Menteri Erick Thohir Dicap Gagal Total




BANJARBARU – Erick Thohir sebagai menteri BUMN dan Ketua Pelaksana Komite Pemulihan Ekonomi Nasional serta Penanganan Covid-19 dituding gagal total.

Tudingan disampaikan Abu, koordinator Forum Peduli Kalsel (FPK) di halaman Kantor Perumdamri Kalsel, di Banjarbaru, tadi.
Kelompok itu sambil memegangi spanduk bertulisan # ERICK OUT. #Forum Peduli Kalsel, menyebutkan, sudah lebih dari 4.000 pekerja BUMN di-PHK sementara ratusan karyawan lainnya berbulan-bulan gajinya tidak dibayar, belasan ribu karyawan BUMN yang masih bekerja gajinya dipotong dan tidak dibayar utuh.

“Pertamina rugi Rp11 triliun, laba PGN ambruk 87 persen, Garuda rugi Rp10 triliun, PT KAI rugi Rp1,3 triliun, Antam, PLN, Angkasa Pura 1 dan 2, E Commerce Blanja.com ditutup dan masih banyak yang lainnya,” beber Abu.

Senada dengan itu, Edi Prawiira, Sekjen Parlemen Jalanan Kalsel yang turut dalam aksi tersebut menambahkan, kegagalan Erick Thohir memimpin BUMN semakin sempurna dengan bertambahnya utang BUMN dan dibentuknya struktur jabatan yang tidak efisien dan boros. Seperti staff khusus direksi bergaji Rp50 juta perbulan dengan jumlah yang sangat mungkin mencapai ribuan orang, Advisor yang konon digaji Rp25 juta perbulan dengan jumlah yang juga bisa mencapai ribuan orang.

“Penempatan direksi dan komisaris yang tidak transparan dengan penilaian kemampuan yang sangat subjektif, serta beraroma koncoisme juga memperparah kondisi BUMN serta membuat BUMN semakin tidak profesional,” paparnya.

Rangkap jabatan di masa Erick Thohir paparnya, yaitu 564 orang meningkat 100 persen dibanding era Dahlan Iskan yaitu 271 orang dan meningkat 150 persen dibanding era Rini Soemarno yaitu 222 orang.

“Selain itu, Erick juga telah gagal sebagai Ketua Pelaksana PEN dan Penanganan Covid-19 tanggal 20 Juli 2020. Korban meninggal akibat Covid-19 berada di angka 4.239 orang dan yang tertular 88.214 orang. 70 hari kemudian, 20 September korban corona meninggal 9.444 orang atau naik 118 persen, yang tertular 240.687 orang atau naik 172 persen,” imbuhnya.

Komentar