55 Tenaga Medis Masih Positif, Satu Ruangan di Raza Terancam Dikosongkan


MARTAPURA - Risiko menangani pasien Corona juga berimbas pada para tenaga medis di Kabupaten Banjar. Setidaknya ada 65 kasus tenaga medis yang terkonfirmasi positif Corona. Dari jumlah itu, 55 orang masih positif meski tak ada yang bergeja atau mengalami sakit parah seperti tenaga medis di derah lain. Bahkan satu ruangan di RS Ratu Zalecha terancam dikosongkan.


Senin (6/7/2020), juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar, dr Diauddin mengatakan bahwa banyaknya tenaga medis yang positif Corona bahkan reaktif rapid test sedikit membingungkan pihaknya. "Sebab ada kekhawatiran sebuah ruangan di bagian penyakit paru di RS Raza akan dikosongkan. Namun, kita tetap berupaya agar pelayanan masih tetap berjalan. Begitu juga sejumlah puskesmas bahkan ada yang mengajukan untuk ditutup," jelas Diauddin.

Untungnya, sejumlah kasus positif tidak sampai menimbulkan gejala, sehingga paling aman adalah mengistirahatkan tenaga medis yang positif Corona. "Sebagian malah bergembira karena sudah berbulan-bulan berjibaku tanpa istirahat, karena positif malah bersyukur sehingga bisa istirahat," bebernya. Dinkes Banjar pun berupaya menambah tenaga medis agar pelayanan tidak terganggu. Sedangkan untuk pelayanan tetap memberdayakan tenaga medis yang ada dengan membatasi jam kerja dengan sistem shift (bergiliran).

Pihaknya sudah menggelar pelatihan untuk 10 tenaga kesehatan dan dua dokter spesialis terdiri ahli paru dan ahli penyakit dalam. Selain menambal kekurangan tenaga medis juga dipersiapkan untuk menangani pasien tak bergejala di karantina khusus di Guest House Sultan Sulaiman.

Sejauh ini Kabupaten Banjar sudah 376 terkonfirmasi positif terpapar Corona, diantaranya 81 sembuh, 20 meninggal, 275 dirawat secara mandiri diantaranya yang masih sakit 28 orang. Adapun pasien dalam perawatan (PDP) 42 orang yang masih menunggu hasil swab. "PDP ini belum tentu terkena Corona. Tadi malam tambahan terkonfirmasi hasil swab 24 Juni lalu. Hasil swab yang lama masih menjadi kendala.

"Besok kita mengundang perwakilan ponpes, sekitar 30-an undangan. Ponpes Darul Hijrah dijadwalkan memberikan presentasi membuka pelajaran. Diharapkan, ini menjadi percontohan tentang bagaimana melaksanakan proses penerimaan santri dan pelajaran secara aman sambil mengikuti protokol Covid-19," ucapnya.

Komentar