MARTAPURA - Sejak akhir pekan lalu, beredar isu kurang sedap yang menimpa paslon Andin Sofyanoor bersama KH Ahmad Busthomi atau Andin-Guru Oton bahwa kedua paslon termasuk calon kepala daerah yang dari hasil pemeriksaan RSUD Ulin Banjarmasion terpapar Covid-19. Dalam jumpa pers Kamis (10/9/2020) di Posko Banjar Bersinar, PP Sekumpul, Andin menyatakan bahwa hal itu perlu ditanggapi secara utuh.
Menurutnya, ada kejanggalan dalam hasil yang dikeluarkan laboraturium RSUD Ulin karena tidak tercantum tandatangan pejabat yang berkompeten. Sayangnya, hal itu terlanjur beredar luas di media sosial dan jejaring WA, sehingga sangat merugikan bagi Andin-Guru Oton. "Sejumlah agenda penting bersama konstituen terpaksa batal.
Maka dari itu, meningat ada perbedaan hasil dengan rumah sakit independen, kami berharap KPU Banjar juga RSU Ulin untuk men-swab ulang," paparnya.
Ia menyatakan bahwa terkait isu dirinya positif Covid-19 perlu dilihat secara utuh. Pada Rabu ada hasil swab 2 September 2020 dilaksanakan Pemkab Banjar yang menyatakan Andin dan Guru Oton negatif Covid-19. Bermodal surat negatif Covid-19 mereka mendaftar ke KP Banjar Jumat tanggal 4 September 2020.
"Berselang sehari atau Sabtu 5 September 2020 pukul 19.00 dilakukan pemeriksaan oleh RSU Ulin dan pagi Minggu (6/9/2020) pukul 09.00 ada kabar dari salah satu ko9misioner KPU Banjar bahwa hasil swab kami positif Covid-19. Belakangan KPU Banjar pun tidak ada memberikan pers rilis dan surat dari KPU pun tak ada isinya menyebutkan kami posisitf, hanya berisi peraturan perundang-undangan yang mengatur teknis pelaksanaan audiensi," tutur Andin.
Swab di RS Ulin juga diragukan sterilisasinya karena hanya dilakukan di pintu gedung dan dibatasi sebuah gorden. "Di sinilah hal mengejutkan pada malamnya salah satu komisioner KPU memberitahukan dari KPU Kalsel saya terpapar Covid-19. Guru Oton juga positif. Kami sempat kelimpungan dapat kabar itu. Cek paru saya bagus sehingga disebut terpapar tanpa gejala. Alhasil pemeriksaa jasmani ditunda 10 hari dan di situ kami kecewa. Kami disarankan untuk isolasi mandiri atau karantina khusus. Kami ke Jakarta dan Guru Oton ke Ciputra untuk memeriksakan diri ke rumah sakit yang kami anggap berintegriti. Saya ke Medistra," terangnya.
Selasa (8/9/2020) Andin di swab di Medistra oleh dokter ahli dan dilaporkannya negatif. "Hasil saya negatif. Kurang puas, saya minta periksa lagi secara menyeluruh baik urin, paru maupun darah, artinya tidak hanya sampel di hidung dan tenggorokan saja. Lagi-lagi hasilnya tetap negatif pada Rabu (9/9/2020) kemarin," bebernya.
Sementara Supiansyah, kuasa hukum tim Andin-Guru Oton menyatakan, ada hal yang merugikan sehingga ini menjadi kritik bagi RSU Ulin, karena ini membuat pendukung ketakutan dan kebingungan. Diskusi dan agenda dibatalkan.
"
Kami harap disikapi secara objektif. Dari RSUD juga tidak ada surat yang bertandatangan resmi oleh pejabat berkompeten. Namun ini kita ambil hikmahnya bahwa kesehatan itu penting. Proses pilkada juga harus diawasi bersama.
"KPU Banjar tidak menyebutkan Andin-Guru Oton positif. Surat dari RSU Ulin harus ada tandangan pihak kompeten. Mestinya KPU Banjar dan RSU Ulin untuk melakukan swab ulang," tantangnya.
Komentar