Penyebaran Covid-19 Semakin Mengkhawatirkan, Sejumlah Pejabat di Martapura dan Banjarbaru Terpapar Hingga Ada yang Meninggal
MARTAPURA – Selepas pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
tidak lagi diberlakukan awal Juni 2020 lalu, penyebaran wabah Corona ternyata
semakin menjadi dan sudah mengkhawatirkan. Hal itu diakui Gugus Tugas
Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Banjar dalam jumpa pers jarak jauh dari Command Center Barokah,
Mahligai Sultan Adam, Martapura, Senin (27/7/2020).
Salah satu wakil ketua GTPP Covid-19 Banjar, HM Hilman
mengakui bahwa penyebaran wabah sudah merambah ke sejumlah pejabat dan karyawan
Pemkab Banjar, hingga hampir semua SKPD ada yang tertular. “Bahkan, kabar duka
harus kita terima ketika Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Banjar Bapak HM
Fachry Sabtu (25/7/2020) pukul 14.00 meninggal dunia di RSUD Ulin Banjarmasin.
Dari hasil swab, almarhum terpapar
Covid-19. Semoga almarhum mendapat rahmat dan maghfirah Allah SWT. Keluarga
yang ditinggalkan tetap diberi ketabahan,” doanya.
Selain itu, sejumlah pegawai di ULP Bappedalitbang Banjar
setelah sebelumnya Disdukcapil Banjar juga mengalami hantaman wabah, meski
tidak betul-betul melumpuhkan tugas pengadaan barang dan jasa. “Para kontraktor
tidak perlu khawatir, sebab layanan lelang masih tetap berjalan tentu dengan
protokol yang ketat,” beber pria yang juga Sekda Banjar ini.
Sejauh ini, ada sekitar 559 kasus Corona, 257 berhasil
sembuh, 270 masih berjuang sembuh (56 diantaranya di berbagai rumah sakit) serta
32 korban meninggal dunia (belum termasuk pejabat eselon alm Fachry). Bahkan,
daerah tetangga Banjarbaru juga mengalami nasib ironis, sebab Walikotanya,
Nadjmi Adhani beserta istrinya diakui oleh Pemko Banjarbaru positif Covid-19.
Sebelum PSBB, memang ada sistem shift di pemda, namun,
selepas PSBB, sepertinya semua karyawan di Pemkab Banjar diminta tetap hadir
bekerja. Padahal, sejumlah ruang kerja cukup kecil dan lembab karena
menggunakan AC, yang oleh para ahli lokasi rawan mengingat virus Corona lebih
awet jika berada di dalam ruangan lembab.
“Kami akan evaluasi lagi tentang penanganan Covid-19 ini, agar
protokol bisa lebih ketat, sehingga Pemkab Banjar menjadi pionir dalam
penangulangan Covid-19 dan menjadi contoh bagi warganya. Dalam hal ini untuk
menjaga keseimbangan antara penyebaran wabah serta tetap produktifnya
perputaran ekonomi memang sulit.
Sementara Dandim 1006/Mtp Letkol Siswo Budiarto kembali
mengimbau agar masyarakat tetap mengedepankan kehati-hatian dalam beraktivitas,
agar selalu menjaga jarak, mengenakan masker dan rajin mencuci tangan. “Saya
berharap kejujuran dan kedisplinan kita semua. Bila ada gejala dada sesak, indra
penciuman terganggu, demam tinggi agar segera ke petugas medis terdekat.
Penyakit ini bukan aib, bukan hal yang hina, karena siapa pun bisa terkena,”
jelas Siswo.
Sementara Kadinkes dr Diauddin mengatakan bahwa ada rencana
seluruh Kalsel sebanyak 10.000 warga yang dilakukan swab test massal, guna
melakukan pemilahan bagi warga yang terpapar, guna memutus mata rantai
penyebaran Covid-19.
Komentar