Rp24 M untuk Usaha Mikro Kabupaten Banjar




MARTAPURA – Pandemi Covid-19 berdampak ke semua sektor tak terkecuali pelaku usaha kecil dan mikro. Di Kabupaten Banjar sendiri bahkan ratusan terpaksa berhenti usahanya, karena sepi pembeli banyak yang merugi, dan terpaksa gulung tikar.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Menegah (UMKM) Kabupaten Banjar, mada Teruna mengakui pandemi Covid-19 berdampak pada eskistensi para pelaku usaha mikro. “Pandemi Corona ini Jelas berdampak. Bahkan ada yang sampai bangkrut,” ujarnya, baru-baru tadi 

Situasi itu jika Untuk sekadar bertahan, menurut Mada, maka usaha mikro itu sudah bagus. Sebagian untuk meraih penghasilan mesti mengalihkan jenis usahanya. "Misal dari yang semula membuat dan menjual peyek, beralih membuat masker. Kami catat ada beberapa pelaku usaha demikian,” akunya.

Untungnya, dikatakan Mada lebih lanjut, di tengah badai pandemi ini pemerintah pusat mengganggarkan dana hibah untuk pelaku usaha mikro yang akan segera dibagikan dalam tempo dekat. “Rp2,4 juta per palaku usaha, dengan rincian sejak September, Oktober, November dan Desember, di mana per bulan dihibahkan Rp600 ribu. Di Kabupaten Banjar ada 10.000 usaha mikro dengan total anggaran yang akan disalurkan sebesar Rp24 miliar,” imbuh Mada.

Kabar tersebut pihaknya terima dari pemerintah pusat pada pertengahan Agustus lalu. Tak ditampik Mada, di tengah masa pandemi, sosialisasi langsung kepada masyarakat, utamanya pelaku UKM terkendala. Penyampaian informasi lantas dimandatkan kepada para camat yang kemudian diteruskan hingga tingkat RT. "Kita berharap 10.000 pelaku usaha mikro di daerah kita emmperoleh bantuan dana hibah yang penyalurannya akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing,” tutupnya.

Komentar