali," kata Devi pengracik kopi asal Ambarawa Jateng yang pernah podium dalam kejuaraan roaster level Asia.


Kesalahan racikan apalagi berasal dari kopi kurang berkualitas justru mengandung kadar asam yang tinggi begitu juga di sisi lain kadar kafein terlalu tinggi.

Makanya orang Eropa hanya mengkonsumsi kopi pilihan sehingga cenderung cerdas. Meskipun kopi pilihan itu utamanya jenis arabica sangat mahal namun tetap diburu orang Eropa.

Jenis lainnya robusta dan liberika masih kalah dibanding arabica, mengingat kadar asam arabica masih lebih rendah. Mahal kopi berkisar 750 ribu perkilogram hingga bisa lebih Rp1 juta.

Tak bermaksud merendahkan namun penguasaan teknologi di Eropa dan terjajahnya bangsa-bangsa di Asia menurut Devi tak lepas dari filosofi pemanfaatan kopi ini. "Kualitas kopi menurut saya berpengaruh pada kecerdasan otak dan ketenangan berpikir. Mengkonsumsi kopi yang kurang berkualitas justru menyebabkan mag, emosi menjadi labil, dan kurang panjang dalam berpikir," tutupnya.

Kopi berkualitas ternyata juga terbukti lebih lama berasa di lidah juga mulut. Bukankah ada petuah kaum sufi bahwa selama bau kopi ada di mulut orang beriman maka malaikat akan senantiasa mendoakannya.

Komentar